
MajalahAnalisa.com, Jakarta Acep Mulyadi (20) membunuh arsitek Feri Firman Hadi (54) dengan sadis. Pemuda yang biasa memijat Feri ini membunuh korban karena tidak diberi pinjaman uang.
"Tersangka membunuh korban karena merasa tersinggung dengan ucapan korban," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (7/1/2018).
Korban adalah seorang duda. Sedangkan tersangka baru mengenal korban selama dua bulan dan sering diminta memijat korban.
"Biasanya tersangka diberi uang Rp 100-200 ribu oleh korban setiap kali sehabis memijat," kata Nico
Berikut rangkaian pembunuhan Feri oleh tersangka:
10 Desember 2017
Pukul 20.00 WIB
Tersangka bersama adik perempuannya Hikmat bertamu ke rumah korban. Saat itu, korban menyuguhi pelaku dengan teh dan kopi.
Pada saat itu tersangka menceritakan kesusahannya membayar uang sewa kontrakan yang dua bulan menunggak. Tersangka bersama ibu dan adiknya mengontrak rumah di Cinere, Depok.
Korban sebelumnya pernah menawari tersangka agar ibu dan adiknya tinggak di rumah korban, akan tetapi ibu tersangka merasa tidak enak sehingga menolak bantuan tersebut. Aliha-alih menerima bantuan dari korban, tersangka malah meminta pinjam uang kepada korban, namun tidak ditanggapi oleh korban.
Pukul 22.30 WIB
Tersangka meninggalkan rumah korban karena adiknya Hikmat meminta pulang. Hikmat kemudian diantar tersangka ke rumahnya.
11 Desember 2017
Pukul 23.00 WIB
Tersangka kembali ke rumah korban, lalu memijat korban di ruang tengah. Saat itu, tersangka terus berusaha meminta uang kepada korban
Namun, bukannya memberi uang, korban malah menceramahi tersangka. Tersangka kesal karena disebut korban sering meminta uang.
"Tersangka dikatain 'datang ke rumah (korban) kalau ada maunya," cetusnya.
Agen Sakong Online
Pukul 05.00 WIB
Pada sekitar pukul 05.00 WIB, korban dan tersangka bangun tidur dan bersama-sama melakukan salat subuh berjamah. Setelah melakukan sholat berjamaah di ruangan shalat rumah korban, pelaku kembali memijat korban ditempat salat tersebut dan membicarakan kembali masalah meminta bantuan dalam bentuk uang.
Pada saat itu, korban mengeluarkan perkaraan yang menyinggung korban. Sehingga, ketika korban sedang tiduran, tersangka lalu mengambil gunting dan menusukannya ke leher korban.
"Kemudian, karena masih ada perlawanan korban, tersangka menindihnya denga kursi selama sekitar 10 menit," ucapnya.
Setelah memastikan korban tewas, pelaku kemudian melarikan diri dari rumah korban. Korban bersembunyi di rumah neneknya di Bogor dan sempat menemui seorang ustaz.
3 Januari 2018
Jasad korban ditemukan setelah keluarga meminta tetangganya untuk mengecek kondisi korban. Setelah dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia dan membusuk.
Polisi kemudian melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP ditemukan ada banyak bekas bercak darah di beberapa sudut ruangan. Polisi juga menemukan gunting bekas menusuk korban.
6 Januari 2018
Tersangka ditangkap di Sukajaya, Kabupaten Bogor. Tidak ada perlawanan ketika tersangka ditangkap polisi.
Sumber dari, detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar