
MajalahAnalisa.com, Malang - Di balik perbuatannya membuang bayi perempuan yang dilahirkan, UYR (23) mahasiswi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Kota Malang, mengaku sebagai korban pemerkosaan.
Selama proses pemeriksaan di kepolisian, UYR mendapat pendampingan dari psikolog Women Crisis Center, Mariam Jamila. Psikolog Mariam mengaku UYR adalah korban pemerkosaan.
"Ibu pembuang bayi menjadi korban pemerkosaan, setelah itu dia hamil," kata Mpsikolog dari Women Crisis Center Mariam Jamela yang mendampingi UYR selama pemeriksaan di kepolisian, Jumat (12/1/2017).
Peristiwa pemerkosaan terjadi 9 bulan yang lalu. Tragisnya UYR tak mengenal siapa pria yang menghamilinya. Pasca peristiwa itu, siklus menstruasi UYR tak lagi normal. Hingga menyadari dirinya telah hamil, saat itu upaya mencari pria yang menghamili tak bertemu.
Agen Sakong Online
"Yang bersangkutan tertekan, pria yang memperkosanya tak dikenal dan kondisinya menjadi tulang punggung keluarga. Ibu dalam kondisi sakit dan masih memiliki dua orang adik. Karena itu, apa yang dialami tak diceritakan kepada siapapun," bebernya.
Dalam ceritanya, UYR diperkosa oleh pria yang merupakan teman dari temannya. "Pelaku adalah teman dari teman yang bersangkutan. Jadi tak mengenal, ketika coba dicari. Pria itu diketahui sudah kabur ke luar Jawa," sebut Mariam saat ditemui wartawan.
Dikatakan Mariam, UYR juga dalam kondisi tak memiliki uang sehingga membuat dia semakin panik dan tak bisa datang ke rumah sakit. Padahal, UYR berniat membesarkan bayi yang di kandungnya, meski tak menemukan siapa bapaknya.
"Ketika melahirkan sendiri di dalam kamar. Yang bersangkutan mengaku, bayi sudah dalam kondisi meninggal. Semalaman itupun panik, saat itu dia (UYR) juga berniat pindah kos, karena diusir telah menunggak berbulan-bulan," ujar Mariam.
Agen poker Online
Tak ingin menanggung malu, beban berat itu sengaja disimpan UYR seorang diri. UYR juga berniat pindah kos, karena diusir telah menunggak berbulan-bulan.
"Dan memiliki keinginan untuk membesarkan bayi yang dikandungnya ketika lahir. Tetapi setelah persalinan sendiri, dia (UYR) mengaku bayi yang dilahirkannya tak menangis layaknya bayi normal lainnya," urai Mariam.
Identitas UYR terungkap atas penyelidikan polisi dan informasi masyarakat. Dia diamankan di rumah kosnya di Jalan Tambaksari atau radius 1 Km dari lokasi ditemukannya bayi perempuan oleh warga.
Polisi kini tengah memeriksa UYR, kasusnya dilimpahkan ke UPPA Polres Malang Kota, usai diamankan di Polsekta Lowokwaru.
Sumber dari, detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar