Nasional-Jakarta - Iwan Purnama (38), warga Gede Bage, Bandung, Jawa Barat itu mengaku tidak banyak persiapan untuk mengikuti unjuk rasa 2 Desember pagi nanti. Dia lebih nyaman dengan bekal utama dari sang istri yakni doa.
Iwan yang bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah pabrik di Bandung itu mengatakan, dia tak berlebihan membawa uang dan perlengkapan ibadah. Bersama rekan sepengajiannya, dia menyambangi Jakarta dengan niatan ibadah.
Rombongan dari pengajian kami ada 50 orang. Saya bekal ya doa istri. Nggak perlu macem-macem buat ibadah," tutur Iwan di pelataran Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2016).
Dia menyebut, sang istri berpesan agar dia bersikap baik selama demo 2 Desember. Terlebih, jangan sampai nantinya ikut bertindak anarkis jika timbul kemungkinan terburuk saat unjuk rasa itu digelar.
"Istri pesan ini ibadah. Ingat baik-baik. Ke Jakarta jangan lupa sama anak-anak. Ya kalau mau ikut-ikutan kalau ada bentrok tolong ingat keluarga di rumah. Anak dua," jelas Iwan tersenyum.
Tidak berbeda dengan Iwan, pria asal kota yang sama dengannya, yakni Yusuf (39) pun mengaku mendapat pesan dari sang istri, agar benar-benar ke Jakarta dengan niat ibadah.
"Istri tentu mendoakan keselamatan ya. Ini aksi super damai kok. Kita jamin aman. Ya tetep ya namanya istri khawatir. Dia minta kalau ada provokator teriak-teriak jihad jangan ikut. Istri saya tidak mengizinkan," ujar Yusuf.
Meski berasal dari kota yang termasuk dekat dengan Jakarta, Yusuf mengaku tetap akan datang ke Monas untuk mengikuti demo 2 Desember.
"Ini bukan hal yang baik. Pak Ahok tidak baik ke agama kami. Saya misalkan tinggal di Jawa Timur pun mau datang ke Jakarta. Ini ghiroh (semangat) Islam," ungkap Yusuf.
Dua kisah itu merupakan sekelimut cerita warga yang datang jauh-jauh demi terlibat dalam Demo di 2 Desember. Tak hanya di Bandung, di Tanah Sunda lainnya, ribuan warga rela berjalan kaki ratusan kilometer. Dari Bogor menuju Jakarta, demi mengikuti demo 2 Desember.
Koordinator longmarch, Hasry, menyebut ada sekitar 2.000 orang yang ikut dalam aksi ini ke Jakarta. Mereka berasal dari sejumlah pondok pesantren, majelis taklim, dan organisasi masyarakat di Bogor dan Cianjur.
Mereka berada di bawah komando Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Bogor dalam demo 2 Desember nanti.
"Titik awal keberangkatan di Masjid Raya. Tapi ada beberapa kelompok yang ikut bergabung dengan kami mulai di Simpang Jambu Dua, Cibinong, Depok terus sampai Jakarta," kata Hasry di Bogor.
"Titik awal keberangkatan di Masjid Raya. Tapi ada beberapa kelompok yang ikut bergabung dengan kami mulai di Simpang Jambu Dua, Cibinong, Depok terus sampai Jakarta," kata Hasry di Bogor.
Dia mengatakan ribuan orang ini akan menginap di seputar Monas dengan massa lainnya untuk ikut dalam Aksi Bela Islam Jilid III.
Tak hanya di Bogor, aksi jalan kaki juga dilakukan oleh warga Ciamis. Mereka yang telah berjalan sejak kemarin itu telah tiba di Masjid At-Tin, Jakarta Timur. Peserta yang terdiri dari para jemaah pengajian Bandung dan santri pondok pesantren di Ciamis itu tiba sekitar pukul 17.00 WIB menjelang magrib.
Salah satu staf Masjid At-Tin, Taufik mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi dari panitia peserta aksi yang datang dari luar Jakarta itu sejak Senin 28 November 2016. Mereka memilih masjid At-Tin sebagai tempat bermalam sebelum kemudian menuju Monumen Nasional atau Monas untuk aksi zikir dan doa bersama.
"Kebetulan ketempatan saja. Untuk panitia yang bawa jemaah menginap di sini sudah pada pulang. Paling sedikit dari kami ya Masjid At-Tin hanya menampung dan menyambut baik niatan ibadah ini," tutur Taufik di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2016).
"Jumlahnya kita tidak tahu pasti ya. Panitia yang bawa yang tahu kan. Ya kalau satu bus isi 50 orang berarti sekitar 500 sampai 600 orang ya, yang ke sini," lanjut dia.
Tak hanya di Bogor, aksi jalan kaki juga dilakukan oleh warga Ciamis. Mereka yang telah berjalan sejak kemarin itu telah tiba di Masjid At-Tin, Jakarta Timur. Peserta yang terdiri dari para jemaah pengajian Bandung dan santri pondok pesantren di Ciamis itu tiba sekitar pukul 17.00 WIB menjelang magrib.
Salah satu staf Masjid At-Tin, Taufik mengatakan, pihaknya sudah mendapat konfirmasi dari panitia peserta aksi yang datang dari luar Jakarta itu sejak Senin 28 November 2016. Mereka memilih masjid At-Tin sebagai tempat bermalam sebelum kemudian menuju Monumen Nasional atau Monas untuk aksi zikir dan doa bersama.
"Kebetulan ketempatan saja. Untuk panitia yang bawa jemaah menginap di sini sudah pada pulang. Paling sedikit dari kami ya Masjid At-Tin hanya menampung dan menyambut baik niatan ibadah ini," tutur Taufik di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (1/12/2016).
"Jumlahnya kita tidak tahu pasti ya. Panitia yang bawa yang tahu kan. Ya kalau satu bus isi 50 orang berarti sekitar 500 sampai 600 orang ya, yang ke sini," lanjut dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar