NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Selain merampas uang dan harta milik warga yang disandera, kelompok kriminal bersenjata (KKB) di area Freeport juga menganiaya korban. Pelaku diduga mendapatkan harta senilai ratusan juta rupiah.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan bahwa KKB mengambil uang sebanyak Rp 107,5 juta dari 15 orang. Mereka juga merampas 254,4 gram emas milik 7 korban.
"Data ini kami peroleh dari mereka yang mendapat perlakuan kasar oleh kelompok KKB yang sebelumnya mengisolasi mereka di Kampung Banti dan Kimberly," kata Kamal di Jayapura, Sabtu (18/11/2019).
Selain itu, ada 19 orang yang dianiaya bahkan ditodong dengan senjata api. "Sekitar kurang lebih ada 200 telepon seluler yang mereka rampas," katanya.
Ia mengatakan, jumlah sandera yang dievakuasi dari area Longsoran sebanyak 194 orang. Jumlah itu terdiri dari 153 orang pria dewasa, 31 wanita dewasa, dan 10 anak.
Di Kampung Kimberly, warga yang diselamatkan sebanyak 150 orang, yakni 104 pria, 32 wanita, dan 14 anak.
"Kami mendapat laporan dari daerah Longsoran, ada lima orang menjadi korban pelecehan seksual dan satu di antaranya berinisial EK diperkosa. Sedangkan di Kampung Kimberly ada tujuh orang yang mengalami pelecehan seksual," kata dia.
Kamal menegaskan, selama ini upaya penindakan yang dilakukan oleh aparat gabungan TNI dan Polri setelah berbagai tahapan tindakan yang bersifat persuasif telah dikedepankan termasuk penyebaran maklumat Kapolda Papua.
"KKB tidak menghiraukan maklumat tersebut bahkan masih melakukan penembakan kepada anggota pengamana PT Freeport Indonesia dan karyawan bahkan kondisi masyarakat yang terisolasi sudah banyak yang sakit dan kekurangan bahan makanan," katanya.
Dalam melakukan penindakan, aparat keamanan memprioritaskan upaya pembebasan warga yang selama ini dalam kondisi yang terisolasi dan terkekang
Evakuasi itu berlangsung baik dan seluruh warga dapat dikeluarkan dari area Kimberly dan Banti dalam kondisi selamat tanpa cedera.
Kamal menyatakan, upaya penanggulangan terhadap eksistensi kelompok KKB yang telah dilakukan masih perlu dilanjutkan hingga kelompok ini dapat dilumpuhkan.
"Keberadaan mereka di sekitar wilayah Tembagapura merupakan ancaman nyata yang sewaktu-waktu akan terus melakukan penyerangan dan penembakan terhadap aparat keamanan dan karyawan di lingkungan perusahaan PT Freeport Indonesia," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar