Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Senin, 26 Juni 2017

Sehari Surga di Dunia




BERITA NASIONAL - Ribuan sebelum ajaran Islam untuk turun ke bumi, masyarakat Jahiliyah  Arab ternyata sudah memiliki dua hari raya, Nairuz dan Mahrajan. Mereka mengelar kedua hari raya itu dengan pesta pora , menari-nari, bernyanyi riang , menyantap hidangan lezat, serta mabuk sampai teler,

Nairuz dan Mahrajan merupakan tradisi hari raya yang berasal dari zaman Persia kuno. Setyelah turun kewajiban menunaikan ibadah puasa Ramahdan pada 2 Hijriah, sesuai dengan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud ra dan An-Nasa'i  ra, Rasullah SAW bersabda, sesungguhnya Allah menganti dua hari raya itu dengan yang lebih baik , yakni Idul Fitri dan Idul Adha,''

Perayaan Idul Fitri perdana dilaksanakan umat Muslimusai menuntaskan perang Badr yang pecah pada 17 Ramadhan . Banyak di antara para sahabat yang mendirikan Shalat id dalam kondisi tubuh disarati luka. Bahkan Rasullulah SAW pun harus bersandar pada bilal bin Rabbah ra akibat letih teramat sangat.

Jika kemenangan apa yang sedang digelorakan komunitas orang beriman itu ? Tak lain adalah berhasil memenangi perang Badr dan puasa pertama Ramadhan yang luar biasa melelahkan. Seturut perjalanan waktu, masyarakat Muslim di Madinah melengkapi perayaan Idul Fitri dengan saling memaafkan, mengenakan pakaian baru, bersilahturahmi, dan tentu....pesta makan (iftar).


Konon dari kata itulah mencuat kata fitri yang kini bergaung ke seantero dunia Islam. Lebaran sama dengan hari Raya makan-makan, Namun sejatinya, lebaran bisa di maknai dengan cara yang lebih anggun. Rahasia di balik pergantian Nairuz menjadi Idul Fitri adalah Allah sengaja memaksa kita mendatangi kebahagiaan dalam Rida dan di Ridai.

Pada 1 Syawal bulan Hijriah, siapapun mengaku Muslim, terikat hukum maaf-memaafkan. Ikhlas mengihklaskan. Saling mengunjungi. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Mnerima sepenuh hati. Jika Muslim yang bersangkutan sedang di belit kesusahan, Allah mengangkat derajatnya dengan zakat fitrah. Secara umum, pemandangan yang kasat adalah semua Muslim berbahagia.

Dada lapang, ketenangan pikiran, hati nan riang, jadi alasan utama bagaimana Tuhan mengajari kita berbahagia luar dalam selama hidup di dunia. Ternyata tanpa berbalahan, kita berkenan melakonin hidup yang indah meski satu hari saja. Anda kenudian ada yang bisa menerapkannya sepanjang sisa usia, hidup pun puspawarna jadinya.

JANTUNG KEHIDUPAN

Puncak pencapaian kehadiran di dunia yang ingin di raih manusia adalah hidup bahagia yang sejati. Hal itu di mulai dari hari ini, disini, dan kini. Itulah tanjung harapan semua insan. Lebaran memberi kita peluang belajar sekaligus gambaran surga yang di citra di dunia. Semua orang yang masih hidup sampai hari ini bisa melihat fenomenanya. Bahkan mereka yang berperang di Timu Tengah dan Afrika  sana berhenti seketika tanpa uluran tangan PBB, apalagi Amerika.

Nukilan petunjuk geladi surga di sunia dapat kita temukan dalam ayat Al Quran yang berbunyi''Orang-orang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan temapt kembaliyang baik''(QS. ar-Ra'd (13):29 ).

Lantas apakah tempat kembali yang baik itu ? Pada ayat lainkita bisa teemukan jawabannya.''Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di surga, mreka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, Kecuali Tuhan-Mu  menghendaki ( yang lain ), sebagai karunia tiada terputus.

Pertanyaannya, sudahkah anda berbahagia ? Butuh berapa lama lagi agar anda mantap memeluk kebahagiaan ? Dusta mana lagi yang mau kita ajukan  untuk menyangkal nikmat Tuhan ?

Akhir kata, pada hari mulia lagimenakjubkan ini, saya hanya bisa menghanturkan doa pada Sang Maha Ada:semoga semesta raya berbahagia. Mohon maaf atas salah -Khilapf saya yang berdaun-daun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar