NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan bahwa ada indikasi kelompok-kelompok kriminal bersenjata di Papua dimanfaatkan untuk meraih dukungan oleh pasangan calon tertentu jelang penyelenggaraan Pilkada serentak 2018.
Hal tersebut dia ungkapkan usai rapat koordinasi tingkat menteri terkait situasi keamanan Papua, di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2017).
"Kami melihat ada motif-motif lain. Ada indikasi dari hasil penelusuran kami, kelompok-kelompok (kriminal bersenjata) ini juga dapat dimanfaatkan oleh para paslon (pasangan calon) untuk meraih dukungan. Jadi kami ada fakta-fakta ke arah itu, tetapi kalau motif-motif lain yang kita lihat macam-macam. Minta hak dan sebagainya, sampai dengan isu-isu merdeka seperti itu," ujar Boy.
Terkait hal tersebut, Boy memastikan pihaknya akan meningkatkan langkah-langkah perlindungan terhadap masyarakat.
Polisi, kata Boy, menyiapkan upaya persuasif, penegakan hukum, dan meningkatkan kesiagaan untuk mengurangi gangguan keamanan dari kelompok bersenjata.
Baca juga : 4 Jam Setelah Pos Brimob, Mapolsek Tembagapura Juga Ditembaki
"Kami juga harus bisa memastikan langkah-langkah perlindungan kepada masyarakat terutama karena kehadiran dari kelompok kriminal bersenjata ini sudah menggangu keselamatan masyarakat kita," kata Boy.
"Langkah-langkah yang sudah dilakukan ini untuk terus dilakukan agar tindakan-tindakan mereka tidak semakin meluas," ucapnya.
Menurut Boy, sebanyak 7.000 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan Pilkada di Papua. Selain itu, ada tujuh kompi Brimob yang akan dikirimkan dari Mabes Polri.
Seluruh aparat keamanan akan menjaga obyek-obyek vital seperti kantor pemerintahan, KPU, dan Bawaslu.
"Tempat-tempat itu berpotensi menjadi sasaran amuk massa pendukung," ucap mantan Kapolda Banten itu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan, pemerintah terus berupaya untuk mengatasi kondisi di berbagai daerah jelang Pilkada 2018 yang cenderung fluktuaktif.
Ia mengungkapkan bahwa sejumlah daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi. Beberapa daerah yang ditengarai memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi yakni Papua, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Barat.
"Saya kira semuanya masih pada batas-batas yang dapat kami netralisasi, belum ekstrem. Mudah-mudahan tidak ke sana maka kami terus melakukan rapat koordinasi untuk terus mencoba mengendalikan kondisi di lapangan supaya tetap kondusif," ucapnya.
Dalam rapat yang berlangsung sekitar tiga jam itu hadir Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan Panglima Kodam Cendrawasih Mayor Jenderal George Elnadus Supit.
Selain itu hadir pula Wakapolri Komjen Syafruddin dan Waka BIN Letnan Jenderal Teddy Lhaksmana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar