Diperkirakan 150 hektar kawasan perbukitan Gunung Sipiso-piso, kawasan Danau Toba Desa Pengambaten Kecamatan Merek, Tanah Karo terbakar.
Api diduga berasal dari perladangan Hopoan wilayah Kabupaten Simalungun sejak pukul 08.00 WIB, Minggu (21/8). Kobaran api diketahui memasuki kawasan kaki perbukitan gunung Sipiso-piso, pukul 12.30 WIB.
Hal itu dikatakan Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH didampingi Dandim 0205/TK, Letkol Inf Agustatius Sitepu, Danramil Tigapanah, Kapten Inf J Surbakti dan Kapolsek Tigapanah, AKP D Munthe dan Kadis Kehutanan Karo,Senin (22/8) disela-sela meninjau dan memadamkan api di puncak gunung Sipiso-piso.
Salah satu solusi untuk mengantisipasi kebakaran hutan tidak terjadi begitu luas, perlu direncanakan pembuatan sekat-sekat api selebar 5 meter dan panjangnya sesuai kondisi lahan.
Pembuatan sekat api ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah Simalungun dan Kabupaten Dairi yang berbatasan daerah Karo, khususnya bukit di sekeliling Danau Toba.
Hal senada juga disampaikan Dandim Agustatius Sitepu, kebakaran hutan yang tiap tahun terjadi saat musim kemarau perlu diantisipasi masing-masing daerah. Karo, Dairi dan Simalungun. Sekat api memang perlu dibuat. Bagaimana teknisnya, tinggal bagaimana hasil analisa di lapangan. Kalau sebatas menjaga perbatasan seperti selama ini, kesannya sia-sia dan kurang efektif.
“Perlu dilaksanakan pembuatan sekat api yang setiap saat bersih dan dijaga. Sekat api atau sekat bakar ini harus setiap saat bersih tidak berumput, sehingga kalau pun ada api tidak menjalar ke lokasi yang dijaga,” ujar Dandim.
“Penanganan api sehingga dapat dipadamkan berkat kerjasama TNI-Polri dan masyarakat sekitar serta dibantu 3 mobil pemadam kebakaran Pemkab Karo dan bantuan dari Manggala dari Departemen Kehutanan di Sibolangit total berjumlah sekitar 150 orang, api dapat dipadamkan Senin (22/8) sore. Sedang utusan Plt Kapolres Karo diwakili Kapolsek Tigapanah, AKP D Munthe,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar