Majalah Asia - Berita Terkini Dan Terupdate

BERITA TERKINI | BERITA VIRAL | TIPS | PERMAINAN ONLINE

Sabtu, 21 Oktober 2017

Mengapa Warga Rela Antre Berjam-jam di Taman Mini demi E-KTP?

Warga antre menyerahkan berkas untuk pencetakan e-KTP di stan pelayanan dan pencetakan e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Jumat (20/10/2017).  Kegiatan yang digelar antara Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri ramai diserbu warga yang yang belum memiliki e-KTP. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO


NASIONAL, AGEN SAKONG ONLINE - Sejumlah warga rela antre berjam-jam lamanya demi pencetakan kartu tanda penduduk berbasis elektronik atau e-KTP di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (20/10/2017). Membludaknya warga membuat antrean hingga pelataran parkir Teater Imax Keong Mas.

Lusia (66) yang ditemui saat mengantre pendaftaran untuk pencetakan e-KTP mengeluhkan, e-KTP miliknya masih belum diterima sejak lima tahun lalu. 

Sejak 2012 pencetakan e-KTP Lusia tidak selesai-selesai. Hal itu membuatnya kesal sampai bolak balik ke kelurahan untuk menanyakan kapan e-KTP miliknya bisa selesai. Hal itu membuat Lusia terpaksa ikut mengantre di TMII.

"Sudah agak lama, enggak jadi terus, selalu ada kendala. Saya dari tahun 2012 mas. Katanya nanti dikirim ke RT, tapi enggak pernah ada kabar lagi, saya terus ke kelurahan beberapa kali tapi belum jadi juga. Dengan adanya seperti ini, ya apa boleh buat (ngantri), meski saya lansia," keluh Lusi yang merupakan warga Kelurahan Jatirahayu, Bekasi tersebut.

Lusia pun harus rela hujan-hujanan ketika mengantre. Bermodalkan payung dan jas hujan yang dibelinya seharga Rp 10.000, Lusia tak beranjak dari posisinya karena takut diisi orang lain.

"Meskipun saya lansia, saya harus bijak mengantre seperti yang lain, saya sudah tiga jam ini di sini," imbuh dia.

Setali tiga uang dengan Lusia, Cicih (68) juga mengaku tak kunjung mendapatkan e-KTP baru. Pada 2012, dia mengaku sudah mendapatkan e-KTP, tetapi sejak pindah tempat tinggal dia belum mendapatkannya lagi.
"Saya enggak dapat dari kelurahan yang baru. Sejak 2014. Saya sih sebenarnya udah dapat pas 2012, cuma karena pindah, saya dari Cirebon ke Bojong. Jadi sekarang penduduk Bojong nih, belum dapat juga, makanya ke sini," jelasnya..

Cicih yang mengantre selama 3,5 jam juga kemudian menyarankan agar pemerintah pusat menyalurkan e-KTP ke kelurahan dan kecamatan dengan tujuan agar tidak menyusahkan masyarakat.

"Ya harusnya tiap kelurahan, kecamatan itu dikasihkan ke tiap-tiap kelurahan dan kecamatan, jadi tidak merepotkan masyarakat begini, apalagi yang jauh-jauh kayak saya, dari Cirendeu, Tangsel loh saya ini," keluh Cicih.

Menanggapi hal tersebut, Sesditjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri I Gede Surata menampik kalau kelurahan tidak diberikan e-KTP tersebut.

"Dulu mungkin begitu, ada sejarah panjang yang membuat distribusinya lama. Pernah juga kami kirim ke kelurahan, tapi tak disampaikan ke masyarakat. Namun, sekarang kami berniat kuat menyelesaikan semua karena e-KTP ini dibutuhkan semuanya," pungkas dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar