Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label peristiwa. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Januari 2018

Luncurkan Awan Panas 1,5 Km, Status Gunung Semeru Masih Waspada


Peristiwa - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengeluarkan awan panas guguran. Gunung tertinggi di pulau Jawa itu mengeluarkan awan panas yang meluncur sejauh 1,5 kilometer dari puncak Mahameru.

"Status Gunung Semeru saat ini masih Level II Waspada," ucap Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi S, Minggu, 7 Januari 2018.

Gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak satu kali dengan amplitudo 20 milimeter dan durasi 819 detik.

"Posisi luncuran awan panas guguran ini berasal dari tumpukan material lava yang berada satu kilometer dari puncak Semeru," katanya.

Wawan menambahkan, jarak luncuran dari titik guguran sekitar 1,5 kilometer mengarah ke Besuk Bang dan Besuk Kembar.

Laporan dari pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, saat ini Semeru mengeluarkan 71 kali letusan, guguran sebanyak 15 kali, embusan sembilan kali. Juga gempa vulkanik satu kali.

Para penambang pun diimbau berhati-hati saat hujan turun di puncak Gunung Semeru. "Bisa menyebabkan lahan hujan yang membawa material, sehingga membahayakan para penambang," ujar Wawan.

Istri Tusuk Paha Suami di Medan, Terpicu Perselingkuhan?


Peristiwa - Proses hukum kasus penikaman yang dilakukan seorang istri di Kota Medan, Sumatera Utara, bergulir. Penikaman menggunakan pisau hingga sang suami tewas karena kehabisan darah. Kini, pihak kepolisian telah menetapkan sang istri sebagai tersangka.

Kapolsek Medan Barat Kompol Revi Nurvelani mengatakan status tersangka diberikan kepada Hajijah selaku istri korban setelah pihaknya melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan dari wanita berusia 32 tahun tersebut.

"Istrinya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Penetapan tersangka setelah kita melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi," kata Revi, Sabtu, 6 Januari 2018.

Kepada polisi Hajijah mengaku curiga kepada suaminya. Sebab sejak dua bulan yang lalu kelakuan pria 36 tahun itu dinilai Hajijah telah berubah dari biasanya.

"Keterangan istrinya, gelagat suaminya mulai berubah. Istrinya mengecek handphone korban, ternyata ada komunikasi dengan orang lain. Awalnya hanya beri pelajaran, tapi sampai seperti ini, meninggal dunia," ucap Kapolsek.

Atas perbuatannya, Hajijah dijerat dengan Pasal 338 KUHP subsider Pasal 351 ayat 3. Untuk ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Sekata, Gang Flamboyan Lingkungan 16, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, pada Kamis, 4 Januari 2018. Saat itu sekitar pukul 08.00 WIB, tetangga mendengar percekcokan antara Hajijah dan Hendra. Dua jam kemudian sekitar pukul 10.00 WIB, Hendra berteriak minta tolong.

Menurut keterangan tetangga yang disampaikan Kapolsek, setelah pertengkaran terjadi, korban berteriak minta tolong dan keluar dari rumahnya dengan kondisi paha kiri terluka dan mengeluarkan banyak darah. Ia berjalan dalam kondisi lemas.

"Melihat korban lemas, tetangga coba membantu. Korban dibawa bersama istrinya ke Rumah Sakit Sufina Aziz, tapi nyawanya tidak dapat diselamatkan," ucap Kapolsek.
Pihak Kepolisian Medan Barat yang tiba di lokasi kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas juga menemukan pisau yang digunakan Hajijah menikam Hendra di lokasi kejadian.

"Kita juga masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi-saksi," ungkap Revi.

Seorang saksi mata yang juga tetangga pasutri itu, Erma Syafitri, mengatakan, sejak pagi dirinya melihat Hajijah membawa pisau dapur. Saat suaminya baru pulang ke rumah, Hajijah langsung menyuruh suaminya mengaku karena diduga selingkuh.

"Suaminya enggak pulang tadi malam. Tadi pagi Hajijah ribut sama Hendra, mungkin karena selingkuh. Enggak ngaku, istrinya langsung menusuk pisau ke paha suaminya," ucap Erma.


AnalisaQQ™

Selasa, 19 Desember 2017

Jurus Jari Sakti Emak-Emak Saat Diserang Buaya Pemangsa


PERISTIWA, AGEN SAKONG ONLINE - Seorang ibu sedang sibuk mencuci di Sungai Mentara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), saat buaya pemangsa menyerangnya. Ia berhasil selamat setelah mengeluarkan jurus "jari sakti".

Dia menusukkan jari tangannya ke mata hewan berdarah dingin tersebut. Meski begitu, korban mengalami luka di kaki kanan setelah sempat digigit buaya.

"(Korban) sudah diberi pertolongan. Kami mengimbau masyarakat lebih waspada saat beraktivitas di sungai," kata Kapolsek Jaya Karya Ipda Hamdan Samudro di Sampit, Senin, 18 Januari 2017, dilansir Antara.

Korban sambaran buaya tersebut adalah Rusmini (31), warga Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Korban disambar buaya saat mencuci pakaian di sungai pada Minggu malam, 17 Desember 2017, sekitar pukul 19.00 WIB.

Saat itu, korban sedang menyelesaikan cucian. Tanpa diduga, kaki kanan korban yang sedang menjuntai ke air disambar buaya. Saat itu, sebagian tubuh korban masih di atas lanting terapung, sehingga sempat berpegangan.

Saat suasana panik, korban refleks menusuk mata buaya menggunakan jarinya. Tindakan itu ternyata berhasil dan buaya yang kesakitan akhirnya melepaskan gigitannya. Korban yang berhasil selamat kemudian meminta pertolongan warga sekitar.

Kejadian itu langsung membuat gempar warga setempat. Kejadian ini membuat masyarakat makin waswas beraktivitas di sungai.

Sementara itu, Komandan Pos Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah di Sampit, Muriansyah mengaku sudah mendapat informasi kejadian itu. Dia mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena intensitas konflik buaya dengan manusia makin meningkat.

"Kebetulan saat ini saya sedang berada di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka belajar masalah penanganan konflik buaya dengan manusia. Mudah-mudahan nanti bisa kita terapkan di Kotawaringin Timur," kata Muriansyah.

Serangan buaya terhadap warga sudah banyak memakan korban. Insiden buaya menerkam manusia di kawasan itu pernah terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Seranau.

Sebagian besar korbannya meninggal dunia. Bahkan, ada beberapa korban yang jasadnya tidak pernah ditemukan lagi.

AnalisaQQ™

Minggu, 17 Desember 2017

Kapolres Ciamis Takziah ke Korban Meninggal Akibat Gempa


 PERISTIWA, AGEN SAKONG ONLINE - Gempa berkekuatan 6,9 skala richter (SR) mengguncang laut Jawa Barat pada Jumat 15 Desember 2017 malam. Gempa yang terjadi pada pukul 23.47 WIB itu memakan satu korban jiwa di Ciamis, Jawa Barat.

Warga Gunungsari, Ciamis bernama Dede Luhfi meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan rumah saat gempa terjadi. Rumah wanita 62 tahun itu diketahui dalam kondisi direnovasi saat diguncang gempa.

Kapolres Ciamis AKBP Nugroho Arianto bersama jajarannya menyempatkan diri takziah ke rumah duka, Sabtu (16/12/2017). Sebelum dikebumikan, Nugroho juga mensalati jenazah korban.

Selain itu, Nugroho dan jajarannya juga meninjau korban gempa lainnya serta menyampaikan belasungkawa. Dia juga memberikan bantuan kepada para korban gempa.

"Disampaikan kepada keluarga korban belasungkawa dari Bapak Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto beserta jajaran," ucap Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Jakarta.

Kegiatan Nugroho mewakili kepolisian ini disambut baik tokoh-tokoh Ciamis dan keluarga korban. Mereka mengucapkan terimakasih atas bantuan polisi saat menghadapi bencana hingga masyarakat merasa tenang.

Sabtu, 16 Desember 2017

Gempa Jawa, Ribuan Warga Pantai Cilacap Mengungsi ke Bukit


PERISTIWA, AGEN SAKONG ONLINE - Ribuan warga sepanjang pantai Cilacap, Jawa Tengah berlarian keluar rumah saat diguncang gempa 6,9 Skala Ritcher (SR) di laut selatan, sekitar pukul 23.45 WIB.

Belum hilang kepanikan mereka, mendadak, puluhan sirine peringatan dini tsunami meraung keras. Kontan, Ribuan warga pun panik dan bergegas mengungsi ke tempat lebih tinggi di Perbukitan wilayah Jeruklegi.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Martono mengatakan warga mulai disarankan mulai mengungsi begitu BMKG memperingatkan potensi bahaya tsunami, sekitar pukul 12.00 WIB.

Suasana panik warga begitu terasa. Namun, petugas BPBD beserta kepolisian tetap mengarahkan agar warga menjauh dari pantai dan mengungsi ke tempat lebih tinggi, yakni wilayah Kecamatan Jeruklegi.

"Ini saya di Proliman, warga mulai bergerak ini. Ribuan warga sudah mengungsi ke Jeruklegi, Ke tempat lebih tinggi," katanya, saat dihubungi kepada kami Sabtu (16/12/2017) sekitar pukul 00.30 WIB.

AnalisaQQ™