NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Pasien dengan sakit keras berhak menggunakan pertolongan medis untuk mengakhiri hidupnya. Demikian diputuskan Negara Bagian Victoria, Australia.
Hal itu menyusul disahkannya aturan mengenai suntik mati atau eutanasia oleh parlemen Victoria pada Jumat (20/10/2017).
Aturan tersebut diharapkan menjadi pembuka jalan agar eutanasia bisa diterapkan di seluruh bagian Negara Kanguru.
Menurut aturan baru ini maka warga Victoria yang berusia minimal 18 tahun, yang menderita sakit keras dengan harapan hidup kurang dari 12 bulan, bisa meminta hidupnya diakhiri dengan suntikan maut.
Siapa pun yang menderita sakit parah dengan harapan hidup nyaris tak ada bisa mengatur jumlah dosis suntikan itu dengan bantuan dokter.
Banyak negara yang telah melegalkan eutanasia misalnya Kanada, Belanda, Swiss, dan beberapa negara bagian di Amerika Serikat.
Namun, pemerintah federal Australia menentang legalisasi eutanasia meskipun negara bagian Northern Territory menjadi daerah pertama di negeri itu yang mengizinkan praktik eutuanasia pada 1995.
Alhasil, pemerintah pusat kemudian mengeluarkan kebijakan untuk membatalkan aturan di wilayah dengan penduduk paling sedikit itu pada 1997.
Namun, sesuai aturan di Australia sebuah produk hukum yang sudah disahkan parlemen negara bagian tidak bisa dibatalkan pemerintah federal.
Undang-undang baru di Victoria ini diharapkan membantu menyuarakan terbentuknya aturan tentang hak kematian di seluruh Australia.
Direktur Pusat Penelitian Hukum Kesehatan Australia di Universitas Teknologi Queensland, Ben White, seperti yang dikutip Reuters mengatakan, pengesahan aturan eutanasia di Victoria merupakan momen penting dan bisa diikuti negara-negara bagian lainnya.
"Kami telah melihat ini (aturan eutanasia) ada di wilayah lain. Saya berharap pembuat kebijakan melihat bagaimana sistem ini berhasil, kemudian mengadopsi model yang sama," ucapnya.
Menteri Utama Negara Bagian Victoria, Daniel Andrews memperkenalkan aturan itu setelah ayahnya meninggal dunia karena kanker pada 2016.
Sementara itu, salah satu penentang UU Eutanasia, Presiden Asosiasi Medis Australia, Michael Gannon berkomentar, aturan negara bagian Victoria itu seharusnya tak berubah karena alasan kematian ayah Andrews.
Kemudian, Gannon minta maaf atas komentarnya terkait kematian ayah sang menteri utama Victoria itu.
Daniel Andrews harus menyaksikan ayahnya, Bob, berjuang melawan kanker sejak 2014. Dua tahun kemudian, sang ayah menyerah dan meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Aturan eutanasia di Victoria masih membutuhkan persetujuan dari senat, namun diyakini UU tersebut akan lolos menjadi hukum tetap.
UU itu belum akan aktif selama 18 bulan ke depan, karena masih dibutuhkan waktu untuk menyusun skema bantuan bagi orang sekarat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar