NASIONAL - Empat segmen pecahan Tembok Berlin yang kemudian diberi nama " Patung Menembus Batas" telah terpasang di antara Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo sejak Selasa (26/9/2017).
Pecahan Tembok Berlin lengkap dengan belasan patung berbahan baja semakin dipercantik lampu-lampu taman.
Patung Menembus Batas dilukis grafiti dengan warna-warni yang sedap dipandang, dan gambar serta tulisan yang terlihat jelas.
Pecahan Tembok Berlin itu dilukis oleh Teguh Ostenrik, seniman sekaligus pemilik pecahan tembok tersebut.
Menurut Teguh, lukisan yang tergambar dalam Patung Menembus Batas bukanlah lukisan asli saat dia membelinya dari Jerman puluhan tahun lalu.
"Itu grafiti semuanya saya yang lukis lagi. Memang dulu waktu beli Tembok Berlinnya sengaja pilih yang polos," ujar Teguh,, Sabtu (2/9/2017).
Dia mengatakan, segmen tembok polos sengaja dipilih dengan pertimbangan harga jauh lebih murah dibandingkan segmen tembok yang telah dihiasi grafiti.
"Dulu saya bayar DM 18.000 untuk 4 Segmen. Padahal orang-orang Jepang, Amerika pada berebut beli dinding yang masih ada grafitinya seharga DM 60.000-90.000 per segmen," kata Teguh.
DM atau Deutsche Mark merupakan mata uang resmi Jerman Barat. Saat itu, DM1 memiliki nilai tukar sekitar Rp 9.000. Jadi, jika dirupiahkan, saat itu Teguh membayar sekitar Rp 162 juta untuk keempat segmen batu pecahan Tembok Berlinnya.
"Saya kan juga majornya seni lukis. Dan di tahun 1976 sampai awal 1980-an saya masih sering bikin gtafiti di Tembok Berlin," ucap Teguh.
Teguh mengaku tidak sembarangan dalam melukis pecahan Tembok Berlin tersebut.
"Memang saya riset, cari bentuk-bentuk grafiti dan fonts (bentuk huruf) zaman tahun 1970-an. Kata-katanya juga banyak saya comot dari sajak-sajak Reiner Maria Rilke," ungkapnya.
AnalisaQQ™
Tidak ada komentar:
Posting Komentar