BERITA NASIONAL - Vicky Kurniyanto (20) tak prnah menyangka namanya, lengkap dengan foto di KTP dan SIM jadi bahan pembicaraan netizen di media sosial, beberapa hari terakhir. Tanpa tahu sumber jelas, Vicky ramai dikira sebagai salah satu pelaku bom yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam.
''Sebenarnya, dompet saya itu hilang hari Rabu (17/5/2017) lalu,'' kata Vicky saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (26/5/2017). Vicky mengaku kehilangan dompet ketika sedang membeli air mineral galon di salah satu agen air penjual air.
Setelah merasa kehilangan dompet, Vicky melapor ke polisi keesokan harinya. Tidak lama setelah kehilangan dompet, Vicky diberi tahu temannya bahwa ada yang menguggah foto identitanya, yakni KTP dan SIM ke media sosial.
Tetapi, saat itu, postingan soal identitas Vicky belum jadi bahan pembicaraan netizen. Beberapa saat setelah bom meledak di Terminal Kampung Melayu, Foto identitas Vicky tersebar luas di linimasa media sosial Facebook dan aplikasi chat WhatApp.
Netizen mempertanyakan apakah betul Vicky sebagai pelaku bom di Kampung Melayu. Bahkan, ada yang menuturkan di tempat kejadian pekara pengeboman di temukan dompet berisi identitas vicky. Atas dasar informasi yang belum teruji kebenarannya itu, jajaran Polres Metro Tanggerang pada Rabu malam langsung mengecek alamat yang tertera.
Dalam identitas Vicky, tercatat dirinya tinggal di kanpung Cibodas, RT 01 RW 01, kecamatan Cibodas, kota Tanggerang. Polisi yang datang dengan rompi serta senjata laras panjang dan perlengkapan lainnya pertama menyambangi ketua RT setempat,
Aparat setempat berkeliling beberapa saat mencari kediaman Vicky karena tidak ada keterangan nomor rumah dan nama jalan serta kondisi lingkungan yang merupakan gang-gang sempit. Namun, akhirnya aparat menemukan Vicky. Ayah Vicky, Bagiyono, menceritakan anaknya sedang tidur ketika polisi berseragam dan bersenjata lengkap menghampiri. Vicky yang terbangun pun terkejut dengan kondisi seperti itu.
''Saya kagetlah, apalagi banyak warga yang lihat juga,''tutur Vicky. Setelah di tanya beberapa hal dan mendapat kepastian, polisi menyatakan Vicky sebagai korban hoax. Vicky jg di pastikan bukan pelaku pengeboman Kampung Melayu, karena pelaku yang sebenarnya telah tewas akibat melakukan aksi bom bunuh diri.
Vicky kemudian dibawa ke polsek jatiuwung untuk memberi keterangan, lalu di pulangkan kembali oleh polisi. Meski mengalami kejadian mengangetkan secara tiba-tiba, Vicky mengaku menghadapinya dengan tenang.
''Sebelum nya saya sudah tahu, sudah ada pikiran (diperiksa soal bom). Makanya saya tahu tujuan mereka datang ke rumah mau ngapain,''ujar Vicky. Kasat Reskrim Polres Metro Tanggerang Ajun Komisaris Besar Arlon Sitinjak mengungkapkan , pengecekan oleh polisi di lakukan sebagai bagian dari klarifikasi informasi yang beredar di masyarakat.
Arlon turut berpesan agar warga yang menerima informasi, terutama terkait hal-hal mencurigakan, agar proaktif melaporkannya ke polisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar