Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Selasa, 11 Juli 2017

Ganjar: Kalau Rokok Masih Jadi Sumber Pajak, Tidak Boleh Dilarang

Ilustrasi rokok


BERITA NASIONAL - Gubenur Jawa Tengah  Ganjar Pranowo meminta semua pihak  berpikir rasional menyoal Pro Kontra Industri rokok di Indonesia. Menurut dia, tembakau tidak boleh dilarang di Indonesia selagi masih dijadikan  sumber pendapatan negara.

Hal itu ditegaskannya saat menerima tim Pansus RUU Pertembakauan  DPR RI, Selasa (11/7/2017). Pansus itu mencoba menyerap masukan dan aspirasi  dari Stake Holder terkait, terutama dari kalangan produsen tembakau.

''Kalau rokok dan turunannya tidak menjadi komunitas  idola pamajakan negara, (jangan dilarang). kalau iya (tak jadi sumber) nanti ganti yang lain.Kalau itu pasti jalan, pabrik bangkrut dan karyawannnya ,''kata Ganjar, di kantornya.

Jateng, bersama Jawa Timur, dan Nusa Tenggara  Barat menjadi provinsi penghasil tembakau di negeri ini. Adapun beberapa wilayah penghasil tembakau di Jateng antara lain Temanggung,Klaten, dan Kendal.

Sementara industri rokok berada di kabupaten Kudus. Ganjar mengatakan, Kudus yang telah dijadikan kota kretek harus diproteksi karena menyediakan ratusan ribu tenaga kerja, perputaran ekonomi dikawasan juga terdorong dari kegiatan itu.

''Di kudus, pabrik rokok banyak dan orang kaya di Indonesia ada disana, Salah satunya usaha rokok, tambah pria 48 tahun itu merujuk bos PT Djarum.

Namun,demikian, pemerintah tetap mengenakan  cukai yang tinggi, sehingga mematikan produsen rokok rumahan paling banyak menyerap tembakau dari petani.

Ketika pengusaha kolaps, perusahaan asing, perusahaan asing masuk dan menjadi  penguasa bidang tembakau.

''10 tahun terakhir dilihat beberapa perusahaan yang berpindah ke asing. Kalau (tidak dilindungi ) nanti tidak berdaya, Saya melindungi,. Saya bela petani dan industrinya, tambahnya.

 Ganjar yakin  bahwa tembakau akan mempunyai manfaat yang baik. Ia tak ingin tembakau yang merupakan kretek dilarang oleh bangsanya sendiri.

"Gusti Allah (buat tembakau) pasti ada manfatnya, tapi manusia belum pinter, Hanya dibuat linting, susuran(nginang), buang lintah saja,''ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar