Selasa, 11 Juli 2017

Mabuk dan Ganggu Shalat Tarawih, 9 Remaja Diamankan Petugas




BERITA NASIOANAL - Sembilan remaja mabuk yang menghadang para pengguna jalan diamankanpetugas gabungan dari pemerintah kecamatan, TNI- Polri dan Satpol PP dikantor Camat Wonomulyo, Jumat (9/6/2017).

Para remaja ini, dua diantaranya   adalah perempuan, Nyaris di hakimi  massa lantaran kerap membuat keributan dabn berteriak di sekitar lokasi mesjid  saat warga sedang melaksanakan Shalat Tarawih dab Shalat subuh sejak tiga hari terakhir.

Selain mengamankan sembilan remaja, petugas juga menyita sejumalh obat keras daftar G yang dikenal pil koplo dan pil boje  serta sejumlah kaleng lem yang kerap dikonsumsi para remaja ini.

Polisi juga menyita peralatan mesin tatto yang digunakan para remaja untuk ,membuat tatto di sekujur tubuhnya.

Brang bukti tersebutkemudian di bawa petugas ke kantor Camat  setempat.

Penamgkapan sembilan remaja ini bermula ketika warga  dan jemaah mesjid  di desa Sugiwaras merasa resah dan melaporkan remaja ini ke petugas polsek, Camat dan aparat Danramil  setempat.

Para remaja yang mabuk obat terlarang dan lem tersebut kerap menghadang serta meminta uang pada pengguna jalan.

Asn, salah satu remaja yang diamankan petugas mengaku mendapat berbagai jenis pil koplo, pil bojes  dan lem dari teman-temannya di Parepare, Sulawesi Selatan . ia mengaku obat keras  tersebut  dikonsumsi sendiri, bukan untuk dijual kembali.

''Cuma menghibur diri saja di lokasi , pak. Pil itu saya dapat dari teman di parepare untuk konsumsisaja , bukan dijual,''ujar Asn.

Dari identifikasi petugas, sembilan remaja itu diketahui berasal dari sejumalh daerah di Makasar , Parepare dan mamuju. Hal itu diketahui  berasal  dari sebagian kartu identitas yang mereka bawa.

Sementara sejumlah remaja lainnya tak bisa menunjukan identitas diri dangan alasan hilang atau belum mengurus ke pemerintah setempat.

Sekertaris Camat Wonomulyo. Polewali Mandar, Sulaeman menyebutkan, sembilan remaja ini diamankan petugas  setelah sebelumnya nyaris di hakimi  massa yang merasa resah  dengan kelakuan mereka.

Menurut laporan warga. kata Sulaeman,para remaja ini kerap berbuat onar seperti membuat keributan saat warga Shalat tarawih  atau shalat subuh, sehingga kita mankan .''kata Sulaeman.

Setelah di periksa dan dimintai tanda tangan surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. para remaja ini kemudian dikirim petugas ke kampung halaman masing-masingmmelalui Dinas Sosial setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar