Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Jumat, 30 Desember 2016

Agus: Bagaimana menghadirkan solusi tanpa harus menggusur warga

Agus: Bagaimana menghadirkan solusi tanpa harus menggusur warga
   Nasional

Analisaqq.net - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono akhirnya memberikan penjelasan mengenai video yang tengah menjadi perbincangan netizen. Sebab video tersebut mempertontonkan pernyataannya tentang rumah terapung.

Agung mengatakan, apa yang tengah dijelaskannya saat melakukan media visit itu bukan tentang programnya. Sebab, dia hanya mencontohkan ada cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir tanpa harus menggusur.

"Bagaimana menghadirkan solusi tanpa harus menggusur warganya begitu. Tapi ada enggak program saya tentang itu? Tidak ada," katanya di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (29/12).

Putra Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono ini mengaku, tidak pernah mengetahui mengenai isu yang berkembang tentang video tersebut. Dia menegaskan, rumah apung merupakan salah satu solusi di dunia untuk masalah hunian di Jakarta.

"Saya hanya mengatakan bahwa ada konsep di mana pun di dunia dikembangkan rumah apung atau hunian apung, tapi saya tetap menyampaikan itu di media meeting yang saya angkat menyelesaikan masalah hunian di Jakarta," tutupnya.

Untuk diketahui, begini transkrip perkataan Agus dalam penggalan video yang beredar di media sosial Facebook:

"Apakah memang penggusuran itu the only solution? Kalau tidak harus menggusur tapi banjir tetap bisa diselesaikan, saya rasa itu lebih baik. Banyak kota di dunia, sekali lagi kita ilustrasi ya, itu juga di atas dia, ngapung dia. Artinya, tanpa harus digeser jauh-jauh, begitu ya, bisa dibangun lokasinya, kemudian mencegah banjir juga, begitu. Tentunya, saya akan terus mempelajari ini semua, tapi yang saya ketahui sekarang, karena banyaknya sedotan air, tanah begitu, itu yang menyebabkan menurunnya permukaan tanah. Bahkan di beberapa daerah, sampai 20 sentimeter per tahun. Berarti, naiknya permukaan air itu tidak sebanding dengan penurunan muka tanah. Itu juga yang membuat semakin memperburuk situasi kemungkinan terjadi banjir di Jakarta."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar