Berita Nasional - Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama menyatakan akan mengikuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika nantinya diharuskan mengambil cuti kampanye. Namun, Ahok mengaku tak habis pikir soal ketakutan publik terhadap petahana.
"Kenapa enggak cuti satu tahun atau lima tahun sekalian? Supaya petahana enggak usah kerja sekalian. Kenapa takutan banget sih sama petahana?" kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).
Menurut Ahok, menjadi petahana ataupun tidak, punya kesempatan sama untuk menggalang dukungan. Terlebih, petahana diharuskan cuti selama 4 bulan dan menjadi petahana pun tak menjamin bisa menang.
Petahana, lanjut Ahok, juga bisa menggunakan kewenangannya baik saat cuti dan sebelum cuti jika memang memiliki niat jahat. "Emang pak Foke (petahana tahun 2012) dulu enggk kenceng (menggalang dukungan) sampai semua partai bersatu? Tapi, kan orang menilai tingkat kepuasan," ucapnya.
Ahok mengajukan uji materi terhadap Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 pasal 70 ayat (3) tentang keharusan petahana cuti kampanye. Ahok meminta diperbolehkan tidak cuti kampanye dan berjanji tidak akan kampanye.
Pernyataan Ahok ini sempat dianggap konyol perwakilan DPR dalam sidang MK kemarin, Sufmi Dasco Ahmad. Tidak kampanye hanya akan membatasi rakyat mengetahui visi dan misi petahana.
Namun, Ahok menampik itu dan mengatakan kinerja menjadi poin utama kampanye petahana. "Sebenarnya, petahana itu yang penting kamu kerja saja dan orang bisa menilai kok," tandas Ahok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar