Kamis, 12 Mei 2016

MajalahAnalisaQQ - WNI Korban Penembakan Abu Sayyaf Sudah Pulang ke Tanah Air


MajalahAnalisaQQ, Jakarta - Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum IndonesiaKementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal memastikan satu orang WNI yang jadi korban luka penembakan kelompok Abu Sayyaf sudah pulang ke Tanah Air.

WNI yang namanya dirahasiakan ini hampir disandera Abu Sayyaf 15 April 2016 lalu di Pantai Timur Sabah, Malaysia. Namun dirinya lolos dari penyanderaan, sementara 4 rekannya sempat ditawan sebelum dibebaskan pada hari ini.

"Satu yang tertembak dan dirawat di rumah sakit Tawau sudah pulang bersama istri dan satu orang dari perusahaan pagi ini," ucap Iqbal, di kantor Kementerian Luar Negeri, Rabu (11/5/2016).

Pemulangan tersebut dilakukan menggunakan pesawat terbang komersial, Malaysia Airlines.

"Dipulangkan biasa, dengan pesawat terbang biasa. Tidak menggunakan pesawat ambulans normal saja," tutur Iqbal.

Iqbal menambahkan, sebenarnya korban awalnya direncanakan akan menjalani operasi. Namun, rencana tersebut dibatalkan karena kondisi yang bersangkutan mulai membaik.

"Kondisi stabil tadinya harus dioperasi tapi setelah direview tidak perlu operasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi telah mengumumkan pembebasan 4 WNI yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Menurut Jokowi, inisiatif Indonesia menyelenggarakan pertemuan trilateral pada 5 Mei 2016 lalu ikut andil dalam pembebasan keempat WNI tersebut.

"Operasi (pembebasan) ini adalah hasil dari implementasi semangat pertemanan tersebut," imbuh Jokowi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konfrensi persnya mengatakan, keempat WNI lainnya juga akan segera dipulangkan ke Indonesia. Meski demikian, Menlu Retno menyatakan ia belum dapat memastikan kapan pemulangan tersebut akan terjadi.

"Tentunya secepatnya," tegas Retno.

Selain soal pemulangan, Menteri Retno menegaskan saat ini keempat WNI itu masih berada di Filipina. Mereka kini sudah berada di bawah tanggung jawab otoritas resmi negara tersebut.

"Posisi masih dengan otoritas Filipina, tapi tim Indonesia sudah di sana," jelas Retno.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar