Berita unik.
Berita Unik Analisaqq.net - Adnan Wirawan (16) pelajar kelas X IPS 2 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (13/12) pukul 19.30 WIB. Adnan meninggal dunia setelah menjadi korban pembacokan rombongan bercadar yang terjadi di Jalan Imogiri-Panggang, Senin (12/12).
"Pembentukan tim penanggulangan tindak kekerasan terutama pada remaja bisa dilakukan sebagai upaya preventif terhadap maraknya kriminalitas dengan pelaku remaja. Adanya tim tersebut diharapkan bisa mencegah tindakan kriminal," papar Arif saat menggelar jumpa pers di aula kantor PWM DIY, Rabu (14/12).
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (Dikdasmen PWM) DIY, Arif Budi Raharjo melihat, Yogyakarta memerlukan tim penanggulangan tindak kekerasan remaja. Pembentukan tim tersebut sebagaimana yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah di tingkat pendidikan dasar di Yogyakarta.
Selain pencegahan, langkah penindakan tegas atas kriminalitas remaja juga diperlukan. Proses hukum terhadap pelaku kriminalitas harus menimbulkan efek jera. "Selain itu penanganan hukum yang tegas juga diperlukan. Harus ada efek jera bagi pelaku kriminalitas pelajar. Ini sudah bukan kenakalan remaja lagi tapi sudah masuk kriminalitas remaja," papar Arif.
Selain penindakan, diperlukan upaya pencegahan dengan memperkuat relasi hubungan antara orang tua dengan anaknya dan masyarakat dengan pelajar. Kepedulian dari orang tua dan masyarakat bisa bersinergi bersama sehingga bisa meredam maraknya kriminalitas remaja.
Ketua PWM DIY, Gita Danu Pranata mengatakan paska meninggalnya Adnan, pengurus Muhammadiyah DIY langsung mengadakan audiensi dengan Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri, Rabu (14/12). Dari hasil audiensi tersebut pihak Muhammadiyah meminta ada satu langkah tegas dari kepolisian terkait kondisi Yogyakarta yang belakangan ini marak terjadi aksi kekerasan yang dikenal dengan nama klitih.
"Klitih atau kasus kriminalitas dengan pelaku remaja dengan mengendarai motor ini tak hanya mengincar pelajar saja. Bahkan masyarakat umum ada yang menjadi korbannya. Kami minta kepada polisi untuk mengusut tuntas supaya predikat Yogyakarta kota pelajar, budaya dan wisata tidak terganggu," jelas Gita.
Pihak Muhammadiyah DIY menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus yang menewaskan Adnan kepada pihak kepolisian. Gita yakin kasus ini bisa segera terungkap.
"Kami berharap paska ini suasana di Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar bisa kembali tercipta suasana mana dan tentram. Jika penanganan kasus tidak ada efek jera maka akan terus terjadi kasus yang sama," ucap Gita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar