Jumat, 07 Juli 2017

Bisakah Berhenti Merokok Buat Paru-paru Sehat Kembali?




BERITA NASIONAL - Seorang perokok aktif yang sudah berpengalaman sekalipun tahu bahwa rokok itu memiliki efek samping yang sangat luas bagi tubuh dan dapat berujung dari kematian.

Namun, tahukah anda bahwa pada rokok, lapisan paru-paru meradang iritasi ? Beberapa jam setelah merokok, rambut mungil yang melapisi paru-paru (silia) lumpuh sementara tidak bisa membersihkan lendir dan partikel debu di saluran udara.

Selain itu, rokok juga menyebabkan peningkatan produksi dan ketebalan lendir. Hal ini karena silia yang lumpuh sementara tidak bisa membersihkan lendir  sehingga terjadi penumpukan di saluran udara  yang menyumbat dan menimbulkan batuk hingga bronkitis kronis.

Untungnya, paru-paru dapat dipulihkan kembali sampai batas tertentu setelah anad berhenti merokok.

Penasehat ilmiah senior untuk American Lung Association dan spesialis pengobatan paru-paru Dr Norman Edelman, mengatakan, hingga sepekan setelah berhenti merokok, mantan perokok akan bisa bernapas leih lega saat berolah raga.

Menurut Edelman, hal itu terjadi karena berkurangnya gangguan pengamngkut oksigen akibat rokok. Alasan lainnya, peradangan dilapisan saluran udara berkurang nkarena tidak lagi terpapat  zat iritasi asap. Berkurangnya pembengkakan akan memberi lebih banyak ruang bagi udara yang mengalir melalui lorong-lorong pernapasan.

Anda mungkinjuga akan lebih banyak batuk selama beberapa minggu pertama setelah berhenti, tetapi hal ini bukan sesuatu yang perlu dikwatirkan. Edelman menjelaskan, ini merupakan tanda bahwa silia paru-paru kembali aktif dan mulai memindahkan sekresi lendir yang berlebih ke saluran udara.''Batuk berfungsi untuk membersihkan material kotor di dalam paru-paru,''katanya sperti yang dikutip dari live science 30 Juni 2017.

Lebih menguntungkanya lagi, resiko kanker paru-paru juga berkurang. Menurut Edelman, semakin lama anda berhenti merokok, maka semakin berkurang resiko kanker paru-paru anda. Data dari Centers For Disease Control and Prevention menyebutkan bahwa kemungkinan seorang mantan perokok yang sudah 10 tahun berhenti  untuk terkena kanker paru-paru hanya setengah dari perokok aktif.

Sayangnya, toidak semua kerusakan yang ditimbulkan akibat rokok dapat dipulihkan. Hal ini sangat tergantung pada jumlah rokok perhari dikalikan bebrapa tahunseseorang telah merokok. Edelman berkata bahwa semakin besar angka ini,  semakinjuga kerusakan permanen yang dialami oleh paru-[aru perokok.

Dalam jangka panjang, merokok dapat menyebabkan emfisema, sejenis penyakit paru obtruksi kronis . Pada tahap ini ,dindidng saluran udara telah kehilangan bentuk dan elastisitasnyasehingga paru-paru kesulitan untuk mendorong keluar udara. Edelman berkata bahwa perubahan ini permanen dan tidak akan bisa dipulihkan kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar