BERITA NASIONAL - Kebakaran yang me;luluhlantakan 19 unit rumah warga dan sebuah panti asuhan di kelurahan Wattang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Selasa (11/7/2017) sore, menyisahkan pilu.
Warga tak hanya kehilangan rumah dan harta benda , seperti perhiasan emas, perabotan rumah tangga dan surat-surat berharga lainnya. Seorang pemuda bernama Jumri bigung lantaran terancam batal mempersunting gadis pujaannya.
Uang panaik ( Uang mahar ) senilai 25 juta yang akan di serfahkan ke pihak keluarga calon mempelai wanita sudah dilamarnya ikut ludes dilalap api.
Rencana uang mahar tersebut rencananya akan diserahkan keluarga Jumri kepada pihak leluarga mempelai pekan depan. Kesepakatan itu telah tercapai dalam lamaran yang berlangsung di rumah calon mempelai wanita di dusun Mampie, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, pekan lalu.
Rencana pernikahan dengan gadis pujaan hatinya kini terancam batal lantaran uang panaik yang sudah disiapkan, termasuk biaya resepsi pernikahan, ludes dilalap api. Jumri kinni bigung kemana mencari penganti uang maharnya.
Resepsi pernikahan, Jumri dengan gadis pujaannya, Saruni, rencananya akan berlangsung pada tanggal 15 September mendatang.
Saat di temui di lokasi kebakaran, Jumri sang calon mempelai sedang sibuk mengumpulkan puing-puing sisa kebakaran rumahnya bersama ratusan korban lainnya.
Enggan berkomentar, Jumri meminta ibunya untuk diwawancarai.
Nahdawati, ibunda Jumri, menuturkan , keluarganya bigung mencaroi penganti uang panaik padahal hari H makin dekat. Dia menuturkan , pada saat kejadian, dirinya sedang berada di rumah.
Saat mendengar teriakan kebakaran dari tetangga sebelah rumahnya, Nahdawati,langsung bergegas keluar rumah mencari anak-anak dan anggota keluarganya. karena panik Nahwati tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barang berharga di rumahnya , termasuk uang panaik Rp 25 juta.
''Tidak tahu juga ini,pak. Saya bingung bagaimana urusannya nanti, padahal proses lamaran suadah selesai, tinggal waktu pernikahannya,''tutur Nahdawati sedih.
Dalam kebakaran tersebut, sedikitnya 19 unit rumah dan sebuah panti asuhan terbakar. Sebanyak 11 rumah diantaranya ludes dan rata dengan tanah, sedangkan selebihnya mengalami kerusakan berat.
Sejumlah keluarga korban rusak dan hanya sebagian terbakar saat kejadian kini mulai membenahi rumah mereka. Atap dan dindidng yang sebelumnya rusak karena terbakar di perbaiki agar bisa di huni kembali.
Sementara itu, korban yang rumahnya rata dengan tanah kini bingung mencari hunian baru. Para korban kebakaranberharap pemerintah turun tangan memberi bantuan bahan bangunan agar para korban bisa kembali membangun rumah untuk menampung keluarga dan anak-anak mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar