
MajalahAnalisa.com, Jakarta - Setya Novanto masih tetap bermanuver meski berada di balik tahanan KPK. Dia masih berusaha memegang kekuasaan dengan menunjuk loyalis-loyalisnya di posisi-posisi strategis.
Sehari setelah dibawa ke rutan KPK, Novanto menuliskan surat. Ada dua buah surat yang ditulisnya. Pertama untuk pimpinan DPR terkait posisinya di kursi DPR. Kemudian surat kedua untuk DPP Golkar.
Pada surat bertanggal 21 November 2017, Novanto meminta agar tidak dicopot sebagai ketua umum Golkar. Di surat itu dia juga menunjuk Idrus Marham sebagai Plt Ketum Golkar menyusul penahanannya.
Agen Sakong Online
Novanto juga menunjuk Yahya Zaini dan Aziz Syamsuddin sebagai Plt Sekjen. Meski begitu, hanya posisi untuk Idrus Marham yang diakomodir oleh DPP Golkar.
Polemik di tubuh Golkar kian memanas. DPD I Golkar disebut sudah bulat menginginkan diselenggarakannya munaslub guna mencari ketum baru pengganti Novanto.
Munaslub Golkar tampaknya hanya tinggal menghitung hari. Penggulingan Novanto dari kursi Golkar-1 tak lagi bisa dihindari.
Sebab meski DPP Golkar dipimpin oleh loyalisnya, Idrus Marham, namun DPD I memiliki kekuatan untuk meminta munaslub. Nama Airlangga Hartarto paling banyak mendapat dukungan untuk menjadi ketum Golka
Tak lagi bisa memegang internal Golkar, Novanto kembali bermanuver. Diam-diam, dia membuat surat pengunduran diri sebagai ketua DPR dan menunjuk Aziz Syamsuddin untuk menjadi penggantinya. Aksi Novanto dari balik jeruji mendapat dukungan dari Ketua Dewan Pembina Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) yang turun mengirimkan surat ke DPR.
"Yang penting tanda tangan ketua umum dan sekjen dan dewan pembinanya sah," ujar Aziz di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Manuver Novanto kembali mendapat perlawanan. Separuh lebih anggota Fraksi Golkar menolak penunjukan Aziz sebagai ketua DPR.
Agen Poker Online
Mendapati situasi seperti itu, badan musyawarah DPR memutuskan hanya memfasilitasi soal pengunduran diri Novanto dan membawanya ke rapat paripurna di hari yang sama, Senin (11/12). Mengenai pengganti Novanto, DPR menyerahkannya ke internal Golkar untuk dibahas lebih lanjut.
"Kecuali Hanura dan PKB, semua setuju ditunda dan mempersilahkan kepada Fraksi atau Partai Golkar untuk menyelesaikan terlebih dahulu masalah internalnya," jelas Ketua Faksi PPP Reni Marlinawati yang ikut dalam badan musyawarah.
Rapat paripurna diketok dan menyepakati pengunduran diri Novanto sebagai ketua DPR. Hingga Golkar memberi nama, Fadli Zon untuk sementara diangkat sebagai Plt Ketua DPR.
"Telah ditetapkan Plt Ketua DPR sesuai dengan fraksi, dalam hal ini saya akan menjalankan tugas Plt Ketua DPR sampai ada ketua atau pimpinan yang definitif yang tentu nanti akan diajukan Golkar pada waktu yang ditetapkan. Mungkin setelah masa reses berakhir, yaitu masa sidang yang akan datang, tanggal 9 Januari," kata Fadli kepada awak media di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Sumber dari, detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar