Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Kamis, 16 November 2017

Dulu Sewa Lapak di Trotoar Tanah Abang Rp Sejuta, Kini Rp 500 Ribu

Pedagang kaki lima (PKL) kembali okupasi trotoar di seberang Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).



NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE -  Beberapa pedagang yang menduduki jalur pedestrian di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebut harga sewa lahan di trotoar saat ini hanya Rp 500.000 per bulannya.

Harga itu hanya setengah dari harga sebelum Tanah Abang sempat tertata rapi pada era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Maesaroh (42), seorang PKL yang berjualan di trotoar, mengaku turun ke jalan karena tahu harga sewa yang murah tersebut. Dia juga memiliki toko di Pasar Blok F Tanah Abang.

"Di kios biar suami saya yang jaga, saya pindah ke sini. Harga sewanya murah cuma Rp 500.000 sebulan, tapi yang beli lebih banyak," kata dia.

Menurut Maesaroh, sebelumnya, harga sewa lahan bisa mencapai Rp 1 Juta untuk periode satu bulan. Saat ini, harga menjadi Rp 500.000 per bulannya.


Michael, salah seorang PKL, mengatakan hal serupa. Menurut dia, turunnya harga itu sejak salah seorang tokoh yang terkenal sebagai penguasa Tanah Abang, tidak lagi "bertaring".

Menurut dia, selain harga sewa yang murah, penarikannya pun hanya dilakukan sebulan sekali oleh beberapa orang.

"Waktu itu premannya banyak, yang minta enggak cukup sekali dalam sehari," ucapnya.

Ridho (37), seorang penjual tas wanita, juga mulai turun ke jalan. Dia mengaku berani melakukan itu sejak Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak lagi menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

"Enak di sini, sewa murah, tapi omset bisa 10 juta sehari kalau lagi bagus," ujarnya.

Mengenai adanya sewa lahan di trotoar ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham " Lulung" Lunggana mengaku tidak tahu. Lulung menyebut pedagang bodoh jika mau menyewa lapak di trotoar.

"Kalau di trotoar ada sewa-menyewa, itu namanya bodoh. Kan, ketahuan datang trantib setiap hari," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Rabu (15/11/2017).


Menurut dia, tempat yang bisa disewakan adalah lahan yang bukan area publik. Lulung mengaku punya lahan kosong yang dikelola perusahaan anaknya di kawasan Tanah Abang.

Lahan tersebut digunakan untuk tempat berdagang PKL. Hal itu agar para pedagang tidak tumpah ke trotoar.

"Saya punya lahan pribadi, datang ke PPM belakang itu punya saya. Nah, di situ dikelola oleh teman-teman supaya pedagang ini pada enggak ke trotoar," ujar Lulung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar