
MajalahAnalisa.com,Pasuruan - Sopir pikap yang membawa 20 santriwati ponpes di Sukorejo, Pasuruan, hingga terguling di Jalan Raya Surabaya-Malang, masih di bawah umur. Sopir pikap bernama Fatkhulloh Mujiburohman.
Tergulingnya pikap bernopol W 8087 NJ ini membuat para santri luka. Para santri dirawat di Puskesmas Sukorejo, untuk mendapatkan perawatan. Bahkan ada yang dirujuk ke RSUD Bangil dan RSSA karena mengalami gegar otak.
"Sopir pikap masih di bawah umur, berusia 17 tahun. Otomatis belum punya SIM," kata Kanit Lakalantas Polres Pasuruan, Iptu Marti, ditemui di Poslantas, Minggu (4/1/2018).
Selain masih di bawah umur dan belum memiliki SIM, sopir juga melakukan pelanggaran dengan mengemudikan mobil bak terbuka untuk membawa manusia.
"Terkait kelaikan kendaraan, masih kami lakukan pemeriksaan," imbuh Marti.
Agen Sakong Online
Rombongan santriwati penumpang pikap baru saja menghadiri pengajian di Desa Sudan, Kecamatan Wonorejo. Saat pulang kembali ke pondok pesantren di Sukorejo, pikap mengalami kecelakaan.
Berdasarkan pengakuan panitia pengajian, Ali Mufi (34), mengatakan Fatkhul memang bukan sopir yang seharusnya mengemudikan pikap.
"Berangkat dan pulang beda sopir. Saat berangkat, sopirnya memang asli sopir pikap. Namun saat pulang yang mengemudikan temannya sendiri, mungkin untuk keakraban," terangnya.
Fatkhul sendiri tak mengalami luka akibat kejadian ini. Ia masih berada di Puskesmas Sukorejo dan tampak syok. Ia menolak diwawancarai.
Rombongan santriwati penumpang pikap baru saja menghadiri pengajian di Desa Sudan, Kecamatan Wonorejo. Saat pulang kembali ke pondok pesantren di Sukorejo, pikap mengalami kecelakaan.
Sumber dari, detikNews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar