Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Kamis, 28 September 2017

Dua dari 18 WNI Simpatisan ISIS Jadi Tersangka Kasus Pendanaan Terorisme

Kepala BNPT Suhardi Alius saat peluncuran buku putih mengenai pemetaan risiko tindak pidana pendanaan terorisme terkait jaringan domestik yang terafiliasi dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017).


NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE -  Kepala Badan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius mengungkapkan, dua dari 18 yang WNI yang merupakan mantan simpatisan kelompok teroris Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS, telah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka kembali dari Suriah ke Tanah Air pada pertengahan Agustus 2017 lalu.

"Dua dari 18 simpatisan ISIS yang kembali telah ditetapkan sebagai tersangka. Sekarang mereka ada di Densus 88 Anti-teror," ujar Suhardi saat ditemui dalam peluncuran buku putih mengenai pemetaan risiko tindak pidana pendanaan terorisme jaringan domestik yang terafiliasi dengan ISIS, di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017).

Menurut Suhardi, keduanya diketahui terkait dengan kasus tindak pidana pendanaan terorisme.

Berdasarkan penyelidikan, mereka bertanggung jawab atas aliran dana yang digunakan untuk membiayai keberangkatan WNI ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.

Namun, Suhardi tidak menyebutkan inisial dari kedua tersangka tersebut.

"Jadi kenapa dua dari 18 ditetapkan jadi tersangka karena begitu dikembangkan memang ada sisa pendanaan berangkat ke Suriah nah itu dua orang yang tanggung jawab," kata Suhardi.

Sebelumnya, 18 WNI yang melarikan diri dari cengkeraman ISIS itu tiba di Indonesia pada Sabtu (12/8/2017) lalu.

Para WNI diserahkan langsung oleh Kementerian Luar Negeri kepada BNPT dan Densus 88 Antiteror untuk diinterogasi.

Adapun, identitas 18 WNI tersebut, yaitu:

1. Lasmiati, kelahiran Ngawi, 29 Juli 1977;
2. Muhammad Saad Al Hafs, kelahiran Jakarta, 26 Agustus 2014;
3. Mutsanna Khalid Ali, kelahiran Jakarta, 26 Januari 2004;
4. Difansa Rachmani, kelahiran Tanjung Redeb, 21 Maret 1986;
5. Muhammad Habibi Abdullah, kelahiran Jakarta, 12 Oktober 2011;
6. Muhammad Ammar Abdurrahman, kelahiran Jakarta, 26 Agustus 2014;
7. Dwi Djoko Wiwoho, kelahiran Medan, 15 Januari 1967;
8. Fauzakatri Djohar Mastedja, kelahiran Padang, 28 April 1959;
9. Febri Ramdhani, kelahiran Jakarta, 19 Februari 1994;
10. Sita Komala, kelahiran Jakarta, 4 Januari 1961;
11. Intan Permanasari Putri, kelahiran Jakarta, 13 September 1989;
12. Sultan Zuffar Kurniaputra, kelahiran Jakarta, 5 Januari 1999;
13. Ratna Nirmala, kelahiran Jakarta, 9 September 1966;
14. Nurshadrina Khaira Dhania, kelahiran Jakarta, 6 April 1998;
15. Heru Kurnia, kelahiran Jakarta, 12 Juli 1962;
16. Tarisha Aqqila Qanita, kelahiran Batam, 4 Oktober 2004;
17. Mohammad Raihan Rafisanjani, kelahiran Jakarta, 2 Februari 1999;
18. Syarafina Nailah, kelahiran Jakarta, 26 Februari 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar