Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Minggu, 09 Juli 2017

Ribuan Buruh Migran di Malaysia Hadapi Ancaman Deportasi

Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, salah satu ikon di negara tersebut.


BERITA NASIONAL - Lebih dari 2.000 pekerja migran ilegal di Malaysia  hadapi ancaman deportasi termasuk para pekerja migran asal Indonesia  yang tidak berdokumen.

Malaysia sangat beruntung pada pekerja migran dari negara-negara lain, termasuk Indonesia , banglaadesh , dan Nepal. Mereka biasanya dibutuhkan di sektor perkebunan dan kontruksi

Sekitar dua pekerja migran senior mengatakan baru-baru ini mereka menangkap lebih dari 2.000 tenaga kerja asing di Malaysia , yang tidak punya dokumen,

Para pekerja tak berdokumen tersebut ditangkap saat dilakukan pengerebakan massal di seluruh negeri jiran sejak 1juli lal. Kebanyakan dari mereka bekerja di pabrik-pabrik dan restoran,

Mereka akan diinvestasi dalam dalam waktu 14 hari dan diadili sebelum di deportasi,''papar Saravana Kumar, Kepala penegakan, investigasi dan hukum Departemen Imigrasi Malaysia.

Kumar menambahkan, mayoritas dari mereka yang ditangkap berasal dari Banglades dan Inddonesia, yang kebanyakan masuk ke negara otersebut hanya dengan visa turis dan tanpa dibekali izin kerja.

Saravan Kumar mengatakan ada 52  pengusaha yang juga di tangkap dalam pengerebekan ini karena dicurigai memperkerjakan pekerja tak berdokumen.

Menururt aktifis, sebagian pekerja tidak berdokumen itu adalah korban perdaganggan manusia dan penipuan.

Mereka jadfi korban pemerasan , yang dililit hutang dalam jumlah besar terhadap agen perekrutan tenaga kerja  dalam mendapat izin kerja itu. Bagaiman anda mengharapkan pekerja migran melakukan saat ini, Saat mereka dalam posisi terjepit,''?Ujar Aegile  Fernandez , seorang direktur kelompok migran Tenaganita di Kuala Lumpur, Malaysia.

''Tidak adil untuk menangkap dan memborgol mereka, lalu memasukan mereka ke pusat penahanan dan mendeportasi mereka. Mereka telah membayar uang kepada agen untuk mendapatkan izin kerja, tapi tidak ddilakukan  oleh agen,''tambahnya.

Media lokal mengatakan beberap pekerja telah meninggalkan asramamereka selam pengerebekan berlangsung dan pergi sembunyi.

Fernandez mengatakan bahwa pekerja ini beresiko tinggi sebagai korban perdagangan manusia karena beberapa orang sekarang mencoba untuk meninggalkan negara tersebut.


Kumar dari departemen Imigrasi Malaysia berjanji, pihak berwenang akan mencari tahu apakah mereka yang di tahan tersebut adalah korban perdagangan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar