BERITA NASIONAL - Sebuah stasiun televisi irak menangkap momen-momen mengerikan detik-detik ketika seorang pengeboman bunuh diri beraksi di wilayah kota Mosul yang diduduki ISIS.
Awalnya, dalam rangkaian awal rekaman itu terlihat seorang perempuan mengendong anak kecil dengan tangan kirinya , sementara tangan kanannya membawa sebuah tas. Perempuan itu, melewati sekelompok tentara Irak yang tengah berjaga di sekat wilayah yang masih dikuasai ISIS.
Ternyata tas yang dibawa perempuan tiu bukanlah tas biasa, Tas itu berfungsi sebagai detonator yang diledakan beberapa detik kemudian.
''Dia nampaknya berusaha meledakan bom itu saat melintasi di depan sekelompok tentara irak,''kata seorang juru bicara kamera stasiun televisi Al-mawleya.
Namun, lanjut sang juru kamera, bom tidak meledak hingga dia berada beberapa meter dari kerumunan tentara.
Akibat ledakan bom itu, perempuan tersebut dan anak yang digendongnya tewas seketika. Sementara dua orang tentara dan beberapa meter dari kerumunan tentara dan beberapa warga sispil terluka.
Kru stasiun telvisi AL_Mawsleya sedang berada di mosul untuk perkembangan operasi militer pasukan Irak di kota itu.
Para kru televisi itu tak menyadari peristiwa yang terekam kamera hingga mereka memeriksa ulang hasil liputan itu beberpa saat setelah peristiwa tersebut.
ISIS kini terpojok dii wilayah sempit di kota tua Mosul dan militer Irak yang posisi itu tak lama lagi akan segera direbut.
Sementara itu, ISIS mengunakan semua persenjataan yang tersisa dan berbagai cara untuk menghambat laju tentara pemerintah untuk mengakhiri operasi militer yang sudah berlangsung selam sembilan bulan bbulan itu.
Pengunaan perempuan sebagai pelaku bom bunuh diri meskipun bukan taktik baru ISIS tetapi amat jarang digunakan .
Sehingga, mengunakan seorang perempuan yang membawa seorang bocah, yang kemungkinan adalah anaknya menunjukan ISIS kini sudah kehabisan cara untuk melawan.
Lebih dari 20 perempua n sudah menjadi korban bunuh diri dalam dua pekan terakhir di Mosul.
Bahkan saklah satu jenderal Irak mengklaim ISIS bahkan menggunakan anak-anak mereka sendiri sebagai tameng hidup.\
Para perempuan ISIS bertempur dengan anak-anak disamping mereka,;kata Let nan Jenderal Sami al-Aridi.
"Kondisi itu membuat kami ragu mengunakan serangan udara untuk membantu gerak maju pasukan darat . Jika tak ada anak-anak dijadikan tameng hidup, kami bisa mengakhiri perlawanan mereka dalam hitungan jam ,''tambah Al-Aridi.
Mencegah perempuan yang akan melakukan bom bunuh diri sangat sulit.
Apalagi tentara Irak yang sangat konservatif tak akan meminta perempuan mengangkat pakaian mereka untuk memeriksa kemungkinan adanya bahan peledak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar