MajalahAnalisa.com, PYONGYANG- Korea Utara ( Korut) mengecam latihan militer gabungan yang dilakukan Amerika Serikat ( AS) dan Korea Selatan ( Korsel).
AS dan Korsel menggelar latihan dengan sandi "Vigilant Ace" di Semenanjung Korea mulai Senin (4/12/2017) hingga Jumat (8/12/2017).
Seperti dilansir kantor berita Yonhap, latihan itu melibatkan 230 jet tempur dari AS dan Korsel.
Termasuk 24 pesawat siluman milik AS. Antara lain enam F-22 Raptor, dan 18 F-35 Lightning II.
Latihan itu digelar sebagai respon uji coba rudal balistik antar-benua (ICBM), Hwasong-15, yang diluncurkan Korut Rabu pekan lalu (29/11/2017).
Agen Sakong Online
Harian Partai Buruh Rodong Sinmun, seperti dikutip Sky News Minggu (3/12/2017) menulis, latihan gabungan AS-Korut merupakan bentuk provokasi terbuka.
"Perang nuklir bisa meletus kapan saja akibat aksi provokasi tak bertanggung jawab tersebut," ulas Rodong Sinmun.
Kecaman itu ditulis setelah pemimpin Korut, Kim Jong Un, mengunjungi pabrik pembuatan ban militer Minggu (3/12/2017).
Di depan para pekerja, Jong Un mengucapkan terima kasih atas kerja kerja mereka dalam memproduksi ban kendaraan pengangkut Hwasong-15.
"AS dan boneka militernya, Korsel, disarankan untuk tidak melakukan hal bodoh yang bisa menghancurkan diri mereka sendiri," lanjut Rodong Sinmun.
Penasihat Gedung Putih, HR McMaster berkata, ulasan dari Rodong Sinmun merupakan sumber kredibel mengenai langkah rezim Kim Jong Un menyikapi Vigilant Ace.
McMaster menyebut ulasan itu membuat AS semakin diburu waktu untuk segera mencari solusi pelucutan nuklir Korut.
"Ada banyak cara untuk menghentikan proyek nuklir Korut selain konflik senjata. Namun, saat ini kami semakin dikejar dengan waktu," papar McMaster.
Sumber dari,Sky
Tidak ada komentar:
Posting Komentar