Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Rabu, 29 Maret 2017

Hujan Es di Langit Jakarta



Berita Unik, Jakarta - Sabtu sore langit Jakarta berubah menjadi gelap. Hampir seluruh langit Ibu Kota tertutup awan putih tebal, disertai petir dan angin kencang. Tiba-tiba hujan es mengguyur.

Orang-orang berteriak memekikkan takbir. Panji yang saat itu berada di dalam rumah pun terkejut dan bergegas ke luar rumah. Dia memeriksa kendaraannya di garasi rumahnya yang berada di Jakarta Timur.

Ternyata, kondisi di luar rumahnya sudah hujan es. Panji pun decak kagum melihat fenomena langka itu, seraya menadangi butiran es itu menggunakan tangannya.

"Kami terjebak. Hujan es ini berlangsung 20 menit lebih. Warga sekitar juga pada teriak teriak. Allahu Akbar, Allahu akbar," ujar Panji, Sabtu 28 Maret 2017.

Lina, warga Terogong, Jakarta Selatan juga merasakan hujan es. Fenomena langka ini cukup mengejutkan, lantaran butiran es seperti kerikil menjatuhi atap rumahnya.

"Hujan deras, ada es batunya kecil-kecil," kata Lina.

Bayu, warga Pejaten, Jakarta Selatan juga terkejut melihat fenomena alami ini, meski hujan es terjadi hanya sesaat.

"Saya lagi di RS Siaga, hujan es batu terjadi pas awal-awal, ada sekitar semenit," ujar Bayu.

Lalu apa kata Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait hujan es di Jakarta? Menurut lembaga ini, hujan es merupakan fenomena alami akibat siklus cuaca.

"Fenomena hujan es atau hasil merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi," ujar Kabag Humas BMKG Hary Djatmiko Selasa 28 Maret 2017.

Hary menjelaskan, sebelum hujan es atau hujan lebat biasanya disertai kilat atau petir, serta angin kencang berdurasi singkat. Juga umumnya terjadi pada musim transisi.

"Kejadian hujan lebat atau es disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi atau pancaroba musim, baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya," kata dia.

Gejala Hujan Es

BMKG menyebutkan pada umumnya ada sejumlah gejala cuaca sebelum hujan es melanda. Seperti di Jakarta, gejala terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang, serta berdurasi singkat.

"Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah," ujar Hary.

Menurut Hary, udara panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat, ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C).

"(Serta) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi, ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)," dia melanjutkan.

Gejala lain munculnya hujan es, kata Hary, mulai pukul 10.00 WIB terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis-lapis. Di antara awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.

"Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam, yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus)," kata dia.

Tak hanya itu, kata Hary, pepohonan di wilayah hujan es juga terlihat dahan atau ranting bergoyang cepat. Terasa juga sentuhan udara dingin di sekitar wilayah tersebut. 2902093

"Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar