Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Agustus 2017

Toko Ban Tiga Lantai Terbakar di Jakarta Pusat


Peristiwa - Sebuah toko ban di Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Jakarta Pusat, terbakar pada Selasa (1/8/2017) malam.

Humas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Dwi Septiyanto menyebut kebakaran pertama dilaporkan pukul 22.30 WIB.

"Sementara yang terbakar toko ban Achilles tiga lantai," kata Dwi melalui pesan singkat, Selasa.

Dwi menyebut api sempat merambat gedung sebelahnya. Api pertama muncul di lantai tiga. Saat ini 25 unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan ke lokasi.

"Petugas masih upayakan pendobrakan akses masuk ke ruko yang terbakar," ujar Dwi.


AnalisaQQ™

Senin, 31 Juli 2017

Bakri Terbunuh Usai Debat soal Masa Lalu


Peristiwa - Bakri warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara tewas di tangan rekannya sendiri. Korban ditusuk ketika tengah menggelar pesta minuman keras.

Peristiwa penusukan ini terjadi pada Minggu 30 Juli dini hari sekitar pukul 03.00 WIB di lokasi pelelangan ikan, Kalibaru, Jakarta Utara. Ketika itu, Bakri tengah nongkrong dan minum-minum bersama dengan rekannya bernama Sapudi.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Dwiyono mengatakan, aksi penusukan dipicu permasalahan masa lalu. Awalnya, korban dan Sapudi tengah asik nongkrong sambil menikmati minuman keras jenis tangkur.

"Tiba-tiba terjadi cekcok mulut antara korban dengan pelaku berkaitan dengan permasalahan masa lalu yaitu masalah bak ikan dan masalah motor. Kemudian pelaku memamerkan kepada korban kalau sekeluarga pernah membunuh orang," tutur Dwiyono dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Sama-sama mabuk, keduanya yang tengah cek-cok langsung naik pitam dan terlibat duel tangan kosong.

"Kejadian tersebut sempat dilerai oleh kawan-kawannya yang lagi sama-sama minum," kata Dwiyono.

Namun, usai perkelahian itu tiba-tiba muncul adik Sapudi, Jahudi alias Jodi dengan membawa senjata tajam buntut ikan pari. Mendengar sang kakak terlibat baku hantam, jiwa korsa Jodi langsung muncul. Ia menusuk perut Bakri. Korban pun seketika ambruk.

"Kemudian korban dilarikan ke RS Pelabuhan Koja oleh rekannya yang lain," tambah Dwiyono.

Nyawa Bakri ternyata tak bisa diselamatkan. Akibat racun buntut ikan pari, ia dinyatakan meninggal oleh dokter di RS Koja. Mengetahui Bakri tewas, kakak-beradik itu berupaya melarikan diri.

Namun, pelarian mereka tecium oleh petugas reserse kriminal Polres Metro Jakarta Utara. Sapudi dan Jodi terciduk ketika berupaya kabur menggunakan perahu sampan di perairan Kalibaru.

"Penangkapan keduanya dilakukan pada pukul 06 20 WIB," ucap Dwiyono.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Sapudi merupakan DPO kasus pembunuhan yang terjadi pada 2007 lalu. Ketika itu kasus tersebut ditangani oleh Sat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok.

AnalisaQQ™

Kios Bensin Eceran Terbakar di Ambon, Seorang Ibu Tewas


Peristiwa - Kebakaran menghanguskan sebuah rumah yang dijadikan kios tempat penjualan bensin eceran di Desa Nania, Kecamatan Baguala Ambon, Minggu (30/7/2017) petang pukul 18.00 WIT.

Musibah itu menyebabkan pemilik kios, Hariana (34), meninggal dunia karena terjebak di dalam kamar mandi rumah tersebut.

Mertua korban, Samsa menyebutkan, kebakaran itu berawal saat kompor yang dinyalakan anaknya, Mesyudin untuk merebus mi tiba-tiba terbakar.

“Anak saya sedang merebus mi di dapur, dia lalu melayani seorang warga yang tengah membeli bensin, dan saat itulah kompor mulai terbakar dan membakar rumah,” kata Samsa, Minggu.

Menurut Samsa, saat kebakaran terjadi, sejumlah warga yang datang langsung menyelamatkannya dari dalam rumah tersebut, sementara korban saat itu tengah berada di dalam kamar mandi.

Dia mengaku anaknya sempat berusaha menyelamatkan istrinya, namun karena api terus membesar, tidak ada yang berani menolong korban.

“Anak saya meminta istrinya itu keluar tapi dia menjawab dari dalam kamar mandi tidak bisa,” ujarnya.

Sementara itu, seorang tukang ojek, Juhardin Hasan (38) mengaku saat kejadian, warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.

Setelah kobaran api mulai berangsur padam, warga langsung masuk ke kamar mandi dan mengeluarkan korban.

“Setelah diangkat korban langsung dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tidak tertolong lagi,” katanya.

Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon, AKP Teddy mengatakan, selain korban tewas, suami korban juga mengalami luka bakar di bagian tangannya. Dia mengaku saat ini jasad korban sudah diambil oleh pihak keluarga.

“Keluarga korban menolak adanya otopsi dan saat ini jenazah sudah dibawa pulang keluarga,” kata Kasat Reskrim Polres Pulau Ambon, AKP Teddy.

AnalisaQQ™

Selasa, 25 Juli 2017

Dianggap Solusi, Korban Perkosaan Dipaksa Nikahi Pemerkosanya


Peristiwa- Jakarta Perempuan kerap disalahkan bila terjadi pemerkosaan atas dirinya. Bermacam-macam tuduhan diarahkan kepadanya mulai dari memakai pakaian seksi, keluar malam, atau sikap menggoda. Atas asumsi ini jika terjadi kehamilan, si korban pemerkosaan kerap dipaksa menikah dengan pemerkosa.

Pernikahan korban pemerkosaan dengan pemerkosa dianggap sebagai solusi. Seakan-akan lewat pernikahan nama baik keluarga terselamatkan.

Ketua Yayasan Kesehatan Perempuan, Zumrotin K. Susilo mengungkapkan pernikahan atas dasar ini rentan perceraian. "Jika solusinya dinikahkan, pernikahan ini rentan perceraian. Jika bercerai siapa yang diuntungkan? Laki-laki," katanya dalam peringatan Hari Anak Nasional di Jakarta ditulis Senin (24/7/2017).

Zumrotin lebih mendukung orangtua untuk melaporkan pemerkosa ke polisi. Sehingga orang yang melakukan aksi bejat itu mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.

AnalisaQQ™

Minggu, 16 Juli 2017

Khawatir Ada Ledakan, Pemadaman Kebakaran Pelabuhan Juwana Dihentikan


Peristiwa - Koordinator Basarnas Pos Jepara, Whisnu Yugo Utomo mengatakan, proses pemadaman manual yang dilakukan untuk mengatasi kebakaran di Pelabuhan Juwana, Pati, Jawa Barat, dihentikan sementara, Sabtu (15/7/2017) malam.

Menurut Whisnu, warga dan petugas terpaksa menghentikan upaya pemadaman manual yang dilakukan karena dikhawatirkan terjadi ledakan.

"Pemadaman manual dihentikan karena dikhawatirkan bahan bakarnya memicu peledakan. Semua demi keselamatan," ujar Whisnu saat dikonfirmasi, Sabtu.

Upaya pemadaman manual atau yang dilakukan tanpa bantuan alat terpaksa dilakukan karena mobil pemadam kebakaran dan water cannon milik Polres Pati kesulitan mendekati lokasi kebakaran.

Saat ini, warga dan petugas pun akhirnya hanya bisa memantau proses pendinginan material kapal yang hangus. Api pun mulai mereda.

"Petugas dan warga saat ini masih menunggu di lokasi," kata Whisnu.

AnalisaQQ™

Sabtu, 15 Juli 2017

Memancing Seorang Diri, Pria Ini Tewas Tenggelam di Waduk Manggar


Peristiwa – Sarjito (55), pria setengah baya dari RT 52, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur, tewas tenggelam saat sedang memancing di Waduk Manggar. Warga Karang Joang itu memancing seorang diri.

"Seorang saksi melihat korban memancing seorang diri. Perahu oleng, korban hilang,” kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Balikpapan, Octavianto, Jumat (14/7/2017).
Beberapa warga di sekitaran waduk menyaksikan bahwa Sarjito memang berperahu seorang diri di waduk sekitar pukul 16.00 Wita. Sekitar 30 menit kemudian, insiden ini terjadi.

“Tidak diketahui penyebab oleng,” kata Octavianto.

Basarnas pun diturunkan ke waduk. Sementara itu, banyak warga lain yang mencoba melakukan penyelamatan dengan nekat menyelam secara manual dan tanpa menggunakan alat apapun.

Dua penyelam Basarnas, Hamzah dan Imam Sumaji, diterjunkan mencari korban. Selama 15 menit penyelaman, kedua penyelam ini akhirnya mengangkat Sarjito dari dasar air.

Octavianto menerangkan, korban berada sekitar lima meter dari jatuhnya ke air. Basarnas mengevakuasi korban langsung ke rumahnya di Jalan Giri Rejo, Km 15, Balikpapan.

Waduk Manggar merupakan bendungan yang terletak di Sungai Manggar. Waduk ini memiliki luas 500 hektar. Air waduk digunakan sebagai penyuplai air baku oleh Perusahaan Air Minum Negara (PDAM) Balikpapan untuk memenuhi air bersih bagi warga. Waduk ini berada di Km 12 Balikpapan.

AnalisaQQ™

Sabtu, 08 Juli 2017

Ditabrak Pemudik, Jenderal Polri Datangi Pelaku untuk Silaturahmi


Jakarta - Mobil Irjen Umar Septono ditabrak kendaraan pemudik saat rombongannya melaksanakan giat pemantauan arus mudik di sejumlah jalur Jawa Tengah dan sekitarnya. Namun, sang jenderal bintang dua itu memilih untuk menjalin silaturahmi dalam suasana Lebaran dengan menyambangi kediaman penabraknya.

Berdasarkan penelusuran Sabtu (8/7/2017), kronologi kejadian tersebut telah dipaparkan dalam akun Instagram @Polisi_Indonesia. Kala itu, pukul 13.20 WIB, Rabu 21 Juni 2017, rombongan Irjen Umar Septono melaksanakan giat pemantauan arus mudik. Sampai di jalur Tol Cipali KM 120, iring-iringan mobil berhenti karena macet.

Pada kondisi tersebut, mendadak kendaraan Irjen Umar Septono mengalami benturan dikarenakan mobil di belakangnya lengah saat berkendara. Mobil lantas dipinggirkan ke bahu jalan dan ajudan polisi melakukan pemeriksaan dan kerusakan.

Penabrak atas nama Suyatim langsung meminta maaf atas kejadian itu. Sementara sang ajudan mendokumentasikan penyok mobil dan menyampaikan permohonan maaf Suyatim kepada Irjen Umar Septono.

"Irjen Umar memerintahkan untuk mencari alamat rumah yang menabrak mobil dinas tersebut," tulis keterangan dalam akun Instagram @Polisi_Indonesia.

Setelah dilacak melalui nomor pelat kendaraan, diketahui Suyatim beralamat di Perumahan Pura Bojong Gede Tajur Halang. Irjen Umar Septono pun mendatanginya selepas tugas.

Pertemuan korban dan penabrak pun berlangsung pada Selasa 4 Juli 2017. Meski kedatangan polisi tersebut diterima dengan hangat, raut wajah Suyatim yang kaget tidak bisa ditutupi. Mereka tidak menyangka kedatangan tamu sekelas jenderal bintang dua hanya karena masalah tabrak mobil.

Irjen Umar Septono menyampaikan, Suyatim sendiri berpikiran rombongan itu datang untuk menagih ganti rugi atas kejadian sebelumnya. Yang terjadi malahan suasana ramah tamah dan diwarnai tawa baik tuan rumah maupun tamu yang ada. Suyatim pun meminta maaf.

"Sebelum bapak meminta maaf sudah saya maafkan," kata Irjen Umar.

Umar menegaskan, polisi harus dekat dengan masyarakat. Sudah menjadi kewajiban polisi memberikan rasa aman kepada warga negara Indonesia.

"Walaupun Jenderal tapi saya polisi yaitu pelayan masyarakat. Lagipula tidak ada yang menginginkan kejadian seperti ini terjadi," beber dia.

Sementara itu, Suyatim mengakui kaget, bahkan awalnya merasa khawatir dengan kedatangan polisi ke rumahnya. Namun, yang terjadi jauh dari bayangannya.

"Pertama kali dalam hidup saya jenderal bintang dua, mantan Kapolda NTB ke rumah saya. Semoga beliau sehat dan sukses selalu," ujar Suyatim.

AnalisaQQ™

Kamis, 06 Juli 2017

Pelaku Penembakan Malaysia Airlines MH17 Akan Diadili di Belanda


PERISTIWA - Pihak yang bertanggung jawab atas penembakan maskapai Malaysia Airlines MH17 hingga menyebabkan pesawat itu jatuh di Ukraina timur, dekat perbatasan Rusia, diadili di pengadilan Belanda. Hal tersebut ditegaskan oleh Kementerian Luar Negeri Belanda.

Sebanyak 298 orang dari 17 negara tewas saat MH17 yang bertolak dari Amsterdam ke Kuala Lumpur ditembak jatuh pada 17 Juli 2014. Hingga kini pelaku penembakan belum teridentifikasi.

Menurut Menteri Luar Negeri Belanda Bert Koenders, lima negara, yakni Australia, Belgia, Malaysia, Belanda, dan Ukraina yang tergabung dalam Tim Investigasi Bersama memutuskan bahwa proses hukum terhadap pelaku akan mengambil tempat di Belanda.

"Investigasi kriminal yang tengah berlangsung mendapat dukungan bulat dari masyarakat internasional. MH17 telah menunjukkan bagaimana sebuah tragedi dapat memicu kerja sama internasional dan tekad untuk mewujudkan keadilan," ujar Menlu Koenders seperti dikutip dari CNN pada Kamis (6/7/2017).

Sebuah laporan pada tahun 2016 dari Tim Investigasi Bersama menyimpulkan bahwa MH17 ditembak oleh rudal BUK yang diangkut dari Rusia dan diluncurkan dari sebuah desa di Ukraina. Wilayah itu diketahui berada di bawah kendali kelompok separatis pro-Rusia.

Rusia sendiri telah berulang kali membantah terlibat dalam tragedi MH17. Negeri Beruang Merah itu juga memveto resolusi DK PBB pada tahun 2015, yang akan membentuk sebuah pengadilan internasional demi mengadili mereka yang bertanggung jawab.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson menyatakan dukungan atas keputusan Tim Investigasi Bersama tersebut. Ia menyebutnya, "langkah penting dalam meminta pertanggungjawaban pelaku atas tragedi ini".

"Inggris menawarkan dukungan dan kerja sama penuh atas proses penuntutan dan saya mendesak seluruh negara untuk melakukan hal yang sama seperti yang ditetapkan dalam resolusi DK PBB 2166," tutur Johnson.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull dan Menteri Luar Negeri Julie Bishop juga menunjukkan sikap serupa.

"Keputusan Tim Investigasi Bersama untuk mendukung terlaksananya pengadilan di Belanda akan memastikan bahwa hasil dari penyelidikan diperhitungkan dan keadilan bagi korban dan keluarga mereka termasuk 38 warga Australia tersampaikan," terang Turnbull dan Bishop dalam pernyataan mereka.

Rabu, 05 Juli 2017

Basarnas Kirim Kotak Hitam Heli Jatuh ke Prancis



PERISTIWA - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menemukan kotak hitam dari helikopter miliknya yang jatuh di Temanggung, Jawa Tengah. Basarnas pun mengirimkan black box itu ke pabriknya di Prancis untuk mendapatkan transkrip pembicaraan terakhir pilot.

Kepala Basarnas Marsekal Muda Muhammad Syaugi, usai menghadiri rapat kerja antara Komisi V DPR RI dan Menteri Perhubungan, mengatakan hal ini dilakukan karena pabriknya hanya ada di Prancis.

"Tim kami sudah menemukan black box dari heli yang jatuh di Temanggung. Karena yang dapat membaca transkrip pembicaraan dalam black box tersebut hanya pabriknya, kami mengirimkannya ke pabriknya di Prancis. Diperlukan waktu sekitar dua pekan untuk mendapatkan hasilnya," kata Syaugi, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (5/7/2017).

Menurut dia, pihaknya belum dapat memastikan apa penyebab kecelakaan helikopter milik Basarnas di kawasan Gunung Butak, di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu 2 Juli 2017 sore. Demikian dilansir dari Antara.

Basarnas masih menunggu hasil kerja Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT), termasuk pembacaan transkrip pembicaraan terakhir pilot dari black box.

Syaugi menjelaskan, helikopter Dauphin produksi Prancis tersebut bertugas melakukan pemantauan untuk membantu informasi arus mudik dan arus balik Lebaran 2017.

Helikopter terbang dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, pada Minggu 2 Juli 2017 sekitar pukul 16.00 WIB, untuk melakukan pemantauan dan mengalami kecelakaan pukul 16.14 WIB.

"Pada saat terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang, udara cerah. Kami dapat laporan udara di lokasi kecelakaan berawan," kata dia.

Ketika ditanya, soal jam terbang pilot, Syaugi menjelaskan, pilotnya adalah orang yang mumpuni menerbangkan helikopter.

"Pilotnya telah memiliki pengalaman terbang ratusan jam dan dia memang pilot helikopter tersebut. Jadi, kami tidak meragukan pilotnya," kata dia.

Helikopter pada terbang dari Bandara Ahmad Yani Semarang, membawa delapan orang, yakni empat orang tim rescue dan empat orang kru.

Mereka yang menjadi korban adalah, Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) Li Solihin, Serka Mpu Hari Marsono, dan Peltu LPU Budi Santoso.

Tim Basarnas yang menjadi korban, yakni Maulana Afandi, Nyoto Purwanto, Budi Resti, dan Catur Bambang Sulistio.


AnalisaQQ™

Selasa, 04 Juli 2017

Lagi, Pesawat AirAsia X Berguncang Diikuti Suara Ledakan dari Mesin



PERISTIWA - Sebuah pesawat penumpang AirAsia Xtujuan Malaysia, terpaksa kembali ke Australia sesaat setelah lepas landas, Senin malam (3/7/2017).

Pilihan itu dilakukan pilot setelah diduga akibat pesawat menabrak burung, hingga terjadi kerusakan pada mesin.

Insiden yang diberitakan AFP, Selasa 94/7/2017), menjadi peristiwa kedua yang terjadi dalam dua minggu terakhir.

Penumpang mengatakan, pesawat AirAsia X D7 207 itu berguncang dan diikuti suara ledakan dari mesin kanan, sesaat setelah lepas landas dari Gold Coast menuju Kuala Lumpur.

Penerbangan yang membawa 345 penumpang dan 14 awak tersebut dialihkan ke bandara Brisbane.

Pihak maskapai yang berkantor pusat di Malaysia itu mengatakan pesawat mendarat dengan selamat.

"Dua ekor burung ditemukan di landasan pacu," kata pihak maskapai dalam pernyataan tertulis.

Mereka menambahkan, mesin yang berada di kanan mengalami gangguan karena serangan burung tersebut.

"Kami mengikuti semua panduan peraturan untuk memastikan keselamatan para penumpang," ungkap AirAsia X Benyamin Ismail.

"Kami ingin memuji pilot dan anggota awak kami atas profesionalisme dan tindakan cepat mereka dan mendaratkan pesawat dengan aman di bandara Brisbane.

Maskapai Malaysia ini mengatakan kini sedang mengatur penerbangan khusus untuk membawa para penumpang ke Kuala Lumpur.

Salah satu penumpang, Calvin Boon mengaku melihat api masuk melalui mesin.

"Seluruh mesin meledak dan nyala api melaluinya, seperti seperti film Resident Evil," kata Boon, seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation.

Seorang penumpang lain, Tim Joga, mengatakan kepada The Sydney Morning Herald, pesawat tersebut mulai bergetar beberapa menit setelah lepas landas.

"Pesawat mulai bergoyang-goyang maka ada beberapa ledakan keras dan banyak cahaya," kata Joga.

"Aku bisa melihat cahaya jingga yang keluar dari jendela," kata dia.

Sebelumnya, penerbangan AirAsia lainnya dari Perth ke Kuala Lumpurmengalami masalah teknis sekitar 90 menit perjalanan pada hari Minggu, dan terpaksa kembali ke Australia,

Seorang penumpang mengatakan bahwa pesawat tersebut "gemetar seperti mesin cuci".


Maskapai ini mengalami insiden fatal pertamanya pada bulan Desember 2014.

Ketika itu pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 jatuh dalam cuaca buruk di Indonesia, yang menewaskan 162 orang di dalamnya.

Selanjutnya, terjadi dua tragedi Malaysia Airlines di tahun yang sama yang menyebabkan ratusan orang tewas.

Rangkaian insiden itu sempat menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan pesawat-pesawat milik maskapai ini.

AnalisaQQ™

Senin, 03 Juli 2017

Pemilik Tas di Depan ITC Depok Sempat Salami Seluruh Penumpang Angkot


PERISTIWA - Dua orang pemilik tas mencurigakan yang diletakan di depan ITC Depok, tak jauh dari jalur masuk angkutan kota ke dalam Terminal Depok pada Senin (3/7/2017) pagi, diketahui sempat naik ke sebuah angkot yang ada di terminal.

Di dalam angkot itu, mereka sempat menyalami seluruh penumpang yang kebetulan ada di dalam angkot.

Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Rachmaningtyas mengatakan perilaku pemilik tas itulah yang menimbulkan kecurigaan orang-orang di sekitarnya.

"Pemilik tas sempat menyalami seluruh penumpang angkot. Jadi di situlah sopir angkot memiliki kecurigaan kenapa kok penumpang ini bersalaman dengan seluruh penumpang angkot," kata Tyas di Mapolresta Depok, Senin siang.

Tyas menuturkan, sebelum naik angkot, kedua pemilik tas berjalan kaki datang dari arah ITC Depok. Keduanya kemudian menyetop angkot dan meletakan tas mereka di atas kap angkot.

Tapi belum lama berada di dalam angkot, keduanya menyalami satu per satu penumpang dan turun kembali.

Dengan membawa tas yang sebelumnya sempat diletakan di kap angkot, keduanya kemudian berjalan ke depan ITC. Di titik inilah kemudian mereka meninggalkan tasnya itu.

"Mereka pergi dan tidak kembali-kembali. Atas kecurigaan melihat gerak-geraik itu, saksi di situ berinisiatif melaporkan," tutur Tyas.

Dari keterangan saksi, dua orang pemilik tas berjenis kelamin laki-laki. Satu orang pemilik tas memiliki ciri-ciri tinggi 165 cm, berambut gondrong, memakai jaket hitam dan celana jeans warna biru.

Sedangkan satu orang lagi memiliki ciri-ciri tinggi 160 cm, rambut pendek, dan memakai kaos hitam dan celana jeans biru.

Menurut Tyas, sampai saat ini polisi belum bisa menyimpulkan penyebab pemilik tas meninggalkan barangnya itu di pinggir jalan.

Namun, dilihat dari isi tas, untuk sementara polisi menduga pemilik tas adalah warga yang baru mudik dari kampung halaman.

"Karena dari isi tas, pakaian dan lain sebagainya arahnya mungkin dia adalah masyarakat yang baru selesai mudik dan kemudian meninggalkan tasnya," ujar Tyas.

Tas yang ditemukan ada dua, terdiri dari satu tas punggung dan satu tas samping. Untuk tas punggung, barang-barang yang ada di dalamnya meliputi 13 helai pakaian, tiga helai celana, dua topi, dua kupluk, dan satu botol air mineral.

Sedangkan yang ada di dalam tas samping adalah satu unit ponsel merek Acer beserta I, satu SIM card, satu flashdisk, satu kunci, dan dua lembar catatan kecil berisi beberapa nomor telepon.

Menurut Tyas, kepolisian masih memeriksa ponsel dan flash disk untuk mengetahui pemilik barang-barang tersebut. Ia mengimbau agar pemilik barang segera datang memberitahukan ke polisi.

"Masyarakat yang merasa memiliki tas dan meletakan dua benda itu di pinggir jalan dekat ITC, kami sangat terbuka agar bisa mendatangi Polresta Depok," ujar Tyas.

AnalisaQQ™

Minggu, 02 Juli 2017

Jadi Incaran Teroris, Anggota Polri Dibekali Senjata Tambahan?


PERISTIWA - Anggota polisi dalam beberapa pekan tengah menjadi incaran kelompok tertentu. Yang terbaru dua anggota Brimob ditusuk di Perum Peruri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan atau persis di seberang Lapangan Bhayangkara Mabes Polri.

Atas kejadian itu, Polri akan melakukan evaluasi. Agenda itu akan dilakukan usai berakhirnya Operasi Ramadniya pada 4 Juli mendatang.

"Iya nanti kita evaluasi. Kan besok baru selesai operasi Ramadniya," ucap ucap Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Minggu (2/7/2017).

Saat ditanya terkait adanya peningkatan kemampuan beladiri anggota kepolisian untuk menghadapi serangan kelompok tertentu, Setya belum dapat mengungkapkanya. Dia menilai hal tersebut bisa saja muncul dalam usulan dan masukan sejumlah pihak.

"Lihat besok, mungkin baru ada masukan-masukan lain," jelas Setyo.

Pun dengan adanya rencana Mabes Polri untuk membekali senjata tambahan berupa pisau belati kepada anggotanya. Setya menegaskan hal tersebut tidak benar.

"Enggak ada. Enggak ada. Kalau ada tambah pisau atau belati," tandas Setyo.

AnalisaQQ™

Sabtu, 01 Juli 2017

Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

Kronologi Penusukan Polisi di Masjid Falatehan Dekat Mabes Polri

PERISTIWA - Aksi teror kembali menimpa Kepolisian, Jumat (30/6/2017). Hanya berjarak 200 meter dari Markas Besar Polri, dua anggota polisi yang sedang menunaikan ibadah di Masjid Falatehan ditusuk oleh seorang pria.

"Tiba-tiba kedengaran gaduh-gaduh dari dalam masjid. Ada yang teriak, 'Allahu Akbar, Allahu Akbar'. Jemaah dari dalam langsung kocar-kacir sambil teriak-teriak teroris," kata seorang pengendara ojek onlinebernama Edo, Jumat malam.

Pada saat kejadian, Edo sedang nongkrong tepat di seberang Masjid Falatehan.

Beberapa saat kemudian, pelaku yang mengenakan kemeja berlengan pendek terlihat keluar masjid. Pelaju berjalan santai ke arah Terminal Blok M di kanan masjid.

"Dia tenang. Pas keluar dari masjid, kayak cari mangsa lain," kata Edo.

Setelah pelaku berjalan ke arah terminal, seorang polisi dari dalam masjid keluar mengejarnya. Namun, pelaku malah mendekat dan menghampiri anggota yang siap menembaknya.

Dua tembakan ke udara dilepas untuk memperingatkan pelaku, tetapi pelaku tak mengindahkan.

Polisi pun menembak dada dan kepala korban. Tembakan itu tidak menghentikan langkah pelaku, tetapi akhirnya ia jatuh juga ke aspal sekitar 50 meter dari pagar Terminal Blok M lajur Transjakarta.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 19.40 WIB saat sekitar 20 anggota korps brimob selesai menunaikan shalat Isya berjamaah.

"Selesai melakukan salam, tiba-tiba seorang orang tak dikenal melakukan penyerangan dengan pisau ke arah anggota," kata Setyo di lokasi.

Korban serangan itu adalah anggota Resimen 1 Gegana AKP Dede Suhatmi dan anggota Resimen 3 Pelopor Briptu M Syaiful Bakhtiar.

Keduanya ditusuk menggunakan sebilah sangkur merek Cobra di pipi kanan. Sebelum menusuk, pelaku diketahui ikut shalat. Saat menyerang ia juga meneriakkan takbir sambil mengibaskan sangkurnya.

Anggota polisi yang terluka sempat dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, sebelum dipindah ke RS Polri Kramat Jati.

Polisi menemukan sebuah tas yang diduga milik korban. Tas tersebut diledakkan di depan masjid sekitar pukul 23.42 WIB oleh tim Gegana.

AnalisaQQ™

Begini Kondisi Luka 2 Brimob yang Diserang Dekat Mabes Polri



PERISTIWA - Dua anggota Brimob, AKP Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar diserang orang tak dikenal usai salat Isya di Masjid Falatehan, dekat Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat malam 30 Juni 2017. Keduanya mengalami luka di bagian wajahnya.

"Dua korban anggota Brimob atas nama AKP Dede mengalami luka robek pada pipi kanan kurang lebih 15 sentimeter tembus bibir atas," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Sabtu (1/7/2017).

Sementara korban atas nama Briptu Syaiful mengalami luka robek kanan sepanjang sekitar 10 centimeter. Luka yang dialami Syaiful tembus hingga pipi bagian dalam.

"Keduanya sudah dipindah ke RS Polri Dokter Sukanto Kramatjati untuk perawatan selanjutnya," kata dia.

Kedua korban sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. Namun akhirnya dipindah ke RS Polri dengan alasan keamanan dan pertimbangan tenaga medis yang lebih memadai.

Sebelumnya, terduga teroris menyerang dua anggota Brimobmenggunakan pisau sangkur usai Salat Isya di Masjid Falatehan. Pelaku kemudian melarikan diri ke arah Terminal Blok M atau mengarah ke selatan dari masjid.

Polisi yang mengejar sempat memberikan tembakan peringatan. Bukannya menyerah, pelaku justru mengancam menyerang balik dengan pisau sangkur yang masih ada di tangannya. Polisi terpaksa melumpuhkan pelaku hingga tewas di tempat.

AnalisaQQ™


Kamis, 29 Juni 2017

Warga Jerman yang Hilang di Gunung Sibayak Ditemukan Tak Bernyawa



MEDAN - Wolter Klaus (49), warga negara Jerman yang hilang saat mendaki seorang diri ke Gunung Sibayak di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, akhirnya ditemukan.

Jasad Klaus ditemukan dalam kondisi tanpa busana, terhimpit batu dan terendam air di Air Terjun Dua Warna, di wilayah Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang.

Lokasi tersebut berada sekitar 20 kilometer dari tempat terakhir Klaus terlihat.

"Kondisinya korban masih bisa dikenali. Tubuhnya berada di antara batu dan air dengan posisi telanjang. Tidak ada barang-barang miliknya ditemukan di dekatnya."

Demikian dikatakan Adi Pandawa, salah seorang anggota tim gabungan dari SAR Medan, Kamis (28/6/2017).

Adi tidak menjawab apakah Klaus sebelum tewas jatuh tergelincir ke jurang.

"Aku bisa jamin korban mengikuti jalur Yamada atau Pintau lalu kesasar. Karena jalur datang dan pulang Sibayak, kan tidak cuma satu."

"Mungkin karena keterangan awal ada kabut, bisa jadi dia salah arah. Jatuh di sekitar Pintau lalu hanyut sampai air terjun," ucap dia.

Budiawan, Kepala Kantor SAR Medan yang turun langsung dalam operasi pencarian mengatakan, penyisiran yang dilakukan hari ini berada di dua koordinat dengan 42 personel.

Ikut serta dalam pencarian ini keluarga korban, yakni adik kandung dan adik ipar Klaus.

Sepekan pencarian, tim SAR Gabungan tidak menemukan jejak apa pun.

Budiawan mengaku sudah bertanya kepada keluarga korban apakah pencarian akan dilanjutkan atau dihentikan. Sebab, standar prosedur pencarian hanya berlangsung selama tujuh hari kerja.

Kalau pihak keluarga meminta agar waktu pencarian ditambah, maka biaya yang dibutuhkan ditanggung pihak keluarga.

"Kemarin, pihak keluarga belum memutuskan soal waktu pencarian. Mereka akan membicarakannya dulu dengan Kedubes Jerman," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Klaus dikabarkan hilang oleh pihak Hotel Sibayak ke Polisi Sektor Berastagi, Kabupaten Karo.

Klaus tidak kembali ke kamar nomor 120 yang disewanya pada Rabu (21/6/ 2017).

Resepsionis hotel, Johanes Tarigan, mengatakan, Klaus check-insekitar pukul 14.00 WIB.

Setelah itu, dia sempat mengatakan akan mendaki Gunung Sibayak.

Saat dilakukan pengecekan di pos redistribusi pendakian Gunung Sibayak di Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka, nama Klaus terdaftar di buku register pendakian.

Dia masuk pada Rabu pukul 14.45 WIB. Besoknya, Kamis sekitar pukul 15.00 WIB, pihak hotel menelepon ke kamar Klaus apakah akan check-out atau memperpanjang kamarnya.

Namun tidak ada jawaban dari kamar itu. Ketika diperiksa, hanya ditemukan barang-barangnya saja.

Hari itu juga, sempat dilakukan pencarian di seputaran kaki gunung berapi aktif setinggi 2.094 meter dpl tersebut. Namun, kondisi cuaca tidak memungkinkan, hingga pencarian dihentikan.

Keesokan harinya, tim SAR gabungan turun melakukan operasi pencarian hingga ditemukan hari ini.

AnalisaQQ™

Selasa, 27 Juni 2017

Mahasiswi Ini Dibunuh Suami Sendiri, Ditaruh di Atas Kasur dan Dibalut Kain


PERISTIWA - Mahasiswi Universitas Indonesia Timur (UIT), Riska Safitri (20), tewas di tangan suaminya sendiri, Andi Asparid.

Andi menikam leher dan dada Riska dengan pisau dapur di rumah kontrakan mereka di Jalan Karunrung Raya, Makassar, Selasa (27/6/2017) dinihari.

Setelah menghabisi istrinya, Andi kemudian kabur ke Kabupaten Bulukumba dengan membawa anaknya yang masih balita.

Setiba di Kabupaten Bulukumba, Andi menyerahkan diri ke polres setempat.

Anggota Polres Bulukumba yang mendengar pengakuan Andi langsung berkoordinasi dengan anggota Polsekta Rappocini di Makassar.

Polisi lalu ke rumah kontrakan Andi dan menemukan Riska tewas bersimbah darah di atas kasur yang ditutupi kain di ruang keluarga.

"Pada jenazah korban ditemukan luka tusukan benda tajam di leher dan dada. Penikaman ini dilakukan suaminya sendiri. Setelah olah TKP, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara untuk divisum," kata Kasubag Humas Polrestabes Makassar, Kompol Burhanuddin.

Belum diketahui motif pembunuhan itu namun pengakuan Andi, dirinya sempat bertengkar dengan korban.

Saat ini Andi telah diamankan polisi dan sedang dalam perjalanan dari Kabupaten Bulukumba ke Kota Makassar.

"Motifnya belum diketahui pasti karena pelaku baru akan dimintai keterangannya. Yang jelas pelaku sudah di tangan polisi. Polisi juga sudah menyita sebilah pisau dapur yang diduga digunakan tersangka, " kata dia.

AnalisaQQ™

Surat Kaleng ISIS Beredar di Medsos, Polda Banten Siaga di Merak


Peristiwa - Jagat media sosial diramaikan dengan unggahan foto surat kaleng yang berisi ancaman kepada polisi di Banten. Surat kaleng itu diduga berasal dari anggota ISIS di Marawi, Filipina.

Meski belum terkonfirmasi kebenaran ancaman tersebut datang dari ISIS Marawi, namun kepolisian di Pelabuhan Merak memperketat penjagaannya.

"Kita enggak tahu yang di medsos benar atau enggak, tapi sudah tugas kita mengamankan kegiatan mudik dan arus balik," kata Kepala Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Merak AKP Tesyar, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Selasa (27/06/2017).

Tesyar menjelaskan pintu keluar masuk pelabuhan dan Terminal Terpadu Merak (TTM) dijaga ketat oleh pasukan bersenjata laras panjang dari anggota Brimob Polda Banten.

"Masih ada puluhan Brimob yang masih standby di Pelabuhan Merak," kata dia.

Menurut Tesyar, tim penjinak bom juga disiagakan selama 24 jam, guna mengantisipasi hal yang tak diinginkan seperti teror bom toilet ditahun 2015 silam.

"Tim Jibom (Penjinak Bom) selalu siaga di manapun," Tesyar menandaskan.

Pada 25 Juni lalu atau saat Hari Raya Idul Fitri, Polda Sumatera Utara diserang terduga anggota teroris jaringan Bahrun Naim, yang berafiliasi dengan ISIS di Suriah.

Akibat teror Polda Sumut ini, seorang polisi meninggal dan seorang lainnya luka kritis. Sedangkan, seorang pelaku juga tewas dan seorang lainnya kritis.

AnalisaQQ™

Minggu, 25 Juni 2017

Terduga Teroris Juga Sempat Coba Bakar Pos Jaga Polda Sumut


PERISTIWA - Tak hanya menyerang polisi yang berada di pos penjagaan di Markas Polda Sumatera Utara, Minggu (25/6/2017), dua pelaku penyerangan juga mencoba membakar pos.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengungkapkan, pelaku hendak melakukan pembakaran setelah menyerang dua anggota piket Aiptu M Sigalingging dan Brigadir E Ginting di Pos II sekitar pukul 03.00 WIB.

"Terjadi perkelahian yang mengakibatkan Aiptu M Sigalingging tertusuk pisau sehingga membuatnya kehilangan banyak darah dan tewas meregang nyawa. Selain itu, pelaku mencoba membakar ruangan pos," ungkap Kombes Rina, Minggu pagi.

Namun, Brigadir E Ginting kemudian berjuang meminta bantuan pertolongan dengan berteriak kepada personel Brimob yang bertugas di pos jaga I pintu masuk Mapolda Sumut.

Selanjutnya, anggota Brimob dari penjagaan pos I pintu masuk Mapolda memberikan bantuan dan melakukan penembakan peringatan, namun pelaku masih juga mencoba menyerang.

Dari pos I, tiga anggota Brimob yakni Brigadir Novendri Sinaga, Bharatu Lomo Simanjuntak, dan Brigadir Karo Sekali langsung bergerak cepat mendatangi Brigadir E Ginting. Seketika itu melakukan tembakan terhadap kedua pelaku.

''Kedua pelaku dapat diamankan dengan kondisi satu orang tewas ditembak, dan satu orang dalam keadaan hidup," katanya.

Saat ini, satu pelaku dalam kondisi kritis.

AnalisaQQ™

Sabtu, 24 Juni 2017

WNI di Wilayah ISIS: Sakit-sakitan, Kami Ingin Kembali ke Indonesia


PERISTIWA - Sebanyak 17 warga negara Indonesia ( WNI) yang sebelumnya berada di wilayah kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah ( ISIS), masih berada di sebuah kamp Suriah.

Mereka menyatakan, banyak dari mereka yang sakit-sakitan dan mereka "ingin kembali ke Indonesia."

Melalui bantuan petugas Kamp Ain Issa di Suriah, Omar Allouche, yang merekam suara mereka, salah seorang dari WNI yang menyebut bernama Dilfansyah Rahmani, mengatakan kondisi mereka sakit-sakitan.

"Kami 17 orang ingin bersama-sama kembali ke Indonesia. Kami berharap bantuan dari pemerintah Indonesia untuk membantu kami keluar dari Suriah dengan aman," kata Dilfansyah.

Dilfansyah termasuk di antara 12 perempuan lainnya berada di kamp tersebut dan belum bertemu dengan anggota keluarga laki yang berada di kota Kobane, Suriah utara.

"Bersama yang laki-laki, lima orang di Kobane, insya Allah kami berharap mereka dapat keluar dari penjara Kobane dan kami semua bersama-sama kembali ke Indonesia."

"Kami belum bisa bertemu dengan keluarga kami (yang laki-laki)..., kami belum tahu kabarnya, kondisi kami di sini juga banyak yang sakit sakitan, uang semakin menipis," tambahnya.

Omar Allouche sendiri mengatakan kepada BBC Indonesia, 12 WNIyang terdiri dari perempuan dan anak-anak itu telah berada di kamp tersebut selama 10 hari.

Dalam wawancara dengan wartawan kantor berita Agence France Presse, di kamp tersebut pekan lalu, salah seorang WNI, Nur, mengatakan propaganda ISIS semuanya bohong.

Semua bohong ... ketika kami memasuki wilayah ISIS, masuk ke negara mereka, yang kami lihat sangat berbeda dengan apa yang mereka katakan di internet," kata Nur di kamp di Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa, ibu kota de facto “kekhalifahan” versi ISIS.

Nur bersama ribuan orang lainnya meninggalkan Raqqa yang digempur oleh pasukan pemerintah Suriah dengan bantuan militer Amerika Serikat (AS).

WNI lain yang kantor berita Perancis itu, Leefa (38), mengatakan ia memutuskan meninggalkan Indonesia dengan harapan bisa “menikmati hidup yang sebenarnya sebagai Muslim sejati di bawah kekuasaan daulah Islamiyah”.

"Saya punya masalah kesehatan. Saya perlu operasi di bagian leher dan biayanya sangat mahal di Indonesia. Tapi di daerah ISIS semuanya gratis," kata Leefa.

Namun di Raqqa, operasi tidak gratis dan biayanya mahal dan Leefa tak bisa menjalani operasi.

Entah bagaimana mereka berada di sana atau datang ke sana. Dalam rangka apa selama ini mereka berada di sana, tidak dijelaskan dengan lebih rinci.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir, Minggu (18/6/2017), mengatakan, telah mengetahui keberadaan WNI itu dan berkoordinasi untuk upaya pemulangan.

"KBRI sedang melakukan koordinasi secara intensif dengan aparat keamanan di kamp pengungsi tersebut, terkait upaya pemulangan," kata Arrmanatha.

AnalisaQQ™

Jumat, 23 Juni 2017

7 Negara Ini Terindikasi Jadi Sarang Baru ISIS, Indonesia?

7 Negara Ini Terindikasi Jadi Sarang Baru ISIS, Indonesia?

PERISTIWA - Singapura diidentifikasi oleh pendukung kelompok ISIS sebagai bagian dari "Asia Timur versi ISIS". Menurut para analis, pengategorian itu dapat memberi semangat kepada militan asing untuk melakukan serangan di negara tersebut.

Terpilihnya Singapura sebagai "Asia Timur" versi ISIS itu mengejutkan analis senior Jasminder Singh yang ia tuangkan dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh S. Rajaratnam School of International Studies minggu lalu.

Negara lain yang merupakan satu kawasan dengan Singapura menurut versi ISIS adalah Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand selatan, Myanmar, dan Jepang.

"Bagi militan asing yang datang ke wilayah tersebut, ini memberi mereka gagasan tentang apa tujuan mereka, dan apa targetnya," kata Singh kepada The Straits Times yang dikutip Kamis (22/6/2017).

Menurut Singh, obrolan di media sosial bulan ini menyebutkan negara-negara tertentu sebagai bagian dari "wilayah" tersebut bisa jadi untuk pertama kalinya terekspos.

Analis keamanan lainnya mengatakan wilayah itu bisa membuat individu-individu yang teradikalisasi melakukan serangan di area tersebut, jika mereka tidak dapat melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk bertarung.

Perkembangan tersebut muncul saat ancaman terorisme yang dihadapi Singapura berada pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Dan, negara tersebut mendapati beberapa individu yang teradikalisasi.

Pada Selasa 21 Juni 2017, Ministry of Home Affairs (MHA) atau Kementerian Dalam Negeri Singapura mengumumkan bahwa dua petugas keamanannya ditangkap karena tindak pidana terkait terorisme berdasarkan Internal Security Act atau Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

Salah satunya yang sudah diamankan adalah Muhammad Khairul Mohamed. Pria 24 tahun itu ditahan karena berencana melakukan perjalanan ke Suriah untuk berperang melawan Pemerintah Suriah.

Pekan lalu, MHA juga mengumumkan bahwa asisten perawat bayi bernama Syaikhah Izzah Zahrah Al Ansari diketahui berencana ke Suriah bersama anaknya. Wanita 22 tahun itu ingin menjadi "janda martir", yang mengabdi kepada ISIS.

Peringatan dari Ahli

Para ahli telah memperingatkan pada 2016 lalu bahwa ISIS ingin menciptakan sebuah wilayah atau negara bagian di Asia Tenggara karena telah kehilangan kekuasaan di Timur Tengah.

Dr Rohan Gunaratna selaku kepala Pusat Internasional untuk Penelitian Kekerasan dan Terorisme Politik mencatat bahwa batas-batas wilayah di "Asia Timur versi ISIS" itu belum dikonfirmasi, karena kelompok militan itu belum membuat pernyataan resmi.

Namun, Gunaratna menambahkan bahwa kemungkinan wilayah tersebut mencakup Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

"Pertumbuhan ancaman ISIS di lingkungan terdekat Singapura merupakan ancaman bagi keamanan dan stabilitas di sini," ujar Dr. Gunaratna.

Dalam makalahnya, Singh telah membahas implikasi keamanan dari pengepungan Kota Marawi yang sedang berlangsung di Mindanao, di mana pasukan Filipina berjuang untuk merebut kembali kota tersebut dari militan yang berafiliasi dengan ISIS.

Menurut Singh, serangan di sana bisa "memotivasi kelompok lain" di wilayah tersebut untuk melakukan aksi serupa.

Remy Mahzam, rekan peneliti di Pusat Internasional untuk Penelitian Politik Kekerasan dan Terorisme, mengatakan bahwa indikasi batas-batas wilayah masa depan dapat mendorong orang-orang yang teradikalisasi kesulitan dalam melakukan perjalanan ke Syria untuk melakukan serangan di wilayah tersebut.

"Bahaya ini sangat relevan, mengingat penangkapan ISA baru-baru ini terhadap mereka yang berencana bepergian ke Suriah untuk bertarung," kata Remy.

Associate Professor Antonio Rappa, yang memimpin program studi pengelolaan dan keamanan Universitas Singapura, mengatakan Singapura harus lebih khawatir tentang serangan oleh "pelaku tunggal dan kelompok teroris kecil", yang dapat memasuki negara tersebut dari Malaysia atau Indonesia.

Rappa menunjukkan bahwa perkembangan di kawasan yang menarik perhatian media--seperti serangan di Marawi-- akan "meningkatkan tingkat kepercayaan" calon teroris.

Seorang juru bicara MHA mengatakan kepada The Straits Times bahwa badan keamanan mengawasi dengan saksama situasi di Marawi, karena perkembangan di sana dapat memiliki "konsekuensi serius" untuk keamanan Singapura.

Dia menambahkan bahwa badan-badan keamanan tengah mencari upaya militan menggunakan Singapura, sebagai titik transit untuk pergi ke Marawi dan bergabung dalam pemberontakan di sana.

"Kami tak akan main-main dengan orang Singapura manapun yang mencoba masuk ke zona konflik, untuk bergabung dalam kekerasan bersenjata," kata juru bicara tersebut.

AnalisaQQ™