BERITA NASIONAL - Hidayat, warga asal kelurahan Sarae, kecamatan Rasanae Barat, kota Bima, Nusa Tenggara Barat ( NTB )meninggal setelah tiga hari di tahan di sel Mapolres Dompu, Keluarga korban menduga, Hidayat tewas karena dianiaya oknum polisi dalam tahanan.
Sebelum meninggal, Hidayat sempatdilarikan ke rumah sakit Dompu.Hidayat mengalami koma dan sekujur tubuhnya dipenuhi luka.
Iwan, kakak kandung hidayat mengatakan, awalnya korban berpamitan ke Desa Karijawa, kecamatan Dompu seusai salat Idul Fitri. Sesampai di rumah keluarganya di Dompu, Hidayat meminta uang lebaran pada bibinya.
Setelah dikasih uang, Hidayatdi suruh pulang. Namun korban merasa diusir oleh keluarganya di Dompu, Hidayat kemudian berusaha kabur dan mengamankan diri diatas atap rumah. Hingga akhirnya pihak keluarga meminta bantuan polisi untuk mengamankan Hidayat.
''Setelah polisi datang, Hidayat diturunkan dari atap dan langsung di bawa ke polres Dompu. Kemudian adik saya di tahan karena dituduh mmencuri,'' tutur Iwan , Jumat (30/6/2017).
Selama tiga hari didalam polres Dompu, keluarga Hidayat tidak diperbolehkan menjengguk ,'' Kami dilarang jengguk Hidayat . Okanum polisi malah meminta uang tebusan Rp 5 juta sampai Rp 20 juta ,'' tutur Iwan.
Karean tidak memiliki uang tebusan, Iwan dan keluarganya langsung kembali ke Bima. Namun di tengah perjlanan pulang, mereka tiba-tiba di hubungi polisi melalui telepon genggam jika adiknya sudah berada di Rumah sakit Dompu. Keluarga pun langsung menuju ke rumah sakit.
''Sesamapi di rumah sakit, Hidayat sudah terbaring dengan kondisi penuh luka di sekitar tubuh mulai dari kepala hingga kaki. yang lebih parah, kemaluannya ada bekas luka bakar ,''ungkap Iwan .
Sekitar pukul 00.00 WITA jelang jumat dini hari , hidayat dinyatakan meninggal dunia. Korban kemudian di bawa pulang ke kota Bima mengunjakam mobil ambulans polisi.
Tidak terima dengan kematian korban yang tidak wajar, keluarga berencana menempuh jalur hukum, ''Kami akan melaporkan kasus ini , karena kematian Hidayat tidak sangat tidak wajar,''ucap Iwan.
Sementara itu, Kapolres Dompu AKBP Jon Wesly Arianto SIK membantah Hiadayat meninggal karena dianiaya polisi .'''Korban mengidap epilepsi. Pada saat di sel, dia kejang-kejangdan sudah kita antrkan ke rumah sakit. meninggalnya pun di rumah sakit,''ucapnya
Jon juga membantah ada oknum anggotanya yang meminta uang tebusan kepada keluarga korban. Menurutnya, tuduhan itu tidak benar.
''Semua anggota yang piket sudah diperiksa. Mereka tidak ada yang meminta uang dan tidak melakukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar