Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Kamis, 28 September 2017

Akhirnya, Arab Saudi Cabut Larangan Mengemudi bagi Perempuan

Perempuan dilarang menyetir di Arab Saudi walau tidak ada undang-undang yang mengaturnya secara resmi.



News - Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengeluarkan ijin bagi kaum perempuan untuk mengemudi,

Dengan demikian kerajaan di kawasan teluk ini menjadi negara terakhir di dunia yang menetapkan kebijakan tersebut.

Hal itu, seperti diberitakan AFP, Rabu (27/9/2017), memicu euforia dan ketidakpercayaan di kalangan aktivis kerajaan ultra konservatif tersebut. Di mana, pembatasan sosial yang kian mengikat kini dilonggarkan.

Larangan mengemudi bagi kaum hawa, yang sudah berlangsung lama di Arab Saudi, di mata dunia internasional terlihat sebagai simbol penindasan.

Pencabutan kali ini terjadi setelah para aktivis perempuan melakukan perlawanan selama bertahun-tahun.

Pengumuman mengejutkan, -yang berpotensi merusak faham konservatif religius, adalah bagian dari dorongan reformasi ambisius Arab Saudi yang ditujukan untuk menyesuaikan diri dengan era pasca-minyak.

Arab Saudi pun terlihat ingin memperbaiki reputasi global yang dihantam oleh catatan kelam soal hak asasi manusianya.

"Raja Salman bin Abdulaziz al Saud telah mengeluarkan sebuah keputusan yang mengizinkan penerbitan lisensi pengemudi untuk wanita di kerajaan tersebut," demikian bunyi siaran televisi pemerintah Arab Saudi.

"Keputusan tersebut akan mulai berlaku pada Juni 2018."

Arab Saudi akan menggunakan "masa persiapan" sampai kemudian memperluas fasilitas perizinan dan mengembangkan infrastruktur untuk mengakomodasi jutaan pengemudi baru.

Ulama konservatif di Arab Saudi --kerajaan absolut yang diperintah menurut undang-undang syariah, telah lama mendukung larangan tersebut.

Mereka beralasan meniadakan larangan itu akan memicu persetubuhan. Sementara, pendapat lain menyebut, mengemudi dapat berpengaruh buruk bagi indung telur wanita.

Sebelum ini, telah banyak aktivis hak-hak perempuan dipenjara karena mencela larangan tersebut.

Pengumuman kali ini tentu mengejutkan dan disambut secara luas, baik di dalam maupun di luar negeri.

"Hari yang mulia. Aku tidak dapat menahan air mataku," demikian bunyi komentar di akun Twitter anggota dewan Shura Saudi Latifah Alshaalan.

"Selamat kepada para wanita di tanah airku."

Aktivis Manal al-Sharif, yang memimpin gerakan protes "Perempuan2Drive" tahun 2011, juga mengunggah komentar di Twitter.

"Hari ini, negara terakhir di bumi mengizinkan perempuan mengemudi. Kami melakukannya."

"Ini adalah kesaksian atas keberanian aktivis perempuan yang telah berkampanye selama bertahun-tahun," kata pengawas hak asasi manusia Amnesty International.

"Arab Saudi akhirnya menyerah dan memutuskan untuk mengizinkan perempuan mengemudi," sambungnya.  (adm/gy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar