
Analisaqq.net - Perampokan sekaligus pembunuhan tejadi di rumah mewah milik pengusaha properti, Dodi Triono, bilangan Pulomas, Jakarta Timur, akhirnya terungkap. Aksi keji menewaskan enam orang di dalam kamar mandi berukuran mini, terbongkar setelah polisi memastikan bahwa para penjahat melakukan kesalahan.
Pelaku berjumlah empat orang itu salah mengambil data CCTV alias kamera pengintai. Mereka justru mengambil power supply lantaran dikira kaset rekaman dari CCTV. Aksi dikira telah sempurna, justru menjadi petaka bagi para pelaku.
Kesalahan dilakukan para pelaku benar-benar dimanfaatkan kepolisian. Hanya selang sehari setelah kejadian di polisi membekuk Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang di wilayah Bekasi, Rabu kemarin. Polisi masih mengejar dua pelaku lagi dalam kejadian itu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, memastikan setelah data CCTV dipegang, kepolisian langsung bergerak cepat. Dia menyebut pihaknya menyelidiki dengan cara 'scientific crime' menggunakan 'database', sidik jari dan analisa kamera tersembunyi.
Dalam penangkapan, Ramlan tewas setelah ditembak kepolisian. Sementara Erwin tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Awi Setiyono menuturkan, Ramlan Butar-Butar merupakan otak pelaku. Adapun barang diambil para pelaku tergolong mudah dibawa, seperti ponsel, jam tangan maupun uang. Tas milik Dodi juga dibawa para pelaku. Namun, polisi belum mengungkapkan apa isi tas tersebut.
"Kenapa cuma merampok dua HP karena itu yang gampang dijual. Sementara yang kita temukan itu," kata Awi, kemarin.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan bahkan menyebut kelompok kejahatan dipimpin Ramlan sudah dilakukan sejak lama. Residivis kawakan itu bahkan pernah melakukan perampokan di kawasan Jawa Tengah dan telah dihukum.
Aksi terakhir, Ramlan merampok duit RP 2 juta milik warga negara Korea di Depok, Jawa Barat. Aksi itu juga membuat Ramlan jadi buruan kepolisian Depok.
Menurut Iriawan, Ramlan sebagai otak perampokan bersama rekannya. Selain itu, mereka merupakan perampok spesialis harta benda mudah untuk dibawa. "Ramlan ini kaptennya, mereka juga spesialis perampokan yang mudah dibawa seperti jam bukan mobil," tegas Iriwan.
Seperti diketahui, perampokan sadis itu menyekap 11 orang di dalam satu kamar mandi hingga menewaskan enam orang. Adapun identitas korban perampokan tersebut yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
Kesalahan dilakukan para pelaku benar-benar dimanfaatkan kepolisian. Hanya selang sehari setelah kejadian di polisi membekuk Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang di wilayah Bekasi, Rabu kemarin. Polisi masih mengejar dua pelaku lagi dalam kejadian itu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, memastikan setelah data CCTV dipegang, kepolisian langsung bergerak cepat. Dia menyebut pihaknya menyelidiki dengan cara 'scientific crime' menggunakan 'database', sidik jari dan analisa kamera tersembunyi.
Dalam penangkapan, Ramlan tewas setelah ditembak kepolisian. Sementara Erwin tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat (Ropenmas) Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Kombes Awi Setiyono menuturkan, Ramlan Butar-Butar merupakan otak pelaku. Adapun barang diambil para pelaku tergolong mudah dibawa, seperti ponsel, jam tangan maupun uang. Tas milik Dodi juga dibawa para pelaku. Namun, polisi belum mengungkapkan apa isi tas tersebut.
"Kenapa cuma merampok dua HP karena itu yang gampang dijual. Sementara yang kita temukan itu," kata Awi, kemarin.
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan bahkan menyebut kelompok kejahatan dipimpin Ramlan sudah dilakukan sejak lama. Residivis kawakan itu bahkan pernah melakukan perampokan di kawasan Jawa Tengah dan telah dihukum.
Aksi terakhir, Ramlan merampok duit RP 2 juta milik warga negara Korea di Depok, Jawa Barat. Aksi itu juga membuat Ramlan jadi buruan kepolisian Depok.
Menurut Iriawan, Ramlan sebagai otak perampokan bersama rekannya. Selain itu, mereka merupakan perampok spesialis harta benda mudah untuk dibawa. "Ramlan ini kaptennya, mereka juga spesialis perampokan yang mudah dibawa seperti jam bukan mobil," tegas Iriwan.
Seperti diketahui, perampokan sadis itu menyekap 11 orang di dalam satu kamar mandi hingga menewaskan enam orang. Adapun identitas korban perampokan tersebut yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar