Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Jumat, 09 Juni 2017

"Cukup Dua Jam untuk Memprovokasi Seseorang Menjadi Teroris"



BERITA NASIONAL - Terpidana kasus bom Bali, Ali Imron, mengaku kecewa  jika masih banyak masyarakat dan aparat pemerintah  yang menganggap enteng penyebaran paham radikalisme saat ini. Tidak perduli berapapun jumlahnya, sedikit atau banyak, kelompok teroris akan selalu bergerak menyebarkan pemahamannya.

Menurut terpidana seumur hidup itu, hanya butuh dua jam untuk menanamkan paham radikal pada seseorang, memprovokasinya  menjadi seorang teroris dan siap melakukan aksi bom bunuh diri.

''Teroris itu sedikit atau banyak akanterus bergerak dan menyebarakan pemahamannya. Tidak lama untuk memahamkan  seseorang , cukup dua jam, memprovokasi sampai siap bunuh diri,''ujar Ali saat menjadi narasumber acara Rosi bertajuk ''Cerita Mantan Teroris'' yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (8/6/2017) malam.

Ali mengatakan, kelompok-kelompok teroris biasanya menyitir ayat-ayat suci Alquran untuk mencuci otak orang-orang yang akan direkrut. Para perekrut itu mengatakan, syariat jihad dalam arti an perang merupakan perintah Allah.

Mereka selalu menekankan keutamaan jihad dan selalu menegaskan bahwa seseorang yang berjihad akan mati syahid. Orang -orang yang di rekrut , kata Ali, biasanya sudah memiliki basis pengethuan tentang jihad.

''Tinggal di arahkan, di poles dan di belokan ,''kata dia.

Ali berpendapat, untuk mengatasi persoalan tersebut dibutuhkan ketegasan  dari aparat penegak hukum. Dia mengatakan, polisi seharusnya menindak tokoh-tokoh yang melakukan ceramah keagamaan dengan menkafirkan orang - orang di luar kelompoknya karena berpotensi menjadi pintu masuk ajaran radikalisme.

''Harus ada hukum yang menjerat itu, ceramah yang mengkafirkan orang jelas berbahaya,''kata Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar