![]() |
Sekjen DPR: Gedung DPR Tidak Miring |
NASIONAL - Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ahmad Djuned mengatakan, konstruksi gedung DPR RI tidak miring.
Pernyataan ini disampaikan Djuned dalam seminar nasional bertajuk "Rencana Pengembangan Kawasan Parlemen: Pembangunan Alun-alun Demokrasi dan Gedung DPR RI" yang digelar di Gedung Nusantara DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Ia menjelaskan, setelah gempa bumi pada 2009, DPR mengirim surat kepada Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk melakukan audit struktur bangunan Gedung DPR.
"(hasil audit) Tidak ada kemiringan arah vertikal," kata Djuned.
Pernyataan ini juga disampaikan Djuned meluruskan komentar-komentar yang sempat beredar bahwa konstruksi Gedung DPR sudah miring.
"Kemarin ada isu kemiringan, kami sudah dapatkan hasil audit Gedung DPR tidak ada kemiringan arah vertikal," tambah dia.
Ia mengungkapkan, hasil audit menyebutkan adanya keretakan pada sejumlah titik bangunan. PUPR merekomendasikan dilakukan injeksi untuk memperbaiki keretakan-keretakan tersebut.
"Ada keretakan-keretakan di lantai 6 sampai 23, tapi setelah ada rekomendasi PUPR kami melakukan injeksi dan sudah dilakukan, keretakan sudah bisa diperbaiki," kata dia.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, kata Djuned, PUPR juga merekomendasikan pembatasan beban seberat 200 kilogram untuk setiap meter persegi dari bangunan Gedung DPR.
Sebelumnya, isu mengenai miringnya konstruksi gedung meramaikan polemik rencana pembangunan Gedung DPR.
Pimpinan DPR RI menyebut bahwa kondisi Gedung DPR perlu ada perbaikan karena bangunannya sudah miring.
Alasannya, sudah 15 tahun sejak reformasi, gedung wakil rakyat itu dinilai belum pernah diperbaiki secara menyeluruh.
Hal itu ditanggapi, salah satunya, oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Melalui akun Twitter-nya, @mohmafudmd, ia mengatakan bahwa Pimpinan DPR yang menyebut Gedung DPR miring itu lah yang tidak waras.
"Hasil penelitian PU Gedung DPR tidak miring. Yang bilang miring itulah yang miring," kata Mahfud, Senin (14/8/2017).
Mahfud juga mengatakan bahwa ia tidak sepakat dengan pengajuan anggaran DPR RI untuk Tahun Anggaran 2018 sejumlah Rp 5,7 triliun.
Apalagi, sebagian anggaran DPR itu diusulkan untuk pembangunan kompleks DPR di lahan bekas Taman Ria Senayan.
Pimpinan DPR RI menyebut bahwa kondisi Gedung DPR perlu ada perbaikan karena bangunannya sudah miring.
Alasannya, sudah 15 tahun sejak reformasi, gedung wakil rakyat itu dinilai belum pernah diperbaiki secara menyeluruh.
Hal itu ditanggapi, salah satunya, oleh mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD. Melalui akun Twitter-nya, @mohmafudmd, ia mengatakan bahwa Pimpinan DPR yang menyebut Gedung DPR miring itu lah yang tidak waras.
"Hasil penelitian PU Gedung DPR tidak miring. Yang bilang miring itulah yang miring," kata Mahfud, Senin (14/8/2017).
Mahfud juga mengatakan bahwa ia tidak sepakat dengan pengajuan anggaran DPR RI untuk Tahun Anggaran 2018 sejumlah Rp 5,7 triliun.
Apalagi, sebagian anggaran DPR itu diusulkan untuk pembangunan kompleks DPR di lahan bekas Taman Ria Senayan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar