NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Diduga korupsi hingga merugikan negara sebesar Rp 6 miliar, mantan Bupati Nias Binahati Benedictus Baeha kembali menjalani persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Medan.
Sidang perdana yang diketuai majelis hakim Ahmad Sayuti ini akan mengungkap dugaan korupsi penyertaan modal yang dilakukan terdakwa kepada PT Riau Airlines 2007 lalu.
Jaksa Penuntut Umum Yus Iman Harefa yang juga Kepala Seksi Pidsus Kejaksaan Negeri Gunungsitoli dalam dakwaannya menyebutkan, terdakwa saat menjadi bupati Nias melakukan perjanjian kerja sama dengan Direktur PT Riau Airlines Heru Nurhayadi.
Perjanjian kerja sama Nomor: 934/DIR/V/2007 tanggal 4 Mei 2007 itu mengenai dukungan sarana transportasi dari kepulauan Nias ke daerah lainnya.
"Terdakwa telah menyalahgunakan kewenangannya karena tidak berlandaskan hukum. Seharusnya, dibuat dulu peraturan daerah baru melakukan kerja sama," kata Yus, Kamis (26/10/2017).
Binahati dinilai melanggar Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 Ayat (1) Ke-1e KUHPidana.
Usai mendengarkan dakwaan, majelis hakim menutup persidangan dan akan membukanya kembali pekan depan.
Penasehat hukum terdakwa Stefanus Gunawan mengatakan, dakwaan jaksa tidak jelas. Terutama keterlibatan terdakwa dengan Heru Nurhayadi.
Dalam dakwaan, sambung Heru, perbuatan dilakukan secara bersama-sama. Tapi Heru Nurhayadi sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka. "Kasus ini terlalu dipaksakan, padahal kasusnya sudah 10 tahun lalu," kata Stefanus.
Menurutnya, saat itu terdakwa membuka akses sarana transportasi yang menghubungkan Nias dengan daerah lain karena pasca bencana tsunami yang melanda Nias.
Nias saat itu sangat membutuhkan prasarana transportasi yang dapat membuka akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Harapannya majelis hakim bisa mempertimbangkan hal ini sebelum menjatuhkan putusan," ucapnya di luar persidangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar