Nasional - Orangtua siswa yang masuk dari jalur illegal (siswa siluman), mengaku memberikan 'uang pelicin' untuk memasukkan anaknya ke SMAN 13 Medan saat menghadiri panggilan dari Dinas Pendidkan Sumut di Aula Kantor Dinas Pendidikan Sumut, Senin (11/9/2017)
"Awalnya kami dijanjikan bisa memasukkan anak kami jika bayar. Kami tahu dulu-dulu begitu. Makanya kami mau saja membayar untuk memasukkan anak kami," ujar orangtua siswa yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada wartawan.
Orangtua siswa ini menceritakan bahwa mereka tidak tahu bahwa sekarang ini tidak lagi boleh mengakali Penerimaan Peserta Didik Baru.
"Orangtua mana tahu kalau sistemnya sudah seperti sekarang ini, karena gurunya menjanjikan bisa dimasukkan, kami percaya saja," ujar wanita berbaju ungu ini.
Adanya uang pelicin ini, menurut orangtua yang hadir beraneka ragam, tergantung kepada siapa para orangtua berhubungan. Karena penghubung para siswa ini beraneka ragam, ada yang melalui guru dan ada yang melalui kepala sekolah.
"Aku ngasih empat jutaan, ada juga yang kasih lima juta, dan ada yang kasih tujuh juta, macam-macamlah jumlahnya," ujar para orang tua serentak.
Mereka mengutarakan bahwa uang ini mereka berikan kepada Kepala Sekolah SMAN 13 Medan, Nurlinah Purba (sudah pensiun). Uang tersebut diberikan secara tunai saat bertemu Kepala Sekolah di SMAN 13 Medan.
Nurlinah Purba, Kepala Sekolah SMAN 13 Medan saat menerima siswa siluman ini mengatakan tidak benar ada permainan uang dalam penerimana siswa siluman ini.
"Tidak benar itu, tidak ada pakai-pakai uang," ujarnya singkat.
Ia mengatakan bahwa nasib siswa siluman ini akan dia perjuangkan, supaya tidak dikeluarkan dari SMAN 13 Medan.
"Masih ada solusi. Mereka akan bisa melanjutkan sekolah di sana," ujarnya.
AnalisaQQ™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar