Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Kamis, 23 Februari 2017

Persiapan Penerbangan Kedatangan Raja Salman





Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia menjadi sebuah sejarah. Pada kunjungan nanti, Raja Salman akan membawa 1.500 orang, 10 menteri, dan 25 pangeran.

Dalam dukungannya terhadap pemerintah, PT Jasa Angkasa Semesta atau JAS Airport Services telah meningkatkan persiapan ground handling bagi pesawat rombongan Kerajaan di Bandara Halim Perdanakusuma (HLP) dan Bandara Ngurai Rai (DPS).

Pesawat Saudi Arabian (SV) yang mengangkut kargo milik Kerajaan telah mulai berdatangan lebih awal ke Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Ngurai Rai.

"Ada sekitar 20 penerbangan kerajaan yang akan kami tangani, khusus di Halim," kata Satriana, station manager JAS dalam keterangannya, Rabu 22 Februari 2017.

JAS akan melayani berbagai konfigurasi Boeing termasuk B747 400, B747 Freighter, B777, B757 dan B737 800.

"Secara khusus, kami mengembangkan Main Deck Loader dari Bandara Cengkareng berkapasitas 32 ton untuk naik turunnya kargo mereka di HLP dan DPS," papar Subiyono, Direktur Operasional JAS.

Adji Gunawan selaku CEO JAS Airport Services menambahkan, Ini merupakan suatu kepercayaan sekaligus tantangan yang diberikan maskapai Saudia kepada kami.

"Kami bangga berkontribusi dalam sejarah. Harapan kami, operasional berjalan lancar dan kedua negara bisa lebih meningkatkan hubungan bilateral,"‎ tutup dia.



Raja Salman menggantikan posisi Raja Arab Saudi pendahulunya, Abdullah bin Abdul Aziz yang mangkat di usia 90 tahun pada Kamis 22 Januari 2015.

Seperti dimuat CNN, Jumat 23 Januari 2015, Salman dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan keluarga. Salman juga merupakan seorang putra mahkota setelah Pangeran Nayef bin Abdulaziz wafat pada Sabtu 16 Juni 2012.

Salman dipandang sebagai pemimpin pragmatis seperti pendahulunya, Abdullah. Salman dan Abdullah merupakan putra dari penguasa kerajaan negara kaya minyak sebelumnya, Raja Abdul Aziz.

Pria kelahiran 31 Desember 1935 ini sebelumnya menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Wakil Perdana Menteri Arab Saudi. Selain itu, dia juga pernah menjabat Gubernur Ibukota Riyadh selama hampir 5 dekade atau 50 tahun.

"Saat ia mulai menjabat Gubernur pada 1963, penduduk Riyadh sekitar 200 ribu orang. Kini jumlah penduduk Ibukota lebih dari 7 juta," ujar pengamat yang berkecimpung di dunia pembangunan kawasan Timur Tengah, Bruce Riedel.

Mantan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Arab Saudi, Robert Jordan menilai, "Salman telah melakukan transformasi, dia adalah seorang reformis, pihak penengah dari sejumlah kasus dan perbedaan pendapat yang signifikan di negaranya."

Selain itu, menurut Riedel yang pernah bekerja di Badan Intelijen AS (CIA) selama 30 tahun, Salman merupakan sosok pangeran yang telah berhasil menjaga marwah kerajaan.

"Dia menyelesaikan sejumlah masalah internal kerajaan dengan baik, tanpa adanya kehebohan yang menganggu stabilitas negara," imbuh dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar