Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Senin, 13 November 2017

Publik AS Galang Rp 677,5 Juta bagi Wanita yang Acungkan Jari Tengah ke Rombongan Mobil Trump

Seorang perempuan yang tengah mengendarai sepeda mengacungkan jari tengahnya ke arah rombongan Presiden AS Donald Trump yang baru saja selesai bermain golf.



NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE -  Juli Briskman tidak perlu meratap setelah kehilangan pekerjaan karena mengacungkan jari tengahnya ke arah rombongan Presiden Amerika Serikat ( AS), Donald Trump, 30 Oktober lalu.

Situs penggalang donasi, Go Fund Me, pada Senin (13/11/2017) berhasil mengumpulkan dana hingga 55.000 dolar AS, atau Rp 677,5 juta yang akan diserahkan kepada Briskman.

Inisiator penggalang dana bagi Briskman, Rob Mello, mengatakan bahwa perempuan 50 tahun itu adalah sosok inspirasi bagi mereka yang menentang kebijakan Trump.

Menurut Mello, Briskman didepak setelah dia berusaha menunjukkan bahwa dia adalah warga AS sejati.

"Saya sudah menghubungi Juli, dan dia setuju dengan donasi ini," ujar Mello seperti dilansir The Independent.

Mello melanjutkan, dia menargetkan donasi itu bisa menembus angka 100.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,3 miliar.

Sosok Briskman menjadi viral karena dia mengacungkan jari tengah ke arah rombongan Trump saat meninggalkan padang golf miliknya, Trump National Golf Club di Virginia.

Briskman yang saat itu tengah bersepeda mengaku kesal kepada Trump karena dia hanya bermain golf sementara banyak masalah di AS yang tidak terselesaikan.

"Trump melewatiku. Saat itu darahku langsung mendidih," ungkap Briskman kepada Huffington Post.

Karena aksinya itu, Akima, sebuah perusahaan kontruksi, mendepak Briskman dari jabatan sebagai analis pasar yang diembannya selama enam bulan terakhir.

Perusahaan mengklaim, Briskman dianggap melanggar kode etik dengan melakukan perbuatan "cabul".

Hal itu membuat semua pejabat perusahaan khawatir mengingat perusahaan tersebut memiliki kontrak pekerjaan dengan pemerintah.

Bagian sumber daya manusia perusahaan memintanya mengundurkan diri sehingga mudah mencari pekerjaan baru.

"Ini pengunduran diri secara paksa. Aku terkejut karena aku tidak melihatnya sebagai tindakan cabul, seperti konten-konten di luar sana," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar