Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Senin, 03 Juli 2017

Polri : Jaringan Teroris Medan Berniat Ledakkan Markas Brimob Sumut




BERITA NASIONAL - Densus 88 antiteror terus memburu teroris pasca ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu (24/5). Sampai kemarin (22/6), tidak kurang 41 teroris terkait aksi teror yang menewaskan tiga anggota polri itu.

Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasito mengungkapkan, 14 terduga  teroris itu termasuk dua pelaku yang tewas di lokasi kejadian. Yakni Ahmad Sukri (AS) dan Ichwan Nurul Salam (INS). Sedangkan 12 lainnya ditangkap pasca kedua pelaku melancarkan aksi biadab di terminal kampung melayu,

''Lima diantaranya sudah si pulangkan. Terdiri atas tiga priadan dua perempuan,''ucap Setyo. Itu setelah pemeriksaan yang dilakukan selama selama 7 x 24 jam oleh Densus 88 antiteror.

''Pemeriksaan untuk klarifikasi yang ditangkap dapat dinakan menjadi tersangka atau tidak,''kata Setyo.

Hasilnya, mereka tidak berhubungan denagn aksi teror yang dilakukan  AS dan INS. Sedangkan sisanya berkaitan dengan ledakan yang juga menyebabkan yang juga menyebabkan sejumlah korban luka itu, Polri mmeningkatkan status mereka sebagai tersangka. Semua pihak yang berkaitan dengan aksi teror pasti ditangkap.

''Menyembunyikan kena, memberi dana kena, melatih kena ,''ucap perwira tinggi kelahiran Oktober 1961itu.

Berdasar data yang di terima, Rohim alias Bontot bin Marta adalah seorang terduga teroris yang di tangkap kemudian naik status menjadi tersangka. Perannya mengamankan sepeda motor yang hendak di pakai AS. Agus Suryana yang ketitipan sepeda motor sebelumnya di serahkan kepada Bontot juga turut ditetapkan sebagai tersangka . Sebabnya jelas, mereka membantu kedua pelaku dalam rentetan kejadian yang berujung ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu.

Selain itu, mereka terditeksi sebagai anggota jaringan teroris  Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Mudiriyah yang berpusat di Bandung, Jawa Barat.

''JAD, mereka berbait kepada ISIS. Bisa langsung kontak Bahrun Naim ,''terang Setyo.

Mantan wakil kepala Intelijen dan keamanan polri itu menjelaskan, JAD merupakan jaringan teroris paling aktif saat ini.  Meski tidak semua anggota JAD saling kenal, mereka punya akses berkomunikasi  dengan Bahrun Naim yang berada di syaria. Selain JAD Mudiriyah , jaringan teroris lain yang juga aktif berada di medan, Jambi, dan Poso.'' Lampung, Banten , Solo juga,''ujarnya.

Karopenas Divhumas Polri Brigjen  Rikwanto menyebutkan, Densus 88 antiteror mengamankan dan menangkap puluhan teroris dalam tiga pekan merupakan upaya preventif. ''Kami melakukan preventive strike untuk mencegah Idul Fitri dan Ramadhan terjadi hal yang tidak diinginkan,''tegasnya.

Dari 27 terduga teroris yang ditangkap diluar aksi teror di kampung Melayu, Densus 88Antiteror menditeksi aksi teror yang akan dilakukan akhir tahun ini. Serupa dengan aksi teror sebelumnya, mereka mengincar anggota Polri sebagai sasaran . Diantaranya Polsek Woha di Bima, NTB, dan Mako Brimob Sumut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar