Majalah Asia - Terkadang dalam hidup ini, Seorang Wanita mempunyai peran istimewa sebagai seorang pelayan. Meskipun kadang ujian hidup begitu berat tapi bagi seorang perempuan sangat begitu tangguh menjalaninya. Seperti kisah sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #JagainKamu ini. Ada cerita yang begitu menyentuh hati di dalamnya. Lomba menulis kali ini dipersembahkan oleh Softex Daun Sirih, yang selalu #JagainKamu para perempuan Indonesia.

Aku ingin menceritakan bahwa aku seorang janda yang memiliki tiga orang anak. Semenjak kematian suamiku pada 5 tahun yang lalu aku terpaksa harus bekerja keras untuk menghidupi biaya tiga anakku . Semasa hidup suamiku hanya bekerja sebagai buruh di pabrik penghasilannya hanya pas-pasan bahkan kekurangan. Maklum saja setelah meninggal dan tak banyak yang diwariskan kepada kami, satu-satunya yang ia tinggalkan kepada kami hanya rumah yang selama ini kami tinggalin.

Sangat Beruntung aku dapat memiliki pekerjaan, aku bekerja sebagai seorang guru TK, dan dirumah aku juga membuka les private serta jasa menjahit apabila ada yang butuh. Kini ketiga anakku sudah mulai beranjak dewasa, kedua anak laki-lakikupun sudah berkuliah, anak ketigaku perempuan baru saja lulus dari SMA.

Anak pertamaku saat ini sudah hampir berusia 26 tahun, kuliahnya tak berjalan mulus karena kendala keuangan sehingga ia berhenti kuliah dan memutuskan untuk bekerja walaupun dengan penghasilan yang tak selalu tetap dia tetap bekerja dengan semangat. Anakku yang kedua sekarang juga sedang berkuliah, ia juga kadang-kadang membantu kakaknya bekerja untuk mjembiayai kuliahnya.

Dan untuk anakku yang ketiga adalah seorang perempuan, sekarang usianya sudah 19 tahun. Setelah lulus SMA aku memang tidak menyuruhnya untuk berkuliah karena mengingat perekonomian kami yang kurang sehingga saat ini dia membantuku menjahit jika ada orang yang meminta jasa kami.

Semenjak kematian suamiku aku selalu mendidik ketiga anakku untuk hidup mandiri dan kerja keras. Walaupun begitu berbeda dengan kedua kakaknya yang sangat patuh kepada aku, dan anak gadisku itu sangat  keras kepala, jika ada sesuatu yang tidak bisa kuturutin maka dia bisa marah dan bisa melalukan sesuatu hal di luar nalar.

Pernah suatu Hari itu aku bertengkar hebat dengan anak perempuanku, ia memintaku agar membelikannya handphone baru dan sepeda motor baru, katanya dia ingin bekerja di sebuah pabrik. Permintaannya terlalu berat untukku sehingga aku pun menolaknya dan dia marah akhirnya kami bertengkar sampai ujungnya berbaikan kembali.

Suatu hari tiba-tiba terpikir kembali dalam pemikiranku untuk menikah lagi, alasan dari itu di karenakan ekonomi. Aku pernah berpikir jika nanti aku menikah lagi maka semua kebutuhan kami menjadi agak lebih ringan, padahal sebenarnya aku juga mempunyai ego sendiri untuk memiliki suami baru lagi. Jujur saja semenjak kematian suamiku aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi, karena sangat memberatkan ketiga anakku. Aku terpaksa bekerja sangat keras hanya untuk mebiyai ketiga anakku dan kini menurutku ini adalah waktu yang sangat tepat untuk memiliki suami baru lagi, toh anak-anakku sudah dewasa dan pasti mereka bisa menerimanya.

Singkat dari cerita akupun meminta seorang teman untuk memperkenalkan kepada aku seorang pria. Sangat Sulit awalnya untuk membujuk ketiga anakku untuk merestui pernikahan kami, mengingat umurku sudah berkepala 4 dan tak muda lagi usianya, namun dengan pendekatan dan beberapa alasan yang bisa mereka terima akhirnya aku dan AJ pun menikah.

Aku menikah dengan seorang pria bernama  AJ , kami menikah setelah selama 3 bulan saling mengenal satu sama lain. AJ seorang duda dan usianya pun sama denganku, sehari-harinya AJ bekerja sebagai sopir truk antar pulau. Setelah kami menikah, AJ pun memberikan sepeda motornya kepada anak perempuanku, dan gak lamapun ia juga membelikan HP yang baru untuk anak perempuanku , AJ adalah seorang pria yang baik kukenal dan bertanggung jawab yang dirangkum Agen Bola.

Semenjak AJ mulai masuk ke dalam kehidupan kami jujur saja semua beban perekenomian yang biasanya kupikirkan sendiri kini sangat terasa lebih ringan, memang setelah menikah dengan AJ rasanya aku kembali seperti muda kembali, perasaan rindu terhadap suamipun sudah terobati. Aku merasa senang skarena kami sekeluarga sudah lengkap yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya.

Tidak lama beberapa bulan kemudian setelah aku dan AJ sudah menikah, anak perempuanku tiba - tiba kabur dari rumah. Terakhir kali anak perempuanku terlihat berada di dalam rumah, lalu setelah kami semua pulang ke rumah tiba melihat anak perempuanku tidak berada di rumah sehingga keesokan harinya kami pun memutuskan untuk mencarinya. dan akhirnya kami mencari kesana dan kemari tidak ditemukan.

Akupun sampai mencari ke rumah saudara terjauh kami namun tetap juga tidak menemukanya, bahkan kami menghubungi semua teman-teman anakku dari teman SD sampai SMA berharap dia ada di salah satu rumah teman mereka. namun sudah hampir 14 hari anak perempuanku tidak juga pulang kerumah, kemudian karena sudah hampir putus asa kami pun meminta kepada bantuan polisi.

Suamiku AJ meminta izin untuk membawa motornya yang awalnya dia berikan kepada anak perempuanku untuk mencarinya, dan katanya dia akan menemui orang pintar yang bisa mencari tau keberadaan anak perempuanku. Itu adalah terakhir kali aku dan AJ saling berkomunikasi, hingga sampai sekarang AJ pun juga tidak pernah kembali lagi.

Setelah dua minggu kemudian anak perempuanku tiba pulang kerumah juga , dan ia menceritakan cerita yang sangat pilu dan membuat sedih sebagai seorang ibu. Alasan mengapa dia kabur dari rumah karena diapun takut pulang ke rumah karena ada AJ, Dia menuturkan pada awalnya AJ itu memang sangat baik kepadanya namun pada lama kelamaan ternyata niat AJ ada maksudnya.

AJ sudah sempat berusaha merenggut keperawanan anakku. Dimana pada hari itu anak perempuanku pergi dari rumah dan Dia bercerita jika pada waktu itu dia di rumah sedang menjahit beberapa pakaian milik pelanggan kami, lalu tiba dia tahu jika AJ sepertinya pulang awal karena anakku mencurigakan sikap AJ yang sesungguhnya dia pun sampai menelepon seorang temannnya untuk datang ke rumah menemaninya. Dan benar saja sempat hari itu AJ berusaha memperkosa anak gadisku, anakkupun berusaha lari dan tepat di depan rumah kami Dia sudah dijemput oleh temannya.

Alasan anakku tidak mau menceritakan semua kelakuan AJ adalah dia melihat bahwa aku sepertinya sangat bahagia sekali jika bersama AJ, Akupun langsung sedih dan memeluk anakku serta meminta maaf padanya, tidak henti-hentinya aku menangis dan mengatai diriku sebagai ibu yang bodoh dan tak pantas untuk anaknya.

Seorang Pria yang pada awalnya kukenal baik dan kukira sangat baik dan bertanggung jawab ternyata berkelakuan bejat seperti setan. Akupun tak menyangka dan merasa sangat bersalah sekali kepada anakku. Setelah kepulangan anak perempuanku, AJ pun tidak pernah kembali lagi ke rumah kami, aku pun sudah menceraikannya secara agama dan kuasa hukum.

Aku tidak akan berniat mencari keberadaan AJ serta melaporkannya kepada pihak polisi berwajib karena untuk bertanggung jawab kesalahanya yang sudah berniat memperkosa anak gadisnya dan juga tidak mau masalah ini menjadi panjang, dan anak perempuanku juga ingin segera melupakan AJ dan tidak mau melihatnya, akan tetapi aku ingin pastikan apabila AJ kembali lagi di kehidupan kami dia tak akan selamat karena aku tidak akan membiarkan kabur lagi.

Untuk sekarang yang aku inginkan hanya menghabiskan waktu dan hidupku untuk menjaga ketiga anakku saja, aku sudah memutuskan tidak akan menikah lagi. Cukup sampai disini saja untul melihat ketiga anakku berkumpul bersama di rumah dan sudah sangat membuatku sangat bahagia.