
Peristiwa.
Analisaqq.net
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan komitmen Polri melawan bandar-bandar narkoba kelas kakap, termasuk jaringan internasional. Komitmen itu juga ditegaskan saat Kapolri mengumpulkan lima Kapolda yakni Sumsel, Lampung, Bengkulu, Bangka Belitung dan Jambi di Palembang, Senin (9/1).
Di hadapan para Kapolda, Tito menginstruksikan seluruh Direktur Narkoba di setiap polda agar lebih berani menangkap bandar narkoba kelas kakap. Kapolri ingin semua bandar narkoba di seluruh wilayah Indonesia disikat habis.
"Jangan ditangkap yang kecil-kecil, tangkap bandarnya, jantungnya. Jangan ragu-ragu. Kalau tidak berani, Direktur Narkoba silakan mundur," tegas Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Akhir pekan lalu Kapolri menggelar konferensi pers keberhasilan Bareskrim Polri membongkar sindikat narkoba jaringan Internasional Nigeria-Tanzania-Malaysia-Indonesia. Polisi membekuk tiga warga negara asing, dua di antaranya tewas. Kapolri sengaja menggelar konferensi pers di depan kamar mayat RS Polri, Jakarta Timur. Itu dilakukan sebagai pesan kepada para bandar narkoba.
"Saya sengaja rilis di kamar mayat biar yang lain tahu bakal begini kalau tertangkap. WNI Nigeria itu ditembak mati karena melawan," kata Tito.
Kapolri menegaskan setiap polda harus lebih konsentrasi menangani kasus-kasus kejahatan konvensional, seperti begal, perampokan, narkoba, curanmor, narkoba, terorisme, dan kejahatan lingkungan hidup.
"Karakteristik masyarakat di lima wilayah ini hampir sama. Paling tidak lima polda menjadi lebih sinergis," kata dia.
Dia menambahkan, jika stabilitas keamanan terjaga, akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemimpin daerah menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan. Terlebih, Sumsel akan menjadi tuan rumah Asian Games pada 2018 mendatang.
"Kalau lebih baik, gubernur, bupati dan walikota, akan dapat bekerja memacu pembangunan lebih baik lagi," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar