BERITA NASIONAL - Ada beberapa hal yang paling di benci Alexander Graham Bell daripada musim panas di Washington,D.C. Dia yang biasanya melarikan diri ke perkebunanannya di Nova Scotia. Namun, sebuah kewajiban yang berlangsung selama setahun memaksanya tinggal di ibu kota yang lembab.
Denga suhu 37 derajat celcius yang menyengat kulit, Ia heran, mengapa mebusia dapat memikirkan cara mengahangatkan rumah, tetapi tidak dengan cara mendinginkannya.
Di dekatnya, Presiden Woodrow Woilson telah memasang pabrik es yang menurunkan suhu di gedung putih hingga 26 derajat. Saat Bell membacanya di koran, dia telah mengalahkan sang presiden. Pemompa udara dingin, alat aneh yang diarncangnya , telah menurunkan suhu kamarnya hari itu sampai ke suhu 18 derajat.
Ketika Bell berusia 69 tahun, ia menceritakan kisah ini dalam sebuah pidato kelulusan di Mc Kinley Manual Trainning School tahun 1917. Para siswa menjadi liar dan menjadi-jadi dengan tepuk tangan mereka. Sebuah surat kabar lokal melaporkan, ia dipaksa berdiri dari tempat duduknya untuk menyampaikan ulang pidato tersebut.
''Bisakah perangko digunakan pada transfortasi manusia ? Tanya Bell.
Dia pernah berpikir unutk mengenakan tarif rata-rata pada tranfortasi umum umum, tetapi untuk membangun jalan tambahan terlalu tinggi.''mungkin'' ujarnya mengambil resiko, mesin terbang akan menjadi solusinya, tulis surat kabar yang mengulasnya.
Pidato Bell yang disebut sebagai ''Prizes for the Inventor : Some of the Problem Awaiting Solution'' mereflekksikan adanya sebuah kemajuan abad dan Visioneritas dengan pandangan ke masa depan yang luar biasa.
Di dalamnya, ia mengagumi kemmajuan yang dbuat pada abad lalu, penerangan dari gas yang telah berkembang menjadi bola lampu listrik, manusia bisa ''melihat detak janungnya sendiri'' dan mobil menjadi kendaraan penganti delman. Prediksinya pun berlanjut pada pesawat komersial. Panel surya , dan kebutuhan akan sumber daya yang berkelanjutan.
Glbert Grosvenor, menantu Bell dan editor manjalah National Geographic, belakangan meminta teks tersebut dan menerbitkan versi revisinya dalam edisi Febuari. Kini, seratus tahun kemudian, ramalan dan peringatan Bell terus berlanjut.
Bell di besarkan di era ketika sekolah'' melahirkan sarfjanan ketimbang ilmuwan'', katanya kepada siswa di McKinley saat di panggung. Namun, abad yang lalu telah melahirkan sebuah penemuan yang luar biasa, yakni dari telegraf ke foto.
''Saya sendiri belum cukup tua, tetapi saya dapt mengingat hari-hari ketika belum ada telepon itu yang di sambut dengan gemuruh tepuk tangan. Seiring masuknya Amerika dalam Perang dunia I, ia berjanji bahwa ''orang sains akan di hargai di masa depan, tidak seperti yang pernah dia alami sebelumny,''
Menurut tanggapanya sendiri, Bell, pada saat itu sedang berada di puncak intelektualnya. Pada dekade sebelumnya, dia bekerja untuk membangun kapal tercepat di dunia ( yang meciptakan pada tahun 1919), mengusulkan sumber energi terbaru berkelanjutan dan terus-terusan membuat sketsa mesin terbang ( alat yan dia gambarkan dala artikel tahun 1892 menyerupai helikopter yang di temukan 40 tahun kemudian ). Setahun setelah Wright bersaudara menerima hak paten mereka, layang-layang Bell mampu menerbangkan tebmanya hingga 160 kaki.
Pada tahun 1915, dia melakukan panggilan telepon pertama dari pantai ke pantai dan segera itu, seorang pria di virginia berkomunikasi dengan pria di menara eiffel dalam transmisi transatlantik pertama.
Bell meramalkan hari ketika panggilan dan operasi mekanis bisa dibuat tanpa kabel. Dai juga meramalkan bahwa suatu saat nanti, alat tersebut akan ''mengusur '' pembuatnya. Di setiap tangan, kita melihat bagaimana mesin dan kekuatan motif buatan mengantikan hewan tenaga manusia.
Murid-murid Mckinley pun terpesona, ''dia membawa penonton kedalam kepercayaan dirinya dan membuat mereka merasa bahwa dia sedang mengungkapkan rahasia dari buku catatan ilmiahnya, sebuah surat kabar melaporkan.
Bell lalu membuat tambahan harian ke dalam buku catatannya yang legendaris, sketsa temuan, renungan, dan kliping pers. Di rumahnya di Nova Scotia, lebih dari 30 pekerja untuk mengwujudkan gagasan Bell.
Beberapa diantaranya cukup sederhana seperti sebuah sistem tali untuk membuka dan menutup jendela sehingga ia tidak perlu bangun dari tempat tidur saat membaca. Sementara itu, sisanya merupakan usaha besar, Bell menghabiskan beberapa dekade untuk mencoba membiakan domba dengan lebih dari dua puting susu,.
Pada tahun 1912, Bell menulis di buku catatan,'' kamu bisa mengatakan bahwa
manusia telah melakukan misteri alam.''
Namun, lima tahun kemudian di Mckinley, dia menyruarakan keorihatinan tentang penyalahgunaan alam,''kita bisa mengambil batu bara dari tambang, tapi kita tidak bisa mengembalikannya. Kita bisa mendapatkan minyak dari waduk bawah tanah, tapi kita pernah bisa mengulang mereka lagi,''katanya kepada para siswa. Dengan konsumsi yang besar di dunia, dia meramalkan akan datngnya harinya ketika persediannya mengering.
Sementara ilmuwan lain percaya bahwa udara kotor akan menghalangi sinar matahari dan mendinginkan planet in, Bell telah memikirkan adanya fenomemna semacam efekl rumah kaca.
Sebagai solusinya, dia mengusulkan alkohol sebagai bahan bakar alternatif dan sketsa alat atap rumah untuk mengumpulkan tenaga surya dari sinar matahari.
''Hal yang paling luar bisasa mengenai doktor Bell adalah bahwa dia lebih muda dalam pikirannya, daripada kebanyakan pria setengah usianya,'' ujar temannya pada 1921.
Tahun berikutnya, dan beberapa bulan setalah menerima paten terakhirnya, bell meninggal pada usia 75 tahun, Selama pemakamannya, 14, 346, 701 telepon di Amerika terdiam selama satu menit sebagai penghargaan terhadap penemunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar