Selasa, 09 Januari 2018

Di Tangan Pemuda Ini, Drum Bekas Disulap Jadi Beragam Furniture

Di Tangan Pemuda Ini, Drum Bekas Disulap Jadi Beragam Furniture


MajalahAnalisa.com, Sidoarjo - Seorang warga di Sidoarjo, ini bertangan dingin. Usianya masih muda, namun Febry Ardiansyah (25) mampu mengubah barang bekas menjadi furniture dan menghasilkan uang.

Tak hanya melayani lokal, furniture dari drum bekas ini sudah dikirim ke Malaysia dan Singapura. Sementara untuk pengiriman lokal daerah yang paling banyak ke Bali dan Flores Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Semua kursi yang terbuat dari drum bekas oli ini terjual hingga ke luar negeri Malaysia dan Singapura," kata Febry Ardiansyah kepada detikcom di rumahnya Desa Sukorejo, Kecamatan Buduran, Selasa (9/1/2018).

Febry menambahkan, munculnya ide kreatif ini terinspirasi setelah keluar dari pegawai outshourching PT PAL Surabaya. Saat itu, ada salah satu pimpinannya memberikan saran untuk berwiraswasta.

"Karena saya sendiri ini memiliki sertifikat welder 3G. Dengan kemampuan itu kami gunakan untuk berkarya," tambah Febry.

Menurut Febry, saat itu dia mulai mencoba membuat kursi sofa dari drum oli bekas, lemari dan wastafel. Pertama hasil produksinya belum ada yang memesan dan itu hanya untuk kelengkapan rumah pribadinya. Setelah berjalan selama enam bulan, hasilnya mulai banyak yang meminati, terutama tetangga sekitar rumah.

Agen Sakong Online

Dirinya baru menekuni pekerjaan daur ulang drum bekas oli ini baru sekitar setahun. "Hasil karya furniture dari drum bekas ini setiap bulannya mendapatkan penghasilan bersih sekitar Rp 35 hingga Rp 40 juta/bulan," kata Febry.

Selama ini, jelas Febry, bahan baku drum bekas saya dapatkan dari langganan. Satu drum bervariasi dari Rp 90 hingga Rp 100 ribu/biji. Satu drum bisa dibuat satu sofa atau dua kursi, tahap awal pembuatan dipotong kemudian dilas. Selanjutnya disambung dan dibentuk layaknya sofa pada umumnya. Kemudian finising dicat dan diberi sofa sesuai keinginan pemesanan.

"Bentuk kursi dan warna tergantung pemesanan," tuturnya.

Setiap bulannya, rata-rata mampu membuat 25 pasang kursi sofa. Itu karena dirinya baru memiliki 7 tenaga kerja. Seemntara satu pasang kursi sofa terdiri atas satu sofa panjang dan dua kursi pendek. Dalam satu pasang kursi sofa, dijual Rp 1,7 juta. Namun bila dua kursi panjang dan satu pendek, harganya Rp 2,4 juta.

"Memasarkan kursi daur ulang itu memang tidak mudah. Namun alhamdulillah ada teman bekas TKW yang membantu," jelasnya.

Sementara salah satu pemesanan Faizah Ismawati (24) warga Buduran mengaku kursi daur ulang dari drum bekas ini sangat menarik. Selain dipandang indah dan cantik, harganya juga sangat terjangkau.

"Lebih senang lagi kita bisa memesan bentuknya dan warna yang diinginkan," tandasnya. 


Sumber dari, detikNews
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar