NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun pada awal Maret 2018.
Publik pun bertanya-tanya siapa sosok calon Panglima TNI berikutnya yang akan dipilih oleh Presiden Joko Widodo.
Direktur Imparsial Al Araf mengatakan, jika mengacu pada fakta dan ketentuan undang-undang, Panglima TNI berikutnya seharusnya berasal dari matra TNI Angkatan Udara dan TNI Angkutan Laut.
Menurut Al Araf, Presiden Joko Widodo harus mempertimbangkan pola rotasi secara bergiliran agar memberikan penyegaran dalam tubuh TNI.
"Rotasi posisi Panglima TNI penting untuk memajukan sektor pertahanan. Setelah Jenderal Gatot Nurmantyo yang berasal dari TNI AD maka setelah itu TNI AU atau AL," ujar Al Araf, saat menjadi pembicara di diskusi bertajuk 'Reshuffle dan Pergantian Panglima', di Kantor PARA Syndicate, Jakarta Selatan, Jumat (17/11/2017).
Al Araf menjelaskan, berdasarkan Pasal 13 ayat (4) Undang-Undang No 34 tahun 2004 tentang TNI menyatakan jabatan Panglima dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.
Saat ini, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KASAL) dijabat oleh Laksamana TNI Ade Supandi. Sedangkan Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KASAU) dijabat oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Al Araf menilai, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berpotensi untuk dipilih Presiden sebagai penganti Gatot.
Sebab, diketahui Laksamana TNI Ade Supandi, kelahiran Jawa Barat 26 Mei 1960, akan memasuki masa pensiun pada pertengahan 2018.
"Seharusnya dari TNI AU karena KASAL pertengahan tahun depan juga akan memasuki masa pensiun juga. Kan tidak mungkin dipilih jadi Panglima, tidak sampai setahun sudah pensiun," kata Al Araf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar