Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Kamis, 07 September 2017

Sungai "Sejuta Sampah" dan Kurangnya Kesadaran Warga...

Seorang warga membersihkan sampah dibantaran kali Jln. Jati Bunder, Kel. Kebon Melati, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat , Selasa (5/9/2017). Pemprov DKI Jakarta bersama dengan PemerintaPemprov DKI Jakarta bersama dengan Pemerintah Pusat akan menata kawasan kumuh melalui pencanangan program 100-0-100 yang dicanangkan Kementerian Pekerjaan umum dan Perumahan Rakyat dengan target Jakarta bebas dari kawasan kumuh pada tahun 2019.


NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE  - Pemandangan tak elok tampak dari atas sebuah jembatan kecil di Jalan Jati Bunder, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/2017).

Sampah yang didominasi plastik menumpuk dan hampir memenuhi seluruh aliran sungai. Sungai itu berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak sedap.

Sungai di Jati Bunder seolah tak lagi dialiri air, tetapi menjelma bak "sungai sejuta sampah". Tinggi hamparan sampah di sungai tersebut hampir sejajar dengan jalanan di sampingnya.

Karung-karung berisi sampah yang telah dikumpulkan petugas kebersihan sungai pun menumpuk di sisi sungai.

Tak ada kesadaran warga

Seorang perempuan paruh baya, Ade, menyebut bahwa sungai di sekitar rumahnya itu tak dibersihkan sejak sebelum Idul Adha atau pekan lalu.

Dia mengakui, warga di kawasan tersebut tak memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah di sungai.

"Bagaimana sampah tidak menumpuk, yang buang banyak, setiap hari dan enggak ada yang bersihin. Lha kalau yang ngontrak sewaktu-waktu bisa pergi, kalau kami di sini?" keluhnya.

Warga lain bernama Dody menyatakan hal serupa. Dia menyebut akses pembuangan sampah di sekitar permukiman mereka cukup jauh sehingga warga sering kali membuang sampah ke sungai.

Selama ini, warga hanya mengandalkan bantuan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) yang berkeliling mengangkut sampah setiap dua hari sekali.

"Kalau mau buang sampah ya harus ke pasar atau ke belakang kantor kecamatan, jadi warga itu biasanya males dan milih buang ke kali, termasuk saya sih," kata Dody.

Disesalkan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji menyayangkan kondisi sungai di Jalan Jati Bunder.

Menurut dia, petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup sebenarnya membersihkan sungai tersebut setiap hari.

Mereka juga mengedukasi warga untuk tidak membuang sampah ke kali. Isnawa pun yakin kondisi sungai di Jalan Jati Bunder bersih dari sampah setelah dibersihkan, tetapi kembali kotor beberapa jam kemudian.

"Kondisi seperti Jati Bunder ini memang kami sesalkan. Tiap hari dibersihkan, tapi tiap hari ada yang ngotori," ujar Isnawa.

Kebersihan sungai, kata Isnawa, tidak cukup hanya dengan mengandalkan petugas. Peran serta warga juga dibutuhkan untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, termasuk ke kali atau sungai.

"Ada anggapan yang salah dan keliru. Dengan adanya PHL UPK Badan Air, PPSU, dan pasukan pelangi lainnya, warga bisa seenaknya mengotori lingkungan, tidak lagi lakukan kerja bakti lingkungan," kata dia.

Isnawa meminta masyarakat untuk menghilangkan anggapan tersebut. Dia mengajak warga menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah yang bisa didaur ulang dengan membuat bank sampah.

Selain di Jalan Jati Bunder, adakah sungai di Jakarta yang penuh sampah karena tidak adanya kesadaran warga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar