BERITA NASIONAL - Suara lirih keluar dari mulut Mochammad Diki (31) ketika ditemui di Markas Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (300/5/2017). Perlahan sambil sesekali menahan rasa ngilu, dia menceritakan ketika tubuhnya dibacok oleh berandalan bermotor pada tanggal 15 Mei 2017 kemarin.
sekitar pukul 00.20 WIB, Diki memacu sepeda motornya untuk mengambil sejumlah uang di ATM. Setelah uang diambil, Diki berniat kembali ke rumah, Namun tak disangka di buntuti sekelompok orang bermotor.
''Waktu itu ada yang telepon. kemudian saya minggir untuk angkat telepon itu,''ujar Diki, Selasa sore. Tak disangka, saat menerima telepon di pinggir jalan Sukagalih, Sukajadi, kepala Diki di pukul dari belakang. Sadar dirinya akan di rampok, Diki mengenggam erat segala barang berharga miliknya sambil berusaha melawan.
''Karena saya masih pegang hp kemudian punggung saya dibacok pakai clurit. Dibaconya sampai tiga kali,''akunya. Tidak hanya ponsel yang dipertahankan. Dalam keadaan luka, Dikijuga berupaya mempertahankan sepeda motor yang dibawanya.
''Tangan saya masih menggengam (kemudi ) sepeda motor kemudian di bacok lagi pakai pisau daging,''ungkapnya. Diki mengatakan, para pelaku yang membaconya secara bergantian dan tidak ada basa-basi terlebih dahulu.
''Kejadiannya tidak ada penodongan. Mereka langsung main bacok,''bebernya. Sepeda motor dan barang berharga milik Diki di gondol para pelaku. Nyawa Diki selamat setelah dilarikan ke klinik terdekat.
Diberitakan sebelumnya, jajaran Reskrim Polrestabes Bandung menangkap 14 orang pemuda yang tergabung dalam komplotan begal yang kerap meresahkan warga kota Bandung.
Kepala Polrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo di dampingi kepala Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Yoris Maulana mengatakan, Kelompok tersebut dalam rentang satu pekan belakangan telah melakukan beberapa pencurian kendaraan bermotor di sertai kekerasan dengan cara melukai korban.
''Mulai tanggal 15 Mei hingga 21 Mei 2017secara berturut-turut terjadi tindak kriminalitas curas dengan total pelaku 14 orang,''ujar Hendro saat di temui di Markas Polresta Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Selasa (30/5/2017)
Lebih lanjut Hendro mengatakan, dari 14 pelaku, 10 orang masih berada di bawah umur.'' dari 10 orang di bawah umur ini, ada 5 orang pelajar dan 5 orang tuna wisma,''akunya.
Hendro mengatakan, komplotan begal ini terbilang kejam. pasalnya, setiap aksi kejahatan yang mereka lakukan pasti melukai para korbannya dengan cara membacok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar