Jumat, 03 Maret 2017

Istana: Melawan Hoax Jangan Pakai Media Mainstream

Istana: Melawan Hoax Jangan Pakai Media Mainstream

Berita Nasional  - Perkembangan berita bohong alias hoax sulit dibendung. Ini seiring meluasnya penggunaan media sosial. Tak jarang pemerintah menjadi sasaran empuk hoax.

Juru Bicara Presiden Joko Widodo, Johan Budi, menilai informasi bohong sebaiknya tidak dilawan melalui media mainstream. Pemerintah disarankan melakukan konferensi pers untuk menanggapi pemberitaan hoax.

“Kalau hoax berasal dari media sosial, jangan dilawan media mainstream. Jadi main juga di media sosial,” kata Johan dalam acara Perhumas Coffee Morning di Mercantile Athletic Club, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat 3 Maret 2017.

Kecuali, kata Johan, bila informasi tersebut sudah masuk ke dalam media mainstream. Maka pemerintah bisa menanggapinya melalui media mainstream. Sebab, perkembangan informasi di media mainstream pun tak kalah cepatnya.

Baca Juga : Ahok: Seharusnya Rumah Tempat Tinggal Tidak Kena Pajak

Dia khawatir dengan media mainstream yang kerap menggunakan informasi di media sosial sebagai sumber informasi. Padahal, informasi itu dipertanyakan kebenarannya.

Johan menceritakan pengalamannya ketika masih di KPK. Ada sebuah akun anonim di media sosial yang mencitrakan buruk pimpinan KPK. Awak media langsung mengonfirmasi kabar tersebut dengan alasan memenuhi standar cover both side.

"Luar biasa anonim dikonfirmasi ke sumber resmi sebagai cover both side. Saya enggak mau jawab. Saya bilang, kamu telusuri dulu darimana informasinya,” ujar Johan.

Hal itu menjadi konsen Johan sejak di KPK hingga sekarang. Publik kini lebih mudah percaya dengan informasi yang beredar di media sosial.

Johan menjelaskan, menghadapi pemberitaan hoax pemerintah juga disarankan tidak terlalui reaktif. Kecuali jika sudah ramai di media maisntrem.

Berita hoax bisa dilawan melalui agenda setting. Pemerintah membentuk persepsi sendiri dan tidak mengikuti arus isu di masyarakat. “Itu tadi lawan isu sesuai proporsional, jangan reaktif, justru jadi ramai di media mainstream. Kedua, melawan dengan agenda setting,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar