Di ajang balap ketahanan selama 4 jam tersebut, menjadi pengalaman pertama bagi kedua pebalap. Mulai dari sirkuit, maupun cara balap yang berbeda dengan balapan biasanya. Selain itu, di Suzuka 4 Hours, pebalap dituntut untuk kencang, tapi catatan waktunya harus konstan dari lap ke lap.
“Makanya itu yang menjadi tantangan bagi saya, bukan hanya kencang tapi juga harus konstan. Tapi karena saya baru pertama kali, jadi saat tes nanti, di awal tes saya akan berusaha beradaptasi dengan sirkuit, setelah itu baru mencari catatan waktu terbaik lalu berusaha konstan,” aku Irfan yang masih berusia 16 tahun ini.
Uniknya, dua rider yang membela tim Astra Honda Racing Team (AHRT) itu memiliki postur tubuh yang berbeda. Reza yang berusia 18 tahun postur tubuhnya lebih kecil dari Irfan. Hal ini menjadi tantangan bagi tim untuk menemukan setelan yang terbaik pada Honda CBR600RR yang akan digeber oleh kedua pebalap.
“Keduanya harus berbagi settingan motor terlebih dahulu, baru setelah itu melakukan test yang nantinya dapat menentukan siapa pebalap utama lewat catatan waktu,” ungkap Anggono Iriawan, Senior Manajer Motorsport and Safety Riding PT. Astra Honda Motor.
Istimewanya, bukan hanya duet pebalap muda Indonesia saja yang akan tampil di ajang balapan ketahanan bergengsi tersebut. Tapi awak tim Astra Honda Racing Team sudah tidak melibatkan pihak luar, artinya semua tim berasal dari Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar