NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Seorang ibu berinisial M (40), warga Jalan Cilik Riwut KM10, Komplek Bukit Ketimpun 2, Palangkaraya, diduga menghabisi nyawa anak kandungnya, Dwi Anggraini (14), siswi kelas 2 SMPN 9 Palangkaraya, Senin (23/10/2017).
Sebelumnya Dwi Anggraini sempat dilarikan ke Puskesmas Jekan Raya, yang hanya berjarak 1 km dari kediamannya. Namun ternyata saat dibawa korban telah meninggal dunia. Setelah dipastikan meninggal, korban dibawa kembali ke rumahnya.
Namun kematian korban dianggap tidak wajar oleh paman korban. Ia langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Palangkaraya.
“Beberapa kali korban sempat mengadu ibu korban kerap melakukan kekerasan dalam bentuk pemukulan. Sehingga paman kerap mengunjungi korban untuk mengetahui kondisi korban. Namun kali ini kami menerima informasi, keponakan kami telah tiada," ujar Edi, paman korban.
Jajaran Unit Perlindungan Wanita dan Anak Polres Palangkaraya langsung meluncur ke rumah duka untuk mengetahui kondisi korban. Namun kedatangan polisi diusir ibu korban.
Polisi kemudian meminta izin kepada ibu korban untuk mengotopsi korban di Rumah Sakit Doris Sylvanus. Sebab polisi melihat ada beberapa kejanggalan pada fisik korban. Namun sang ibu bersikeras tidak mengizinkan polisi membawa anaknya untuk diotopsi.
Setelah berkoordinasi dengan Dinas Perlindungan Wanita dan Anak Kota Palangkaraya, korban berhasil dibawa ke kamar jenazah RS Doris Sylvanus Palangkaraya untuk otopsi.
Menurut hasil pemeriksaan sementara, ditemukan beberapa bekas luka memar pada bagian paha kanan, betis kiri, tangan kanan dan kiri, kepala dan pelipis bawah mata kiri, serta memar leher yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
"Namun semua itu akan semakin jelas setelah kami akan lakukan otopsi dalam nanti," ujar dokter ahli forensik RS Doris Sylvanus Palangkaraya, dr Ricka Brillianty, SpKF.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Palangkaraya, AKP Ismanto mengatakan, polisi telah mengamankan ibu kantung korban untuk dimintai keterangan.
"Kuat dugaan penyebab kematian korban akibat adanya penganiayaan berat yang diduga dilakukan oleh ibu kandung korban," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar