
MajalahAnalisa.com, Kabupaten Bandung - Beralaskan kasur kapuk yang dilapisi sprei berwarna kuning dan bergambar donal bebek, Adul Rahman (5) bocah penderita hidrosefalus asal Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat nampak asik memainkan gawainya.
Sambil berbaring, gawai itu ditahan oleh kaki sebelah kirinya, sementara kedua tangannya sibuk menyentuh layar. Meski Rahman tidak dapat berbicara dengan jelas, namun jika dilihat dari raut wajahnya ia sangat menikmati game yang dimainkannya itu.
Jika baterai gawainya habis, pandangannya akan berpindah ke layar televisi untuk menyaksikan film kartun 'Masha and the Bear' atau iklan. Karena menurut ibunya, Rahman sangat suka sekali jika melihat iklan di televisi.
Jika tayangan tersebut sudah membuatnya bosan, Rahman merengek kepada ibunya untuk memindahkan program tv lainnya ke tayangan yang dapat membuat ia senang dan tidak rewel.
Pantauan detikcom, Senin (15/1/2018), seluruh kegiatan nya dihabiskan di tempat tidur. Anak dari pasangan Prayono (54) dan Kasmawati (38) itu tinggal di rumah kontrakan berukuran 4×5 meter, yang berada di Kampung Pintu 04/07, Desa Rancaekek Wetan, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Di dalam rumah kontrakan yang sudah dihuninya selama empat tahun itu, hanya ada kasur kapuk yang di gelar, televisi, rak dan lemari. Tidak ada ruang tamu atau kamar mandi, bahkan dapur yang digunakan untuk memasak berada di luar rumah.
Jika ingin mandi cuci kakus keluarga ini menggunakan kamar mandi umum yang digunakan bersama penghuni kontrakan lainnya.
Kasmawati mengatakan, anak pertama nya itu sudah diketahui akan menderita hidrosefalus sejak dalam kandungan pada masa kandungan delapan bulan dan Rahman lahir di RSUD Majalaya dengan lancar. Kepala Rahman besar, tubuhnya kecil. Secara sekilah, kondisi Rahman terlihat sehat. Pola makan normal, BAB normal dan berinteraksi juga normal. Maka itu kasmawati berharap kesembuhan bagi anaknya.
Agen Sakong Online
"USG 8 bulan sudah diketahui, menurut dokter kelahiran anak saya divonis meninggal. Alhamdulillah kuasa Allah, dia (Rahman) dapat bertahan sampai umur 5 tahun," kata Kasmawati saat dijumpai di rumah kontrakan nya.
Kasmawati mengungkapkan, ayah kandung Rahman memiliki pekerjaan sebagai petugas kebersihan di salah satu kelurahan di Kota Bandung. Sedangkan dirinya bertugas sebagai ibu rumah tangga.
"Meski anak saya dalam keadaan seperti ini, tapi dia tidak pernah rewel dan menyusahkan orangtua. Menerima, namanya juga ibu, meski keadaan seperti ini," ungkapnya.
Menurutnya jika Rahman tumbuh normal selayaknya umur anak sebayanya, saat ini ia sudah masuk taman kanak-kanak dan tahun depan masuk sekolah dasar. "Gini jadi setiap hari, maen game atau nonton televisi," ujarnya.
Sesekali, ia juga menggendong Rahman dan mendudukkan di pangkuannya, namun hal itu tidak berlangsung lama karena terlalu berat menahan kepalanya. Saat didudukkan Rahman memanggil bapaknya.
"Bapak, bapak. Ini usaha saya (mengajak Rahman duduk), diusahakan agar tidak tidur terus. Saya ingin anak saya sembuh, itu aja tidak ingin yang lain," ungkapnya.
Kaswati berharap kepada Pemkab Bandung untuk membantu kesembuhanan anaknya. Karena ia ingin melihat anaknya tumbuh normal seperti anak-anak umur sebayanya. Ia mengaku tak mampu membawa anaknya ke dokter. Bahkan jika Rahman sakit demam pun ia tidak pernah membawa anak kesayangannya itu ke rumah sakit karena alasan biaya. Selain itu, karena ia juga merupakan warga pendatang ia tidak memiliki kartu keluarga, menurutnya saat ini kartu keluarga nya itu sedang diurus oleh Ketua RT di kampung nya.
"Kepada pemerintah (saya ingin) yang terbaik, saya ingin anak saya sembuh, itu saja. Dia sehat, sudah jadi harta berharga buat saya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Ahmad Kustiadji berujar, pihaknya akan mendorong dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait agar Rahman segera mendapatkan perawatan medis, meski belum memiliki surat kependudukan tetap.
"Kita warga Republik Indonesia, NKRI. Tapikan di lain pihak harus taat aturan, jalan keluarnya membuat surat serbaguna bahwa dia penduduk di sana, agar bisa di back up SKTM," ujarnya via telepon.
Agen Poker Online
Ahmad menginstruksikan kepada pihak desa dan kecamatan agar membantu membuatkan surat tidak mampu ke Dinsos, untuk Rahman sebagai warga tidak mampu. "Kalau memang harus segera berobat buat surat keterangan bahwa memang orang tersebut warga Kabupaten Bandung walaupun latar belakang KTP nya di tempat lain," jelasnya.
Sementara itu, TK Kesejahteraan Sosial Kecamatan Rancaekek Sopandi Gandasari mengatakan, jika ayah dan ibu Rahman merupakan warga pendatang. Karena informasi ini ramai di kalangan masyarakat, pihaknya akan koordinasikan dengan pihak desa dan cek lapangan kembali terkait kebenaran lainnya.
"Kami bisa bantu asal domisilinya sudah jelas. Mereka warga kami, tapi admistrasi nya belum jelas, kami akan mendorong, kepala keluarga agar segeravmerubah domisili. Surat pindah dulu, kita akan bantu sampai ke BPJS saya bantu," ucapnya saat ditemui di kantor Kecamatan Rancaekek.
Sumber dari, detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar